12. Masalah Lagi

4 3 0
                                    

"Langit cerah yang terbentang berwarna biru nan indahnya, inilah kuasa-Mu Yaa Allāh. Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu Dustakan?"
||Asma Maudy||
🖊️🖋️💓❣️

Setelah mereka selesai muroja'ah hafalan bersama. Mereka menikmati alam yang segar itu. Padahal waktu telah menunjukkan pukul 10.04 WIB di hari Sabtu.

"Langit cerah yang terbentang berwarna biru nan indahnya." Ujar Asma sambil menatap langit.

"Iya hari ini cerahnya menyejukkan." Jawab Nadya.

"Hemmm, udaranya segar banget." Sambung Putri Kirana sambil menghirup udara, Vellyza pun ikut menikmati udara yang sejuk itu. Karena memang yang menggunakan cadar saat ini baru Vellyza dan Asma saja.

"Inilah kuasa-Mu Yaa Allāh. Nikmat Tuhanmu manakah Yang Kamu Dustakan?" Ujar Asma Maudy yang masih menatap langit dibawah pohon rindang.

Mereka sejenak terdiam dan merenungi sesuatu yang terjadi selama ini, dari awal mereka masuk beberapa bulan yang lalu sampai saat ini. Sudah banyak peristiwa yang telah terjadi, baik itu yang baik maupun peristiwa yang buruk. Dan ini bisa menjadi cerita mereka nanti setelah kelulusan. Kelulusan yang 2 tahun lagi untuk Vellyza dan teman-temannya.

"Oh iya, kita ruang siaran radio yuk!" Ajak Nadya.

"Mau ngapain? Mau siaran?" Tanya Vellyza dengan mode heran.

"Iya sekalian kita belajar disana. Selama kamu disini, kamu belum pernah keliling-keliling pesantren kan?" Tanya balik Nadya ke Vellyza.

"Belum," jawabnya sambil menggelengkan kepalanya.

Akhirnya Vellyza, Putri Kirana, Asma dan Nadya pun menuju ruang studio radio pesantren yang letaknya tidak jauh dari gedung utama yang beberapa waktu lalu didatangi Vellyza dan Safina.

Dalam perjalanan itu, mereka tidak sengaja bertemu Qiandradinata, Aan, Bagas dan 1 orang temannya itu di area lapangan utama.

"Ehh Nadya, mau kemana?" Tanya Bagas sambil cengengesan.

"Mau ke studio radio." Jawabnya

"Udah hampir 2 tahun masih aja dingin banget sikapnya." Ujar Nadya ke salah satu temannya Bagas itu.

"Oh iya kalau aku inget namamu itu mirip dengan cowok yang pernah rusuh di depan waktu itu kan." Ucap Asma.

"Oh iya ya," Bagas mengiyakan.

"Maaf nama boleh sama, tapi saya bukan dia." Jawabnya dingin.

"Yeee santai dong Gibran. Kita kan cuma becanda." Ujar Nadya.

"Bercandaan kalian nggk lucu." Jawabnya.

"Ih sombong banget sih Arta Gibran."

"Udah udah, nggak bakal kelar, nanggepin orang Kya gitu." Ujar Putri Kirana.

"Iya, inget tujuan kita awal." Vellyza mengingatkan mereka.

Arta Gibran memandangi Vellyza dengan sinis. Karena memang waktu kejadian beberapa hari itu, dia mengetahuinya, hanya saja dia tidak suka ikut campur dengan urusan orang. Gibran memandangi Vellyza dengan ketidaksukaan dirinya dengan perempuan itu.

"Jika aja dia nggk masuk sini, kejadian memalukan seperti itu nggak akan pernah terjadi." Ketus Gibran.

"Eh kamu, jangan sembarangan ngomong." Jawab Nadya kesal.

Putri Vellyza || Queen of Heart ||Where stories live. Discover now