13. Ternyata Dia Novelis

3 3 0
                                    


Asma, Vellyza, Kirana dan Nadya telah sampai di perpustakaan bersama 'Alya, Naya, Alana, Ustadzah Revina, Ustadzah Queena dan Ustadzah Raisya.

Tiba-tiba Ustadzah Raisya memanggil salah satu santri yang memang ditugaskan menjaga perpustakaan itu. Dia adalah seorang perempuan berkacamata yang diketahui dari kelas yang sama dengan Vellyza, Asma, Putri Kirana dan Nadya itu.

"Iya Ustadzah." Ujar gadis berkacamata itu.

"Sayma, tolong bantu mereka untuk menunjukkan untuk menata buku-buku itu sesuai tema ya. Juga ganti buku-buku bagi yang memang terlihat sudah nggak layak." Ujar Ustadzah Raisya itu ke salah satu santri teman Vellyza dan lainnya bernama Sayma Zayn yang memang kamarnya pun kebetulan sebelahan dengan kamar Vellyza dan lainnya. Maryam dan Asiah itu merupakan salah satu nama kamar mereka.

"Baik Ustadzah." Jawab Sayma sambil mengangguk.

Vellyza masih heran dan pangling melihat penampilan Sayma yang berbeda, ketika di kelas dan di perpustakaan. Seperti memiliki dua kepribadian. Itulah yang terlintas dalam benak Vellyza.

"Jadi ini adalah hukuman kalian. Ingat ini sebagai peringatan saja, karena meski kalian nggk sengaja bertemu, seharusnya bisa langsung pergi dari lokasi tadi. Jika saya nggk memberikan hukuman, nanti saya akan dianggap pilih kasih sama yang lain. Padahal saya nggk pernah melakukan itu."

"Hukuman ini masih tergolong ringan kok. Saya itu nggak akan peduli Vellyza mau diistimewakan atau nggak, jika salah tetap saya hukum. Nah, karena ini kesalahan bersama yang dilakukan oleh Nadya, meskipun Vellyza, Asma dan Putri sudah mengingatkan Nadya. Tapi Nadya malah menimpali dan kalian hanya pasrah aja, jadi hukuman ini adalah hukuman bersama atau hukuman kesolidan diantara kalian sebagai bestie." Lanjut Ustadzah Raisya menjelaskan.

Ustadzah Raisya tidak mau ada yang dibeda-bedakan hanya karena diantara mereka ada yang memang diberi perhatian lebih. 'Alya memahami apa yang dilakukan oleh Ustadzah Raisya itu. Karena beliau pun pernah mengatakan hal yang sama ke Vellyza dan Safina waktu itu, tidak akan membeda-bedakan ketika mereka salah ya akan tetap dihukum. Supaya tidak ada kecemburuan sosial dengan santri yang lain.

Selain Sayma, yang menjadi penanggung jawab perpustakaan adalah Ustadzah Revina yang memang hobi membaca dan telah menerbitkan beberapa buku motivasi, cerpen, cerbung dan novel short.

Sayma Zayn merupakan anak dari Arsyaka Zayn dan Rahma Putri Arrizky. Keturunan Arab Saudi, India dan Dayak. Sayma lahir di sebuah daerah di kepulauan dekat Sumatera yakni kepulauan Riau. Lalu berdomisili mengikuti kedua orang tuanya di Bandung dan saat ini tinggal di pondok di daerah Bogor bersama saudara kembarnya yang ada di santri Ikhwan. Mereka satu angkatan yang bernama Muhammad Faqih Zayn yang selisih usianya cuma beda 10 menit lebih muda Sayma.

Sayma mulai mengajak Vellyza, Asma, Putri Kirana dan Nadya untuk memulainya. Meski mereka yang di hukum, Sayma tetap membantu mereka sambil menjelaskan kepada mereka tentang buku-buku yang sedang dirapikan. Karena Sayma menyukai literasi, suka membaca juga hal itu yang membuatnya mau masuk menjadi anggota perpustakaan. Memang dari zaman ke zaman, anggota perpustakaan itu sangatlah sedikit.

Berbeda dengan Bella Shofie dan teman lainnya yang lebih suka ke penyiaran radio dan renang. Meskipun begitu, Sayma dan Bella Shofie dan lainnya tetap menjadi teman kamar yang akrab.

Vellyza, Asma, Putri Kirana dan Nadya sambil mendengarkan sambil juga memperhatikan apa yang dijelaskan oleh teman kelasnya itu. Bagi mereka, ilmu itu tidak hanya didapat di kelas dan dari seorang guru yang memiliki title sarjana atau master tapi dari lingkungan sekitar juga, baik dari teman maupun dari seseorang yang lebih muda dari mereka.

Asma beberapa waktu lalu pernah menjelaskan hal ini ke Vellyza dan teman kamar yang lainnya. Karena hal ini juga Vellyza mengingat perkataan Asma dan Ustadz Rizky yang juga pernah mengatakan hal yang sama sebelum kepergiannya itu.

Dari buku-buku ber-genre bisnis sampai romansa mereka perhatikan dengan saksama. Sambil menyusun buku-buku yang memang mereka sedang rapikan itu. Karena penjelasan dari Sayma mengasyikkan dan tidak bikin ngantuk mereka jadi senang dan semangat untuk menyelesaikan tugasnya itu. Dan itulah kali pertama mereka mendapatkan hukuman, khususnya Vellyza yang memang benar-benar pertama menjalankan tugas hukuman. Kalau Putri Kirana dan Nadya sudah beberapa kali pernah terkena hukuman hanya saja dari Ustadzah Hana dan Ustadzah Lina di waktu mereka kelas 7.

Setelah selesai mereka beres-beres buku, ada satu buku yang menjadi perhatian Vellyza. Sayma yang mengetahui itu, menjelaskan tentang buku itu yang ia ketahui. Buku yang berjudul "Satu Shaf di Belakangku" dan Vellyza agak terkejut setelah mengetahui nama penulisnya.

"Ternyata penulisnya Ustadz Rizky, berarti dia seorang novelis juga." Batinnya.

"Buku ini laris bangett, di toko buku aja udah 3 eksemplar laris terjual di seluruh toko buku." Ujar Sayma menjelaskan penuh semangat.

"Intinya kalau kamu baca dari cerita ini, akan bercampur aduk perasaan kamu. Sedih, senang dalam perjuangan."

"Buku ini adalah trilogi dari 2 judul buku sebelumnya." Lanjut Sayma menjelaskan dengan saksama.

"2 buku sebelumnya? Emang sebelumnya apa aja? Apa judulnya sama?" Tanya Vellyza yang bingung.

"Buku trilogi itu judulnya nggk harus sama Cha." Jawab Asma membantu menejelaskan.

"Betul kata Asma, contohnya seperti karya Andrea Hirata yang terkenal yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Enderson, Maryamah Karpov yang masuk lingkaran Tetralogi." Sayma menjelaskan dengan pelan supaya mudah dimengerti.

"Apakah ini ada sekuelnya juga menjadi Tetralogi?" Tanya Nadya.

"Sepertinya nggak, karena kalau dilihat dari judul dan novel ini (yang dipegang Vellyza) happy ending." Jawab Vellyza.

"Iyaps, ini Satu Shaf di Belakangku adalah sekuel terakhir yang aku tau. Karena sampai saat ini belum ada kabar atau informasi mengetahui kelanjutan dari novel ini." Sayma juga menjawab pertanyaan dari Nadya itu.

"Buku ini memang nggk ada lanjutannya, kata Ka Rizky." Ujar 'Alya dan lainnya yang masih berada di sana.

"Tapi 2 buku sebelumnya kenapa nggk ada di perpustakaan?" Tanya Asma yang memang masih penasaran, begitu juga Vellyza dan lainnya.

"Bukunya belum di cetak lagi. Karena waktu mencetak 2 buku sebelumnya, Ka Rizky baru-baru mendirikan pondok dan 2 buku sebelumnya memang habis terjual jadi ka Rizky hanya menyimpan masing-masing 1 untuk diarsipkan di perpustakaan pribadinya." Jawab 'Alya menjelaskan.

'Alya juga menjelaskan sinopsis masing-masing 2 buku itu. Vellyza jadi tertarik dan meminjam bukunya itu. Ustadzah Revina memberikan kertas izin beserta waktu untuk mengembalikan. Ustadzah Revina juga nanti akan membuat kartu member anggota untuk Vellyza. Sayma menjelaskan untuk membaca 2 judul buku sebelumnya. Karena jika langsung ke yang akhir, sensasinya beda.

Vellyza, Asma, Putri Kirana dan Nadya izin kembali ke asrama. Mereka berjalan menuju asrama dengan penuh suka cita. Ada ilmu baru yang mereka dapati, yang tidak mereka dapati di kelas. Vellyza juga semakin dekat dengan Sayma Zayn, gadis yang sedikit pendiam di kelasnya, tapi dia malah masuk ke Genk kelas yang cukup eksentrik seperti Bella Shofie dan beberapa temannya.

Sebelum mereka tadi keluar dari perpustakaan, mereka diingatkan dengan acara pensi yang akan di adakan di luar pondok. Di sebuah pegunungan dan mereka harus mempersiapkan diri untuk 35 hari lagi.
================================
~~~~Putri Vellyza//Queen of Heart~~~~ ❣️❣️

Author : @rifer_story 🖋️🖊️
Genre : Spritual - Romance (Romansa Religi), Fiksi Remaja, Sci-fi, Adventure.
Disclaimer this love Copyright ©01112022

Putri Vellyza || Queen of Heart ||Where stories live. Discover now