Part 9 (Takkan Lari)

3.8K 282 12
                                    

"apa dia akan baik-baik saja? bayinya tidak apa-apa?" tanya Fort pada dokter dihadapannya, awalnya ia begitu antusis ingin Peat mengugurkan bayi itu saja, tapi saat kejadian tadi malah membuatnya panik dan seolah tak rela untuk kehilangan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"apa dia akan baik-baik saja? bayinya tidak apa-apa?" tanya Fort pada dokter dihadapannya, awalnya ia begitu antusis ingin Peat mengugurkan bayi itu saja, tapi saat kejadian tadi malah membuatnya panik dan seolah tak rela untuk kehilangan

"dia kurang makan juga minum, harusnya dia harus banyak makan yang bergizi juga minum agar tak dehidrasi, dia juga mengalami stres berat yang membuatnya mengalami kram, untungnya anda cepat membawanya kesini, jadi janinnya sudah baik-baik saja" jelas sang dokter dan Fort bernafas legah

"tetapi, bila ia terlalu sering mengalami pendarahan walaupun ringan maka dia juga janinnya bisa saja dalam bahaya. Anda harus merawat mereka dengan baik" lanjut sang dokter

"ya dokter" jawab Fort walau ia sendiri tak yakin dengan jawabannya

"aku memberinya penambah darah, kalsium, juga vitamin" Fort hanya mendengarkan semua saran dan arahan dokter untuknya.

.

Peat kembali bangun, rasa sakit diarea perutnya sudah hilang dan ia sadar bahwa ia terbaring diruang pemeriksaan, ia teringat bahwa tadi ia berdarah dan dengan panik melihat Fort yang berdiri disebelahnya

"tenang saja, bayinya masih ada" ucap Fort membuat Peat tenang, tadi ia sudah sangat takut kehilangan

"kalau kau sudah merasa baikkan, maka ganti pakaianmu dan aku mengantarmu pulang, orang tuamu akan kaget bila kau pulang dengan noda darah dicelanamu" ucap Fort memberikannya baju ganti yang baru. Peat mengambil pakaian itu dalam diam karena ia melihat pasien yang juga berbaring disebelahnya dengan keadaan hamil tua, bedanya pasien itu memiliki suami yang dengan sita disampingnya juga memperhatikannya. Fort melihat arah pandang Peat, sungguh Fort sama sekali tak tau menahu menghadapi orang hamil

"ini makan, kau belum makan apapun kan?" tanya Fort menganggkat bungkusan makan sehat ditangannya yang sempat ia beli saat ia keluar tadi

"untukku?" tanya Peat balik, soalnya tumben Fort baik padanya

"tentu saja, memangnya siapa lagi. kau makan dulu baru pulang"

"ini tidak ada racunnyakan? soalnya kau ingin sekali melenyapkan bayi ini" tuding Peat curiga

"jangan mengajakku bertengkar lagi. kalau aku benar-benar ingin bayi ini lenyap, aku sudah membiarkanmu terkapar diarea parkir kampus tadi" heran Fort

'benar juga sih' batin Peat mengambil makanan itu dan Fort membantu membukanya, Peat hanya menatap Fort heran, entah kerasukan apa lelaki itu tiba-tiba jadi lunak

"apakah kalian pasangan muda?" tanya pasien yang hamil tua yang juga dirawat disebelah peat, Fort dan Peat jadi bingung ingin menjawab seperti apa dan hanya saling berpandangan, mau bilang tidak tapi sudah hamil, mau bilang iya tapi memang bukan pasangan

"ya, kami pasangan" dusta Fort demi menutupi aib mereka

"oh kalian sangat cocok dan lucu" senyumnya menanggapi, Peat hanya tersenyum kecut dan Fort tersenyum seadaanya

Hate Or Love? (FortPeat) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant