20. deeptalk

1.7K 227 13
                                    

"Lho Yudhis?? Jonathan?? Kalian di sini?? Udah akur lagi??" Mampus. Jefri ingin menghilang saja sekarang. Ia sangat malu.

••••••

Jefri tengah menghirup udara pagi. Sangat sejuk dan bercampur polusi. Derita hidup di tengah hiruk-pikuk perkotaan. Semua akses mudah tapi udaranya sangat kotor. Ia yakin sekali 30 tahun yang akan datang manusia akan menggunakan masker kemana pun mereka pergi. Sekarang saja udara sudah tidak nyaman dihirup apalagi 30 tahun lagi??

"JEFRI!! DIMANA KAMU??" Jefri membalikkan tubuhnya dan melihat ke ruang tamu. Keributan macam apalagi ini??

Dapat ia lihat sang ayah tengah berdiri sembari menatapnya dengan wajah merah. Seperti menahan amarah. Entahlah apa yang membuatnya marah, ia tak tahu pasti. Ada Indhira dan Radeva juga. Tapi Radeva hanya terdiam tak berani berkata-kata.

"KENAPA KAMU NGGAK BILANG KALO DIA" Sang ayah menunjuk ke arah Radeva. Radeva yang merasa ditunjuk pun bingung. Ia tak terlalu dekat dengan ayah mertuanya dan sekarang pria itu datang marah-marah seperti ini??

"Dia kenapa yah?? Dia istri aku, pasangan aku, ayah kenapa sih??"

"DIA ANAK DARI ORANG YANG PALING AYAH BENCI, orang yang udah buat keluarga kita jadi gunjingan, orang yang udah buat adik papa masuk ke rumah sakit jiwa, kenapa?? Kenapa harus dia Jef??" Bak disambar petir di siang bolong. Apa maksud Surya?? Radeva bahkan tak tahu siapa yang dimaksud. Bahkan ia tak tahu jika orangtuanya mengenal keluarga Arkatama.

"Dev?? Kamu?? Beneran??" Tanya Jefri penasaran. Tapi dapat ia lihat jika Radeva juga tidak tahu apa-apa.

"Kenapa?? Ayah kenal orangtua aku??" Tanya Radeva bingung.

"Jangan panggil saya ayah"

"Ayah tau itu darimana?? Jangan nuduh sembarangan ayah"

"Ayah tau itu dari kakek, beruntung kakek mu menyelidiki latar belakangnya, jika tidak bisa-bisa kau dimanfaatkan olehnya" Jefri menggelengkan kepalanya. Bukan ia yang dimanfaatkan, tapi ia yang memanfaatkan Radeva. Ia tak peduli apapun latar belakang Radeva, lagipula ia sudah menyelidiki track record Radeva dari kecil sampai dewasa, ia baik ke temannya dan orang sekitarnya, jadi apa masalahnya??

"Ayah, itu masa lalu, dia juga ngga tau apa-apa, dia ngga terlibat" bela Jefri. Toh memang benar. Apapun masalah yang pernah orangtua Radeva lakukan dulu tak ada sangkut-pautnya dengan Radeva. Dia pemuda yang baik.

"Dia anak dari 2 orang paling brengsek di dunia, ayahnya menghamili adik saya tanpa tanggungjawab dan ibunya merebut ayahnya padahal dia dan adik saya itu bersahabat, sungguh brengsek bukan kelakuan kedua orangtua mu?? Dan dia pasti berencana merebut Jefri dariku, iyakan??" Radeva menggeleng. Ia menatap Indhira dan Jefri yang ikut menatapnya. Ia bingung harus mencari pembelaan dimana. Ia tak tahu apapun. Bahkan ia masuk ke lingkup keluarga Arkatama juga dikarenakan Jefri.

"Yah, cukup, dia lagi hamil, jika ayah memang tidak kasihan ke Radeva setidaknya kasihan ke cucu ayah, anak Jefri, jadi Jefri minta ayah keluar, nanti kita bicarain baik-baik, sama kakek" usir Jefri secara halus. Ia tak boleh membiarkan Radeva banyak pikiran.

"Mama juga keluar, maaf Jefri usir kalian" ucap Jefri. Surya sudah keluar tapi Indhira masih diam dan memegang tangan Radeva.

"Mama tau, kamu anak yang baik, jangan dipikirin ya, biar Jefri yang selesaiin semuanya" ada pelukan singkat diantara mereka. Dapat Jefri lihat mamanya menangis. Indhira adalah saksi hidup dimana pamannya, ia, dan orang yang katanya ibu Radeva itu. Mereka bersahabat sejak dulu.

Handsome Demon'sWhere stories live. Discover now