My Queen 25

277 31 5
                                    

"Helen!" Pekik Xenia dengan berlari menghampiri Helen yang berada di taman rumah sakit.

Helen menoleh kebelakang menatap Xenia yang tengah berlari ke arahnya, Xenia langsung memeluk tubuh Helen.

"Gue rindu banget sama lo," Ucap Xenia kepada Helen.

Xenia melepaskan pelukannya, kemudian menatap Helen yang menatapnya tanpa arti.

"I love you," Kata Xenia tersenyum tipis.

"Ini salah, Xen," Sahut Helen menatap Xenia.

Xenia mengangkat sebelah alisnya, "Salah, why?"

Helen menggeleng, "Maaf, gue menyesal akan perbuatan gue," Ucap Helen.

"Kok lo jadi aneh kayak gini."

Helen menatap Xenia kemudian bersimpuh dihadapan Xenia, Helen menangis bahkan dirinya tak bisa memaafkan kesalahan dirinya sendiri.

"Kenapa, len?" Tanya Xenia kebingungan.

"Gue minta maaf," Mohon Helen.

Xenia membantu Helen berdiri kemudian menatapnya, "Kenapa, ada yang salah?"

"Lo," Helen menggantungkan perkataan nya, "adik kandung gue."

Xenia terdiam kemudian menggeleng tidak percaya, "No, plot twist apa lagi ini. Kemarin Fara bukan ibu kandung gue dan sekarang Kak Dirly bukan kakak kandung gue, ini lelucon pasti."

"Lo adik gue, Xen. Adik yang selama ini, gue cari," Ucap Helen dengan mata yang berkaca-kaca.

Xenia terkekeh, "Ini pasti bercanda, kan?"

Helen menggeleng, "Lo adik kandung gue, perempuan yant selama ini gue rusakin adalah adik gue. Dan itu lo, Xenia," Kata Helen.

"Ilory bukan adik gue, dan lo adik gue satu-satunya."

"Kenapa sih, kalian selalu mempermainkan hidup gue. Gue capek, gue lelah buat hadapi semua ini," Ucap Xenia dengan menatap Helen kecewa.

"Kalaupun Tuhan kasih gue pilihan antara mati atau hidup, gue akan pilih mati. Setelah apa yang sudah terungkap, gue nggak bisa nerima. Orang yang selama ini mengasuh gue dengan sepenuh hati dan gue udah anggap dia ibu kandung gue, ternyata dia ibu angkat gue. Len, lo tau nggak? Hal apa yang ketika lo dengar, bisa membuat hati kecil lo itu sakit," Kata Xenia dengan air mata yang perlahan mulai menetes.

"Orang yang selama ini gue cinta dan gue sayang, adalah orang yang membunuh nyokap gue. Dan orang itu ternyata, kakak gue sendiri," Lanjut Xenia.

"Gue menyesal, gue nggak bisa maafin diri gue sendiri," Ujar Helen dengan rasa bersalah.

Xenia tersenyum kemudian memeluk Helen kembali, "Gue tau, ini cinta terlarang antara seorang adik dan kakak. Tapi gue, udah terlanjur cinta sama lo."

Helen melepaskan pelukan Xenia kemudian mencium bibir Xenia, ciuman itu lembut dan penuh kasih sayang.

Helen menyudahi ciuman mereka kemudian tersenyum kepada Xenia.

"Lo kasih sekuntum bunga mawar ke gue?" Tanya Helen menunujukkan sekuntum bunga mawar berwarna merah.

Xenia tersenyum manis, "Nggak ada alasan, gue kasih bunga ini ke lo," Jawab Xenia.

"Ohya?" Helen mengangkat sebelah alisnya.

Xenia mengangguk, "Bunga mawar itu, melambangkan rasa cinta. Jadi gue kasih ini ke lo, karena gue cinta sama lo."

"Gue kangen senyuman lo," Bisik Helen.

---

"Nanti gue makan sendiri aja, Xen," Ucap Helen kepada Xenia yang tengah menyuapi nya.

Xenia menggeleng, "No, lo itu lagi sakit. Jadi gue harus rawat lo, agar kembali kuat dan sehat."

Helen tertawa kecil, "berarti gue mau sakit terus, supaya di suapin sama lo," Kata Hellen.

"Itu namanya modus," Sahut Xenia.

Helen mendekati wajahnya kepada Xenia, "Siapa yang modus, hm?"

"Lo," Jawab Xenia.

Hellen tersenyum, "Biarin, gue di bilang modus yang penting gue bisa di suapin sama nona Xenia," Ucap Helen.

Xenia langsung mencubit pinggang Helen.

"Auuu, Xen sakit," Ringis Helen berpura-pura.

Xenia meletakkan mangkuk tersebut diatas nakas kemudian menatap Helen panik, "Gue panggilin dokter, tunggu ya."

Saat Xenia ingin melangkah pergi tiba-tiba Helen menariknya, tubuh Xenia seketika terjatuh diatas dada bidang Helen.

"Bercanda, sayang," Bisik Helen kemudian menoel Gemas hidung Xenia.

Xenia menatap datar kepada Helen, "Bercanda nya kelebihan, bikin gue panik," Ketus Xenia.

Helen tersenyum tipis, "Maaf, babe."

"Lo tau nggak, hidup gue tanpa lo?" Tanya Helen pada Xenia.

Xenia mengedikkan bahunya, "entah," Jawab Xenia.

"Hidup gue tanpa lo itu, bagaikan cos90=0," Ucap Helen.

Xenia menghela nafas, "Udah keluar nih, buaya nya kayak gimana," Celetuk Xenia.

"Lo tau penyederhanaan dari angka ini nggak? 9×-7l>3 (3X-7U)," Kata Helen bertanya kepada Xenia.

Xenia menatap datar kepada Helen, "Gue malas berpikir, Helendra," Seru Xenia dengan kesal.

Helen tersenyum manis, "hasilnya I<3U, sayang!"

"I Love you more," Balas Xenia dengan senyuman yang begitu manis.
---

Vivian begitu bersyukur karena Helen tidak menuntut pertanggungjawaban Vivian, namun sekarang karir Vivian sudah hancur karena kebodohannya. Rumah tangga Vivian dan Leon mulai merenggang, Vivian jadi stress tanpa memikirkan kondisi kandungannya.

Sudah tidak ada niat hidup lagi Vivian, dirinya begitu membenci Xenia bahkan dirinya tidak akan pernah memaafkan Xenia.

"Vivi," Yahya masuk kedalam apartemen Vivian dengan membawa makanan kesukaan Vivian.

Yahya duduk di sebelah Vivian, "Baikan dong sama Xenia, masa berantem karna cowok," Ucap Yahya kepada Vivian.

"Dia udah hancurin hidup gue," Kata Vivian dengan penuh kehampaan.

Yahya tersenyum tipis, "Vivi, ingat! Lo itu akan mendapatkan kebahagiaan yang begitu istemewa dari Leon, cukup sabar. Gue yakin, Leon cinta banget sama lo," Ucap Yahya.

"Lo tau Vi, hidup Xenia itu nggak seindah yang lo pikirkan, Xenia mengidam penyakit kanker rahim dan itu penyakit yang berbahaya untuk wanita. Hidup Xenia udah nggak lama lagi Vi, dia pernah ngomong sama gue kalau dia tuh capek sebenarnya. Xenia pengen tidur tanpa ada seorang pun yang ganggu, tapi disisi lain. Dirinya takut menghadapi kematian tersebut," Kata Yahya menatap Vivian.

"Cepat baikan ya," Lanjut Yahya kemudian bangkit berdiri dan melenggang pergi.

---

Follow akun ig aku dong,

Babyyell448.



Jangan lupa vote and coment.

Happy malming :)

My QueenHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin