Bite

3.1K 302 46
                                    

Menundukkan muka, hanya itu yang bisa Jungkook lakukan saat ini. Meminta maaf sudah ia lakukan tadi, meski hatinya masih bergejolak namun posisinya membuat omega itu harus tetap bungkam dan patuh, bukan untuk memberontak. Apalagi ada Tuan Jackson di antara mereka.

Beruntung bagi Jungkook, Tuan Jackson turun setelah insiden tamparan pada anaknya selesai, dan Jungkook sebagai pelaku telah menerima ampunan. Sebenarnya bukan ampunan, Vante Kim hanya mengelap sebelah pipinya dan menyeringai.

"Okay untuk hari ini, kuampuni," ucapnya. Namun matanya tak bisa dipercaya, terlalu banyak muslihat di sana.

Jungkook bisa bernapas lega untuk sementara, tapi juga cemas untuk kedepannya. Kata-kata Vante mengandung banyak makna. Mungkin ia sedang merencanakan sesuatu untuk membalas Jungkook. 
...
Ketujuh selir sudah siap di kursi masing-masing. Tuan Jackson duduk di ujung meja, sehingga ia bisa melihat 7 calon anggota keluarganya dan Jungkook. Sedang Vante duduk di samping kiri ayahnya. Kursi samping kanan dibiarkan kosong, kata pelayan itu kursi khusus tempat mendiang nyonya rumah.

Kursi sebelah Vante  Kim juga kosong, tapi tak ada yang berani bertanya, itu kursi siapa? Jungkooksebenarnya sangat ingin tahu, namun mengingat kejadian tadi dimana dengan semangat 45 ia menampar putera dari boss-nya. Nyalinya ciut. Ia hanya bisa menatap piring dan sendok yang siap beradu dengan makanan di atas meja.

"Hei kamu .... "

Jungkook bergeming, tak tahu jika yang dipanggil Vante Kim adalah dirinya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Semua omega menatapnya.

"Aku? "

Jungkook menunjuk diri sendiri, dengan wajah polosnya.

"Iya kamu, kemarilah .... " Vante Kim menegaskan ucapannya dengan lambaian tangan.

Vante Kim itu tampan dan memiliki sisi macho saat tersenyum. Tapi kali ini senyumnya berbeda, dan Jungkook takut dengan senyum itu, seperti buaya yang siap menguliti mangsa.

Jungkookberanjak dari duduknya, berpindah ke kursi di sebelah Vante Kim. Jungkook merasakan ada aura pembalasan sebentar lagi.

Benar saja, saat sarapan dimulai oleh Tuan Jackson yang pertama kali mengambil nasi disusul anggota yang lain. Jungkookyang sedang mengambil sushi dan meletakkan di piringnya. Terkejut oleh sebuah tangan yang merayap dari lutut menuju pahanya.

Jungkook melirik ke arah lututnya, sebuah tangan dengan jari yang panjang hendak menaiki paha atasnya. Jungkook melotot, sementara si pelaku justru pura-pura tak tahu. Mengobrol dengan sang ayah tentang bisnis mereka sembari mengunyah makanan.

Jungkook mengambil sumpit dan menusuk punggung tangan orang itu yang membuat si pemilik tangan mengaduh pelan. Saat si pelaku yang bernama Vante Kim menoleh, Jungkook langsung melempar senyum palsu.

Vante Kim menggeser kursi menjadi lebih dekat dengan kursi yang diduduki Jungkook, ia berbisik pelan di telinga pemuda itu, "Ayahku tidak suka melihat orang lain menyakitiku di depannya."

Jungkook tersedak, ia mencari keberadaan air untuk meredakan cegukan di lehernya. Bagai Don Juan yang sigap dalam melayani wanita bangsawan. Vante dengan sikap gentle mengambil gelas dan menuangkan minuman untuk Jungkooksebelum pelayan datang.

Tanpa ragu pemuda yang susah menelan makanan, mengambil gelas yang diberikan Vante dan meminum isinya. Kali ini bukan hanya tersedak, Jungkook terbatuk sangat keras. Wajahnya merah, dan lehernya panas. Ia melotot ke arah Vante yang memasang wajah pura-pura khawatir dan menyesal.

"Oh maaf Sayang, aku tak tahu jika kamu tidak suka minuman beralkohol. Itu hanyalah vodka." Vante Kim seperti rubah yang menyamar jadi rusa. Tertawa menghina, tapi bersikap perhatian, seakan ia sangat menyesal, melihat bagaimana Jungkook tersiksa karena ulahnya.

Passionate JungkookWhere stories live. Discover now