"Naik kid" Ucap Razel.

Razeendra pun memakai helm terlebih dahulu dan setelah itu menaiki motor tersebut kemudian Razel menarik tangan Razeendra untuk memeluk pinggangnya.

Razel langsung menjalankan motornya.

"Kita mau ke mana?" Tanya Razeendra pada Razel.

"Menikmati Bandung" Jawab Razel.

Benar saja, Razeendra dibawa berkeliling kota Bandung oleh Razel hingga jam 18.00.

"Kid" Panggil Razel pada Razeendra.

"Kenapa sayang?" Balas Razeendra.

"Aduh, nanti nabrak ini, main langsung ulti aja" Balas Razel.

"Kita ke rumah Oniel mau ga?" Tanya Razel pada Razeendra.

"Kemana aja aku mau asal sama kamu" Balas Razeendra.

Razel menambah kecepatan motornya, Razeendra mengeratkan pelukannya pada pinggang Razel, mereka berdua sekarang menuju ke rumah Cornelia.

Setelah sampai di rumah Cornelia, Razel langsung memasukkan motornya ke depan garasi rumah Cornelia. Razel melepaskan helmnya.

"Oniel!" Panggil Razel.

Cornelia langsung keluar dari dalam rumahnya.

"Masuk aja Zel, Zeendra. Gue tunggu di dalem ya" Balas Cornelia.

Razel berdiri menghadap Razeendra kemudian melepaskan helm yang ada pada Razeendra lalu merapikan surai rambutnya yang sedikit berantakan.

"Cantik" Ucap Razel.

Razeendra pun tersenyum.

"Razel ini bahaya banget" Batin Razeendra.

Terus aja terus, dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak

Razel menggandeng tangan Razeendra dan mereka berdua berjalan masuk ke rumah Cornelia.

"Kita ke taman belakang rumah Oniel ya" Ucap Razel.

Razeendra menganggukkan kepalanya dan mereka kembali berjalan menuju taman belakang rumah Cornelia.

"Duduk kid" Ucap Razel.

Mereka berdua langsung duduk di kursi yang ada di taman itu.

"Kid" Panggil Razel pada Razeendra.

"Kenapaaa?" Balas Razeendra.

Razel menggelengkan kepalanya, Razeendra dan Razel menikmati sore menjelang malam ini di rumah Cornelia.

Razeendra menyandarkan kepalanya pada bahu Razel kemudian Razel menggenggam erat tangan Razeendra.

"Info jadi cewe mu dong hahaha" Ucap Razeendra pada Razel seraya tertawa kecil.

"No ingpo ingpo kamu ceweku" Balas Razel.

Razeendra menolehkan kepalanya dan menatap wajah Razel.

"Walah walah, cewekmu aja? Apa sekalian pacarmu?" Balas Razeendra.

"Jadi pacarku aja sini dek" Balas Razel seraya mengelus punggung tangan Razeendra.

"Boleh kah?" Tanyanya pada Razel.

"Boleh dek sinii" Jawab Razel.

"Bagaimana kalau kita iyakan? Agar tidak merasa digantung" Balas Razeendra.

"AYO DEH SINI" Ucap Razel dengan bersemangat.

"Serius nih dekk" Lanjut Razel.

"Serius lah, ga bercanda nih sama perasaan perasaan sendiri, sangat rill" Balas Razeendra.

Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant