12

672 31 1
                                    

Elena baru saja tiba di Bandara John F. Kennedy bersama Shawn. Perjalanan yang panjang membuatnya  sedikit lelah tapi mengingat ia akan bertemu putra sulungnya Mattew, rasa lelah itu tidak berarti apa-apa.

Setelah melewati pemeriksaan, akhirnya mereka bisa menghirup udara Amerika. Cuaca sedang dingin tapi itu tidak mengurangi keinginan banyak orang untuk melakukan perjalanan di akhir tahun.

Taksi berhenti tepat di hadapan mereka, Elena menarik tangan Shawn untuk masuk.

"5th Avenue sir".

Elena menyebutkan alamat pada sopir taksi. Sepanjang jalan mata Shawn tidak berhenti melihat apa saja. Ini perjalanan pertamanya ke Amerika. Apalagi New York, sejak lama ia memimpikan tempat ini.

"Beritahu ayah kita telah mendarat".

"Lihat, aku bahkan lupa untuk memberitahu Frank. New York memiliki sihir Shawn ".

Elena bercanda sambil mengeluarkan ponselnya. Panggilan masuk tapi tidak dijawab sama sekali. Kening Elena berkerut.

Aku akan mencobanya sekali lagi.

Dengan cepat ia kembali menekan panggilan untuk Frank, tapi itu tidak dijawab. Elena mendesah.

"Ayahmu mungkin sibuk. Kita akan melakukannya lagi".

"Tapi ini sudah malam dan seharusnya ayah sudah di Central. Tanyakan saja pada Theodor mom!".

"Kau benar".

Elena langsung membuat panggilan untuk Theodor. Dan langsung dijawab.

"Apa kau bersama Frank?".

"Tidak Nyonya. Tuan sudah di Central".

"Dia tidak menjawab teleponnya. Apa dia memiliki pekerjaan penting?".

"Aku tidak tahu Nyonya. Tapi mungkin saja Tuan sedikit sibuk karena ada tamu di sana".

"Tamu? Kenapa Frank menerima tamu di Central?".

"Itu adalah Nyonya Larine dan putrinya Sena. Aku yang membawa mereka ke sana. Maafkan aku Nyonya!".

"Aku akan tutup percakapan ini Theodor!".

Perasaan lain menyusup di hati Elena. Ia tidak tahu sama sekali bahwa Larine akan pulang ke Kopenhagen. Dan itu tepat sekali dengan keberangkatannya ke New York.

Beberapa dugaan negatif mulai berkeliaran di otaknya. Harus ia akui bahwa ia sedikit cemburu.

"Kita sudah sampai Nyonya!".

Suara sopir taksi memutus pikiran Elena. Dengan tergesa-gesa ia turun. Shawn sedikit bingung melihat sikap ibunya. Setelah membayar argo Elena menyeret kopernya menuju apartemen Mattew.

"Apa sesuatu mengganggu ibu? Apa yang dikatakan Theodor?".

Elena berusaha tersenyum untuk memberi kesan bahwa ia baik-baik saja.

"Tidak ada. Ayahmu sedikit sibuk. Kau tahu ayahmu seorang pria pekerja keras".

Elena hampir menangis saat mengatakan kalimat terakhir. Shawn menggenggam tangan ibunya. Mereka kemudian masuk ke lift.

"Dimana Mattew?".

Tanya Shawn saat mereka sudah berada di dalam unit Mattew. Elena sedang mencoba menghubungi Frank lagi.

"Mungkin ia belum pulang. Bersihkan dirimu dan kita pesan take a way untuk makan malam. Ibu tidak bisa memasak sekarang".

Shawn mencari kamar Mattew dan mandi. Elena masih berusaha menelepon Frank. Ia harus bicara dengannya sekarang.

SECOND HOME (TAMAT)Where stories live. Discover now