08

463 86 35
                                    

Taehyung menghembuskan napasnya sekali lagi, dia merasa pusing hanya dengan melihat Jungkook melakukan lari putaran di lapangan. Taehyung menunggunya di pinggir lapangan dengan sebotol air mineral. Namun Jungkook tak kunjung berhenti juga.

"Berapa putaran lagi??" Taehyung berteriak, "Apa kau tidak lelah??"

"3 putaran lagi." Jungkook ikut berteriak di tengah lapangan.

"Astaga, banyak sekali."

"Sebentar lagi!"

Taehyung dengan sabar menunggunya sampai akhirnya dia mendengar suara-suara ramai dari belakangnya. Saat dia menoleh, itu adalah keempat teman sekelas Jungkook. Teman-teman yang selalu bersamanya.

Tapi saat keempat orang itu melihat Taehyung di pinggir lapangan mereka segera berbalik dan pergi. Mereka bersikap seperti lapangan itu tidak terlihat dan berbalik begitu saja. Taehyung menyipitkan matanya... mengapa dia merasa familiar dengan kelakuan mereka itu??

Saat Taehyung kembali berbalik Jungkook sudah berdiri di depannya. Dia bernapas dengan putus-putus dan wajahnya penuh keringat. Bagaimana tidak, saat ini sudah jam 11 siang dan orang ini melakukan lari putaran sebanyak 10 kali dilapangan. Taehyung memberikan air yang dia bawa padanya.

"Apa lagi kali ini yang kau lakukan?" Taehyung menyipitkan matanya.

"Aku sangat mengantuk dan ketiduran."

"Apa kau tidak tidur semalam?"

"Aku tidur." Jungkook mengangguk, "Cuman aku mengantuk lagi kalau mendengarkan materi sejarah."

Taehyung mengalihkan tatapannya dan terkekeh. Pelajaran sejarah memang membuat orang-orang mengantuk, Taehyung juga merasa mengantuk namun tidak sampai tertidur di dalam kelas saat pelajaran.... Jungkook benar-benar sangat terang-terangan.

"Aku melihat teman-temanmu datang kemudian kembali pergi." Taehyung berkata.

"Mereka mungkin hanya berjalan-jalan."

"Mereka mungkin ingin menemuimu."

Jungkook menatapnya, "Mungkin."

Taehyung mengangguk menyetujui usulannya, dia tidak lagi mengatakan apapun saat di depannya Jungkook juga tidak mengatakan apapun. Tapi malah menatapnya terus menerus.

"Apa yang kau lihat? Apa aku tampan?" Taehyung menyeringai.

"Iya, aku akui." Jungkook mengangguk.

"Tentu saja." Taehyung tertawa, "Semakin kau melihat kau akan semakin menyadarinya."

"Kau benar."

Taehyung tidak bisa menahan tawanya, di tertawa terbahak-bahak. Tidak sedikit orang yang berkata bahwa dia terlihat sangat tampan, tapi jika Jungkook yang mengatakannya dia hanya menjadi malu namun disisi lain juga sangat senang.

"Aku ingin menciummu." Jungkook berkata dengan datar.

"Kau gila?" Taehyung mengerutkan alisnya.

"Bagaimana dengan pegangan tangan?"

"Tidak akan."

"Apa kau malu?"

"Lalu kemari, peluk aku." Jungkook melebarkan tangannya.

Taehyung menyipitkan matanya, dia tertawa dengan geli sebelum berdiri dan berbalik meninggalkan Jungkook di belakangnya. Sementara Jungkook memiliki senyuman dibibirnya saat dia melihat Taehyung menjauh dengan telinga memerah.

○○○

Taehyung pergi mewakili kelasnya untuk pertemuan ketua kelas yang dilakukan di auditorium sekolah. Dia bukan ketua kelas juga bukan wakil ketua kelas, tapi saat ini pengurus kelas sedang tidak hadir dan dia adalah satu-satunya yang dapat di andalkan di kelasnya.

Red Fate (kookv)Where stories live. Discover now