2

224 44 10
                                    

Gemerlapnya kota surabaya di malam hari seakan memanjakan mata bagi orang-orang dengan jiwa muda yang masih membara, cici cici dengan kaos over size dan barang-barang brandednya, serta koko koko berpakaian modis dan berdompet tebal seakan menjadi pemandangan yang sudah biasa.

Diana memarkirkan mobilnya di salah satu club cukup populer di kotanya, bertemu sahabat-sahabatnya setelah sekian lama memang menjadi list utamanya.

Waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, orang-orang mulai berdatangan, maklum ini malam minggu jadi pengunjungnya lebih ramai. Dentuman musik yang sangat keras seketika menyambut indra pendengaran Diana, puluhan orang tampak sudah memenuhi dance floor dan meggoyangkan tubuhnya tanpa beban.

"An, Ana. Come here!" teriak seseorang kearahnya.

Diana tersenyum senang tatkala melihat keberadaan kedua sahabatnya, mereka lantas berpelukan melepas rindu.

"Akhirnya ATM gue balik!!" heboh Feli.

Agata memutar bola matanya, ia kadang lelah melihat Feli yang seakan lupa jika dirinya juga orang kaya, sementara Diana malah tertawa mendengarnya.

"Gimana kabar lo An?" tanya Agata.

"Seperti yang lo lihat, tubuh gue masih lengkap," guraunya.

Banyak hal yang mereka obrolkan, maklumlah perempuan, pasti ada saja topik yang dibahas, entah gosip terupdate atau bahkan hal-hal receh lainnya.

"Eh An, lo masih sama si Bastian gak?" tanya Feli si kepo akut.

"Masih, kenapa emang?"

"Tadi gue lihat dia, tapi kayaknya bawa cewek deh."

Diana tak merespon apa pun, ia hanya mengerutkan keningnya.

"Kayaknya selingkuhannya deh," tambah Feli.

"Baguslah berarti dia masih normal," timpal Diana tanpa beban.

"Astaga!!" Decak Feli tak habis pikir, "tunangan selingkuh malah disemangatin, lo beneran manusia kan?"

"Only bisnis."

Hubungan Diana dan Bastian tak lebih dari bisnis, hal yang sudah biasa dilakukan konglomerat untuk memperluas jaringan bisnisnya, ya walaupun tidak semuanya.

Tidak ada rasa cinta diantara mereka, walau sudah terikat mereka tetap berjalan masing-masing, tidak mencampuri urusan pribadi adalah komitmen keduanya, termasuk urusan asmara.

"Gue samperin Bastian dulu," ungkap Diana sembari pergi dari sana.

"Lah disamperin juga? Beneran tuh gak cinta?" ucap Feli yang tentu saja tidak terdengar oleh Diana.

"Kalau gak saling cinta emangnya gak boleh saling ketemu?" tanya Agata yang justru lebih seperti pernyataan.

Mata indahnya berusaha mencari keberadaan pria yang katanya tunangan'nya itu, nyatanya Diana cukup merindukan Bantian, pria atletis yang menurut keluarganya penuh wibawa, namun nyatanya dia tak lebih dari pria yang suka memainkan hati wanita, tentu saja hal itu tak berlaku untuknya.

"Ck!! Tuh orang makhluk astral kali yah?!"

Lama mencari akhirnya ia mendapat informasi bahwa Bastian berada di salah satu ruangan vip, lantas saja Diana segera menuju ke sana.

Diana membuka pintu, hal yang pertama ia lihat adalah Bastian yang tengah bercumbu dengan seorang wanita, entahlah siapa dia, Diana pikir mungkin itu wanita sewaan.

"Type nya tetap sama," kekeh Diana bersandar di daun pintu.

"Khemm!!" dehem Diana cukup keras, ia tak habis pikir, bisa-bisanya Bastian tidak sadar, sepertinya jika ada Satpol PP menggerebek pun dia tetap asik dengan dunianya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'am DianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang