chapter 21

3.4K 269 17
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
.

"Sudah ku bilangkan? Aku tak mau makanan pedas" keluh Peat mendorong pelan cemilan pedas yang dibawa salah satu temannya, mereka di kantin, tempat favoritnya untuk berkumpul selain di ruang klub fakultas

"Inikan cemilan kesukaan, beberapa bulan ini seleramu sangat eneh" keluhnya

"Um, dia juga nampak sedikit gemukan,  berat badanmu bisa naik dengan cepat?"

"Dan sejak kapan kau suka berpakaian oversize?"

Peat terdiam canggung saat teman-temannya malah menodongnya dengan banyak pertanyaan

"Ah aku hanya suka style seperti ini, bukankah tren? Aku akan membeli cemilan lain" ucap Peat cagung dan berdiri dari duduknya untuk memesan cemilan lain

Saat ia menuju tempat pemesanan ia juga melihat Fort bersama Piee berjalan untuk memesan, dimana Piee mengandeng lengan Fort dan tersenyum sinis kearahnya, Peat tak peduli sama sekali dengan pasangan itu

"Kentang goreng versi jumbo, minumnya Jus jeruk yang asam, buatnya yang cepat soalnya aku malas dekat-dekat kukang" pesan Peat membuat fort menatapnya kesal karena ia tau Peat beru saja menyindirnya, tapi ia berusaha sabar

Peat menerima pesanannya dengan senang hati karena ia didahulukan

"Terima kasih" senyum Peat dan akan pergi lebih dulu, tetapi Piee tersenyum mengejek sambil memajukan kaki kanannya bermaksud membuat Peat tersandung dan itu berhasil, Peat dengan cepat memilih melepaskan cemilan dan minumannya hingga tumpah lalu memilih memeluk perutnya, ia takut sangat takut saat merasa tubuhnya akan terjatuh dengan keras kearah depan, ia memejamkan matanya erat

Bughhh

"Fort!!!!" teriak Piee kesal karena Fort yang sedang panik tak sengaja mendorongnya kesamping hingga tersungkur dilantai saat Piee yang berdiri didepannya menghalanginya untuk menangkap Peat tepat waktu

Kantin yang tadinya ramai dan berisik tiba-tiba begitu hening dan melotot kearah mereka berdua, bahkan mahasiswa yang tadi masih berjalan berhenti hanya untuk menatap pemandangan dimana Fort menangkap Peat dalam pelukannya. Semua juga tau bahwa Fort ketua klub fakultas bisnis dan Peat ketua klub fakultas teknik dimana keduanya musuh, selalu berkelahi, dan tak pernah akur. Tetapi kali ini, hal mustahil terjadi didepan mereka, Fort menangkap tubuh Peat.

'Mati aku' batin Peat saat menyadari semua pandangan kearah mereka bahkan teman-temannya sampai tak bergeming

'Sial!' batin Fort, peat berusaha berpikir dengan cepat, walau ia bersyukur selamat dan tak jadi jatuh karena Fort menangkapnya tapi semua orang akan curiga dengan hubungan mereka

Bughhhh


"Sial!!!" maki Fort saat Peat melepaskan diri lalu tiba-tiba memukulnya

"Sorry, tidak ada pilihan lain" bisik Peat tak peduli Fort menyentuh pipi kirinya yang memanas karena pukulan Peat yang tak main-main

"Gara-gara kau dan pacarmu itu, semua makan dan minumanku jadi tumpah!"

"Apa kau bilang? Kau yang tak punya mata! Kau mau berkelahi disini?!"

"Berhenti....! Jangan berkelahi di kantin, atau aku akan memanggil satpam" teriak ibu pemilik kantin ketika dua orang itu mulai bertengkar. Dan semua mahasiswa di kantin kembali melanjutkan aktivitas masing-masing, karena mereka mengira Fort dan Peat bertengkar lagi seperti biasa dan tak ada yang berubah seperti apa yang mereka lihat tadi

"Beraninya kau membuatku tersandung! Kalau terjadi apa-apa denganku, aku akan membunuhmu!" geram Peat kearah Piee yang masih terduduk dilantai, Peat mengambil minuman pesanan Fort tadi yang masih dimeja kasir lalu menyiram kearah Piee yang masih terduduk dilantai

"Apa-apaan sih Peat!!" kesal Fort saat Peat malah menyiram Piee

"Itu karena kau tak bisa mengajari pacarmu bersikap dengan baik! Kau pikir aku orang yang mudah ditindas, aku bisa membalas jauh lebih kejam" kesal Peat lalu melemparkan gelas plastik kosong itu kearah Fort lalu pergi dari sana untuk kembali duduk bersama teman-teman klub fakultas teknik, tak peduli teriakan kesal Piee padanya.

.
.

"Woaaaa keren sekali" Noeul malah bertepuk tangan  bersama teman yang lain karena merasa ketuanya berhasil membuat ketua anak fakultas bisnis itu kalah telak

"Dia membuatku tersandung, memang cari perkara denganku" kesal Peat

"Bagus hahaha mereka pantas mendapatkannya" tawa yang lain mendukung Peat.

.
.

"Kau kalah lagi dari Peat? Aku melihat kejadian di kantin tadi" ejek Boss melihat mood Fort buruk kembali ke kelas mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau kalah lagi dari Peat? Aku melihat kejadian di kantin tadi" ejek Boss melihat mood Fort buruk kembali ke kelas mereka

"Berhenti mengejekku! Moodku sedang tidak bagus, gara-gara hal itu Piee marah besar lagi padaku, ah sial" keluh Fort

"Aku heran mengapa kau bertahan dengan Piee, dia hanya bisa selalu marah-marah padamu, apa kau pikir dia benar-benar mencintamu?" heran Taee

"Tentu saja dia mencintaiku, kami tak akan berakhir" jawab Fort membuat Boss mencibir mengejek

"Tapi soal Peat tak perlu khawatir Fort, karena kita sudah menganggkat bendera perang untuk menghadapi mereka diarea belakang kampus sore ini, kau bisa sekalian balas dendam dengannya" ucap salah satu anggota klub

"Hah? Apa ini masih masalah aula utama untuk mahasiswa baru?" tanya Fort

"Mereka tak mau mengalah dan maunya pakai kekerasan" lelah Taee

"fakultas yang kalah harus mundur dan menyerahkan aula utama untuk penerimaan siswa baru pada fakultas yang menang. Dan jangan sampai kalah Fort" ucap yang lain membuat fort terdiam, bagaimana bisa berkelahi dengan istri sendiri? mana hamil anaknya lagi? sedangkan teman-teman klubnya memaksanya untuk menang.

.
.
.

Tbc

Berikan vote :')

Berikan vote :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hate Or Love? (FortPeat) Where stories live. Discover now