Arogant

1.9K 243 16
                                    


Scene berpindah ke meja makan, Tuan Aaron duduk di kursi ujung selatan, dan Nyonya Yui duduk di sampingnya. Vante dan Tzuyu duduk bersebelahan, sedang Jeon Jungkook harus menerima tempatnya di ujung utara berhadapan dengan Yeonjun Kim.

Yiren tak hentinya menatap Jungkook dengan pandangan remeh, ia terkesan sangat keberatan jika seorang asisten pribadi duduk bersama keluarganya dalam satu meja.

Jessica dan Kim Seungri justru memperhatikan Tzuyu, mereka seakan kagum pada sosok cantik ini. Mereka tahu jika Tzuyu aktris yang namanya sedang melejit, dan memiliki jutaan penggemar. Selain itu Tzuyu memang sangatlah cantik. Pesonanya terpancar dari ujung hidung hingga ujung kakinya.

Ramping, bibir mungil, kulit lembut seputih susu, ditambah bentuk tubuh yang sangat indah, plus nilai tambahnya sebagai selebriti papan atas, membuat Tzuyu menjadi kandidat paling pas untuk bersanding dengan Vante yang merupakan bagian dari keluarga Kim yang tersohor.

"Taehyung, kau ingin makan kimchi buatan nenek? "

Seketika semua tatapan itu beralih pada Nyonya Yui. Semua anggota keluarga tahu, jika Vante tidak suka dipanggil Taehyung kecuali oleh ibunya. Namun Vante tampak tenang, ia menyodorkan piring miliknya untuk menerima kimchi yang diambilkan oleh neneknya.

Jeon Jungkook masih diam, meski tuan Aaron telah memulai jamuan makan malam itu. Jeon Jungkook tidak tahu harus mulai bagaimana, ia terlalu malu dan canggung. Sedang Vante berada jauh dari tempatnya sedang asyik mendengar petuah kakeknya.

Yeonjun yang melihat piring Jeon Jungkook masih kosong, mengambil sepotong shushi dan menyerahkannya pada Jungkook. Yiren melihat itu, alisnya terangkat sebelah. Ia menegur adiknya dengan suara lantang, "Jun! kenapa kau menjatuhkan harga dirimu dengan melayani seorang asisten, masih banyak maid di rumah ini yang bisa melakukannya!"

Jessica dan Kim Seungri menoleh bersamaan, begitu pula Vante dan Tzuyu. Mata Jeon Jungkook berkaca-kaca, tidak pernah ia dihina seperti ini. Tangannya mengepal di bawah meja, berusaha menahan air mata yang mencoba memaksa lompat turun ke pipinya.

"Sebaiknya kau makan dengan pelayan saja nanti!" Vante berseru nyaring dari kursinya, Tzuyu menyikut lengan Vante. Namun si tuan muda tetap pada pendiriannya.

Jeon Jungkook cukup kuat menahan hinaan dari Yiren dan tatapan tidak menyenangkan dari keluarga lainnya. Tapi ia sungguh lemah dengan hatinya, mendengar Vante menyuruhnya makan dengan pelayan membuat jatuh harga diri yang ia pertahankan. Air matanya penuh, ia menunduk untuk mencoba mempertahankan wajahnya dari tangis yang akan pecah.

Jeon Jungkook membungkuk hormat pada kakek dan nenek Vante, lalu melangkah meninggalkan meja makan dengan perasaan kacau. Ia berjalan menuju halaman dimana mobil Vante diparkir. Di situ ia mengingat sesuatu, ada buket bunga yang tertinggal, Red Rose kesukaan Nonya Yui, nenek Vante.

Jeon Jungkook mengusap air matanya, ia tidak mungkin membiarkan Vante menistakannya lagi. Jeon Jungkook bukan pria yang lemah, ia hanyalah pemuda yang lembut, yang menimbang dan menakar semua peristiwa menggunakan hati.
.
.
.

Pukul 8 malam, acara jamuan itu selesai, Jeon Jungkook tidak makan, ia tetap duduk di bawah pohon mengamati bintang sambil merenung. Seandainya ia seorang Alpha mungkin nasibnya tak akan begini. Ia bisa menikahi kekasih hatinya. Namun karena takdirnya menjadi omega, ia harus rela melepas wanita yang ia cintai untuk bersama pria lain yang lebih baik darinya.

Jeon Jungkook baru sadar saat seorang maid memanggilnya untuk makan, tapi ia menolak dengan halus. Ia kembali ke dalam mansion dan berkumpul dengan anggota keluarga lain, tepat di saat Tzuyu berpamitan. 

Terjadi perselisihan kecil antara Vante dan kekasihnya yang sangat cantik itu. "Antarkan aku!" Tzuyu merengek, memasang wajah manja yang sexy.

Vante menggeleng, "Minta managermu menjemputmu kemari, aku masih ingin menikmati waktu dengan keluargaku!"
Tzuyu sedikit memicingkan mata mendengar jawaban Vante, ia menghentakkan kaki, "Aku tak akan menghubungimu selama seminggu, kau tahu itu Vante Kim, aku sering melakukan itu padamu!!! "

"Baik, lakukan saja sesukamu!" Vante menjawab datar, tidak memberikan senyum atau tanggapan penyesalan.
Tzuyu wanita yang angkuh, ia pun tak mengulangi perkataannya dua kali. Ia memilih pergi dari ruangan itu sambil menelpon manajernya, tanpa menoleh sedikitpun pada Vante lagi.

Seandainya Jeon Jungkook bisa melakukan hal seperti itu, sayangnya ia terlalu lunak, semua hal yang bisa ia lakukan hanyalah sabar dan selalu mengalah. Sejatinya, itu tidak bisa disebut lemah. Justru orang-orang seperti Jeon Jungkook lah yang kuat. Memenangkan keras hatinya, mengalahkan keegoisannya. Mereka bukannya tak punya harga diri, hanya saja hati mereka terlalu antisipasi pada hati lain yang mungkin tersakiti oleh sikap mereka.

.
.
.

Lima belas menit setelah kepergian Tzuyu, suasana mansion menjadi hidup kembali, setelah sempat menegang karena perselisihan kecil antara Vante dan kekasihnya itu.

Tuan dan Nyonya Aaron Kim, duduk tenang di taman belakang sambil menikmati ginseng hangat. Sedangkan Tuan dan Nyonya Kim Seungri menghabiskan waktu dengan melihat Yiren bermain piano di ruang tengah.

Ruangan luas tempat keluarga berkumpul, ada sofa panjang dan karpet bulu tebal yang lebar. Di ruangan itu, buku-buku dan benda-benda bernilai tinggi dipajang, seperti lukisan milik Pablo Picasso, pelukis favorit keluarga Kim. Beberapa alat musik seperti biola dan piano, juga foto keluarga yang sangat besar.

Jeon Jungkook dan Vante melewati ruangan tersebut, entah kemana Vante akan membawanya. Jeon Jungkook diseret begitu saja. Ia tidak berani menolak apalagi berontak, karena ada anggota keluarga lain di sana. Jeon Jungkook tidak suka keributan, terlebih ia bukan bagian dari keluarga Kim. Hanya calon selir saja.

Vante menyuruh Jeon Jungkook masuk ke dalam mobil, Jeon Jungkook menolak duduk di depan, ia merasa itu bukan tempatnya. Pemuda itu memilih duduk di belakang, kursi yang ia duduki tadi saat Tzuyu datang.

Mobil membelah jalanan malam cukup kencang, Jeon Jungkook memasang sabuk pengaman tanpa arahan. Ia berusaha menjaga diri dari hal buruk yang bisa saja terjadi. Karena Vante mengendarai mobil miliknya lebih dari seratus kilometer per jam.

"Jika kau marah pada kekasihmu, jangan lampiaskan padaku!"
Jeon Jungkook berteriak memecah sunyi, berlomba dengan bunyi mesin yang menderu halus.

Vante tak menoleh, ia menambah kecepatan mobilnya hingga Jungkook merasa hampir mual.

Orang ini gila. Batin Jungkook.
Beta ataukah Alpha yang berada di kemudi ini masih misteri. Jeon Jungkook tak mungkin salah dengan instingnya, tapi kenapa seluruh keluarga serta penghuni dari kediaman keluarga Kim menyembunyikan hal itu?
Ada apa sebenarnya? Apa yang membuat Vante Kim tidak diakui sebagai Alpha dalam keluarga Kim? Mungkinkah benar apa yang dipikirkan Jungkook selama ini, Vante bukanlah pria yang bersama Jungkook malam itu, melainkan kembaran dari Vante sendiri yang disebut Taehyung.

Sedangkan sosok Taehyung belum diketahui keberadaannya. Apakah Taehyung anak yang terbuang, yang tidak diinginkan oleh keluarga Kim? Atau sosok Taehyung memang disembunyikan dari khalayak ramai? 






Tbc







Penasaran Jungkook mau dibawa kemana?
Jangan tunggu minggu depan
Baca versi pdf yang udah tamat sampai puas
Chaat aku di nomor ini
082121168476








Passionate JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang