11. Asyiknya Muroja'ah Hafalan

5 3 0
                                    

Hari weekend datang lagi, Vellyza sedang menyendiri di taman yang kini menjadi tempat favoritnya itu. Dengan sebuah buku diary yang dia bawa, seolah dia menuangkan apa yang ia lalui selama ini sampai hari ini. Dirinya masih bingung, mengapa bisa terdampar di tempat ini. Kata demi kata ia rangkum menjadi sebuah cerita biografi tentang dirinya. Apalagi sudah hampir 3 bulan berlalu sejak masuk, dia tidak memegang handphone.

Perasaan jenuh mulai ia rasakan. Berbeda dengan Aulia, meski terasa jenuh ada saja hal-hal yang membuatnya bisa menikmati kehidupan di pesantren. Apalagi Aulia ini sering bolak ke kantin umum bersama si Nasya adiknya Nadya. Selain itu pula Aulia bersama teman kelasnya yang bernama Sabrina dan Syakilla yang mereka berada di kamar Maryam binti Imron, yang letak kamarnya tidak terlalu jauh dengan kamar Aulia yang bernama Kamar Asiah.

Putri Kirana yang melihat Vellyza sendirian di taman, lalu ia menghampiri dan mengajak ngobrol Vellyza. Ya berkat Vellyza, kini ia tidak merasa sendiri. Vellyza pun bilang bukan karena dirinya, tapi keinginan Kirana yang mau bersosialisasi supaya tidak sendiri.

"Kamu hebat ya, baru masuk udah menjadi pusat perhatian." Ujar Putri Kirana sambil tersenyum.

Karena dia tidak bercadar, senyuman manisnya yang kedua kalinya itu terpancar. Putri Kirana kebetulan memiliki darah keturunan dari kakek garis keturunan ibunya itu berdarah Korea. Tidak heran secara fisik Putri Kirana memiliki fisik mendekati orang Korea.

Vellyza terdiam sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku juga nggk tau kenapa. Bingung. Apa yang spesial dari aku?" Vellyza bertanya-tanya, karena dirinya heran. Menurutnya tidak ada yang spesial dengan dirinya.

"Itu menurut kamu, tapi nggk dengan pandangan orang lain. Terutama Ustadz Rizky." Jawaban dari Putri Kirana itu membuatnya terkejut terdiam.

Vellyza tidak menyangka Putri Kirana itu akan berkata seperti itu. Tapi dia kembali berfikir dengan ucapan temannya itu memang benar adanya. Vellyza sampai berfikir kalau Ustadz Rizky menyukainya. Karena jika dilihat dengan beberapa Ustadz yang lainnya yang mengajar di kelasnya itu tidak seperti Ustadz Rizky, karena ada beberapa Ustadz yang memang masih lajang termasuk Ustadz Rizky yang terbilang masih muda.

"Kok kamu melamun? Yaudah jangan dipikirin, mending kita muroja'ah hafalan yuk!"

"Iya." Jawabnya sambil tersenyum.

Mereka mulai muroja'ah hafalan mereka juz 29. Di mulai Surah Al-Mulk sampai pertengahan juz 29 yakni Surah Nūh. Lantunan ayat-ayat cinta yang merdu itu, membuat angin taman berhembus dengan sejuknya. Tanaman-tanaman yang ada senantiasa ikut bertasbih. Suara aliran air jernih itu juga seolah-olah ikut bertasbih dari setiap huruf yang dibaca oleh Vellyza dan Putri Kirana itu.

Burung-burung pun ikut berkicau dan ikan-ikan yang berada di sungai itu ikut bergelembung, yang menandakan mereka sedang bertasbih memuji Allah Ta'ala.

Disaat mereka sedang asyik muroja'ah, Asma dan Nadya datang. Mereka kagum melihat kedua teman kamarnya itu.

"Assalamu'alaikum." Ucap mereka bersamaan.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Putri dan Vellyza juga bersamaan.

"Maa syaa Allāh, indahnya melihat suasana seperti ini." Ucap Asma yang terkagum-kagum.

"Nah gitu dong, kalau bisa kita minta usulan ke Ustadzah Hana untuk sesekali ngadain halaqoh khusus kamar kita aja disini." Ujar Nadya.

"Benar nih kata Nadya, tapi kalau bisa sih semua halaqah Akhwat sih begini." Jawab Asma.

"Oh iya, bukannya kita bentar lagi mau melakukan tadabbur alam ya?" Lanjut Asma berujar.

"Tapi kan bulan Desember nanti itu pensi." Jawab Vellyza.

"Iya memang pensi, tapi kyanya diadainnya di alam terbuka gitu, tidur pun pakai tenda." Jawab Asma.

"Kamu tau dari mana Asma? Memang panitia sudah terbentuk ya?" Tanya Nadya.

"Aku nggk sengaja dengar-dengar dari Ustadzah Queena dan Ustadzah Raisya kemarin pas aku lagi nggk sengaja lewat mau ke perpustakaan."

Vellyza terdiam dan memikirkan sesuatu. Karena waktu dia dipanggil keruangan beberapa hari yang lalu itu, dia dan yang lainnya hadir ditunjuk menjadi panitia pensi. Meski belum resmi sih, tapi di satu sisi dia senang karena akan jalan-jalan keluar.

"Beberapa hari yang lalu itu, waktu aku, Vellyza dan yang lainnya di panggil itu termasuk kamu Asma bukannya kita ditunjuk menjadi panitia pensi?" Tanya Kirana.

"Iya tapi kan itu belum resmi." Jawab Asma.

"Kalau memang sudah terpilih, seharusnya ada rapat dari saat ini. Biar nggk dadakan." Lanjutnya.

"Benar juga sih apa kata Asma." Sambung Vellyza.

"Yaudah yang penting kita nunggu waktunya aja. Mending kita lanjut muroja'ah bareng-bareng yuk!" Ajak Vellyza ke Putri Kirana, Asma Maudy, dan Nadya itu.

Mereka saling menyimak disaat yang satu temannya sedang membaca, dan Vellyza melanjutkan bacaannya itu yang tadi sempat terhenti karena kedatangan Asma dan Nadya. Dia melanjutkan surah Al-Ma'ārij ayat 10 di lembaran akhir sebelah kiri itu dan lanjut ke ayat 11 yang berada di lembaran sebelah kanan dibaliknya.

Kebetulan sekali, awalan ayat 10 ini membahas tentang sebuah pertemanan nanti di akhirat. Bahwasannya di akhirat nanti tidak ada yang saling peduli antar teman. Akan tetapi ada satu teman yang menanyakan kepada Allāh Ta'ala perihal temannya yang semasa di dunia selalu mengingatkan dirinya kepada kebaikan, menjalani kewajiban sebagai Muslim, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, menolong kepada sesama tanpa pamrih, pergi haji dan umroh jika mampu, menasihati tidak didepan banyak orang, menghafal Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur'an, menjauhi perzinaan dalam bentuk apapun. Pandangan, pegangan atau sentuhan atau gandengan, pembicaraan yang tidak bermanfaat (ghibah, gosip,dll) atau sampai melakukan hal yang tidak senonoh (ciuman, bercumbu atau bersetubuh sebelum halal) dan untuk menjaga hati juga supaya tidak larut dalam kesedihan yang mendalam sampai lupa kepada Allāh Ta'ala sebagai zat yang menciptakan hati, perasaan dan lainnya.

Kebetulan memang itulah yang sedang mereka alami. Pertemuan dan pertemanan Putri Vellyza, Putri Kirana, Asma Maudy, Nadya, Syifa, Husni, Safina, Jasmine, Lidya, Cherryl, Diana dan yang lainnya itu untuk merubah diri mereka menjadi lebih baik lagi. Mengaji bersama, muroja'ah bareng-bareng, sholat wajib dan sunah bersama, tadarusan bersama, belajar bersama, olahraga bersama-sama, makan bersama dan intinya melakukan kegiatan aktivitas di pondok bersama.

Selain untuk mempererat Ukhuwah islamiah dan Ukhuwah Imaniah diantara mereka, mereka pun mendapat ilmu pengetahuan yang baru. Baik itu yang muda ke yang tua. Yang tua ke yang muda.

Pancaran senyuman keempat orang itu yang berada di teman, membuat mentari ikut bantu menyinari ke arah mereka tanpa membuat mereka kepanasan, kegerahan atau kesilauan akibat cahayanya. Cahaya dari matahari itu yang lurus mengarah kepada mereka. Seperti sebuah lampu sorot yang mengarah kepada seseorang yang berada di atas panggung pementasan.

Karena di Pondok Pesantren 'Ulul Azmi ini semua fasilitas lengkap. Dari ruang laboratorium Komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium biologi, laboratorium perancangan atau pembuatan alat teknologi baru (tempat penelitian), perpustakaan, kolam renang plus Waterboom, tempat nge-gym, lapangan yang luas, ruangan olahraga dari masing-masing olahraga seperti tenis meja, badminton, sepak takraw, sepak bola dan futsal indoor dan outdoor, tempat bela diri pencak silat, Cimande, dan lain-lain.

Ada tempat penyiaran radio, studio rekaman untuk sholawatan atau nasyid, ruang tata busana, ruang tata boga, ruang kesenian lainnya dan masih banyak lagi, termasuk taman yang menjadi favorit Safina, Vellyza dan beberapa yang lainnya

Dan ada sebuah spot menarik yang juga terletak di kantin. Jadi para santri betah ke kantin bukan karena makanannya saja, tapi memang ada tempat atau spot yang nyaman.
================================
~~~~Putri Vellyza//Queen of Heart~~~~ ❣️❣️

Author : @rifer_story 🖋️🖊️
Genre : Spritual - Romance (Romansa Religi), Fiksi Remaja, Sci-fi, Adventure.
Disclaimer this love Copyright ©01112022

Putri Vellyza || Queen of Heart ||Kde žijí příběhy. Začni objevovat