"Kalau begitu silahkan, anggap saja seperti tempat sendiri." Ucap Visha.

Visha membuka pintu apartemennya dengan menggunakan sidik jarinya,lalu dia dan Xannon masuk ke dalam apartemen.

"Mau minum apa?" Tanya Visha sambil berjalan menuju ke dapur.

"Kopi saja." Ucap Xannon mengikuti Visha ke dapur.

"Kopi tidak baik untuk kesehatan, bagaimana jus alpukat saja?" Ucap Visha menatap kearah Xannon.

"Baiklah." Ucap Xannon.

Visha membuat jus alpukat dan setelah itu dia menyodorkan sebuah gelas berisi jus alpukat kepada Xannon.

"Ini, silahkan di minum." Ucap Visha.

"Terima kasih, sayang." Ucap Xannon.

Kedua pipi Duvesha memerah mendengar Xannon memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Jangan memanggilku seperti itu,aku pergi mandi dulu. Jadi tunggu sebentar." Ucap Visha.

"Baik, darling." Ucap Xannon.

Visha langsung meninggalkan tempat itu bahkan kedua pipinya semakin memerah, sedangkan Xannon terkekeh kecil melihat Visha begitu lucu.

15 menit kemudian...

Visha menghampiri Xannon yang berada di ruang tamu,gadis itu memakai pakaian kasual dan rambut panjangnya terurai begitu saja. Xannon tampak begitu terpana melihat Visha karena baru kali ini dia melihat gadis itu tidak ikat rambut.

"Kamu sangat cantik." Ucap Xannon.

"Terima kasih sudah memuji ku." Ucap Visha.

"Panggil saja saya mas atau juga boleh Xannon." Ucap Xannon.

"Kenapa aku harus memanggil mu seperti itu?" Ucap Visha.

"Karena saya mencintai mu." Ucap Xannon bisik di telinga Visha.

Visha terkejut mendengar ucapan Xannon, dia tidak pernah menyangka kalau papa sahabatnya mencintai dirinya.

"Kamu pasti berbohong, kan?" Ucap Visha menatap Xannon.

"Saya tidak berbohong, Visha. Saya benar-benar mencintai mu." Ucap Xannon dengan begitu serius.

"Tapi aku..." Ucap Visha.

"Saya menerima semua kekurangan mu,saya menerima mu apa adanya. Jadi biarkan saya untuk mencintai mu." Ucap Xannon menatap lembut dan serius pada Visha.

"Kita belum terlalu lama bertemu dan berkenalan, kenapa kamu langsung mengatakan padaku kalau kau mencintaiku." Ucap Visha.

"Karena kamu gadis yang menarik dan berbeda, Visha. Saya benar-benar mencintai mu,tatap mata saya kalau kamu tidak percaya." Ucap Xannon.

Visha menatap mata Xannon,gadis itu tidak melihat kebohongan dari matanya. Di sana hanya ada sebuah kebenaran kalau pria di hadapannya benar-benar mencintai dirinya.

"Tapi tetap saja ini tidak mungkin." Ucap Visha.

"Percayalah pada saya, Visha. Saya akan memberikan kehidupan bahagia untuk mu, saya akan membuktikannya pada mu." Ucap Xannon serius.

"Kamu yakin?" Ucap Visha.

"Iya,saya yakin. Karena saya ingin kamu hidup bahagia bersama saya dan anak-anak saya." Ucap Xannon.

"Tapi aku tidak enak dengan Briana dan Brian." Ucap Visha.

"Mereka sudah tahu kalau saya mencintai mu." Ucap Xannon.

"Apa?" Ucap Visha menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Mereka tidak mempermasalahkan hal ini, mereka setuju kalau saya menikah dengan mu." Ucap Xannon.

"Berikan aku waktu untuk memikirkannya." Ucap Visha.

"Baiklah saya akan memberikan waktu untuk mu,saya permisi dulu. Jaga dirimu dengan baik,saya mencintaimu." Ucap Xannon langsung meninggalkan apartemen Visha.

Sedangkan Visha sendiri masih terkejut dengan kejadian barusan terjadi kalau Xannon mencintai nya, bahkan pria itu menjamin kebahagiaan dirinya.

TBC...

REINKARNASI VISHAWhere stories live. Discover now