1. Beginning

687 70 4
                                    

Harusnya ketika itu, aku tidak memilih jalan ini.

Harusnya aku tidak perlu melibatkanmu dalam rencanaku.

Seandainya.. seandainya saja....

Kita bisa bertemu dan saling mengasihi seperti orang-orang pada umumnya.

Apakah jika seperti itu, keadaan sekarang akan berbeda?


***

November 2017, SKK National High School (성균관국제등학교)

Mobil hitam Mercedes-Benz dengan iring-iringan pengawal memasuki kawasan sekolah SKK international High School. Sekolah ternama di seoul karna kualitas pendidikannya. Dan tentunya fakta bahwa putra mahkota memilih sekolah tersebut di antara sekolah lain.

Ah, beberapa anak para petinggi dan pengusaha juga mendaftar di sekolah ini. Menjadikannya seolah sekolah khusus untuk para bangsawan. 

"Yang Mulia, kita sudah sampai"
ucap sang pengemudi kepada seseorang berparas tampan di kursi belakang.

Mata lelaki itu bergerak mencari kesadaran. Tanpa ia sadari, ia sudah tertidur sepanjang perjalanan. Bagaimana tidak? Tugas yang diberikan oleh eksekutif terkait hasil rapat dengan raja kemarin, membuatnya harus berjaga sampai malam. Ia juga harus bangun pagi pagi untuk memberikan salam tradisi.

Suara riuh dari luar mobil membuat kesadarannya sepenuhnya kembali. Seperti biasanya, para siswi sudah memadati jalan utama hingga lobby gedung hanya untuk menyambut kedatangannya.

"Kurasa kami harus mengawal anda sampai ke dalam kelas Yang Mulia"

"Tidak perlu" tolaknya "cukup kendalikan kerumunan itu saja, aku akan pergi ke kelas sendiri"

Pintu mobil dibuka, menampilkan sosoknya yang tampan dan berwibawa layaknya pangeran pada umumnya. Rambutnya sebatas leher dan poni yang diatur menutupi sebagian dahinya seakan menambah ketampanannya.

Bahunya yang bidang dan kaki yang panjang sangat serasi dengan seragam sekolah versi musim dingin. Bahkan seragam sekolah biasa terasa lebih mahal ketika ia yang mengenakan.

"Itu putra mahkota."

"Wah, apakah wajah itu pahatan?"

"Dia sangat tampan."

"mataku terberkati."

"Ia adalah harta karun berjalan."

"Kurasa tulangku menghilang dari tubuhku!!"

"Di saat seperti ini, aku ingin kisah Goong (Princess Hours) mendatangi hidupku."

"Maka aku yang harus menjadi Shin Chae-gyeong."

Segera setelah ia membuka pintu mobil tadi, teriakan para siswi menggema di seluruh sudut sekolah. Gadis-gadis itu bahkan tidak mempedulikan pita suara mereka ataupun telinga teman temannya yang sakit akibat teriakan mereka.

Kedatangan putra mahkota tentu saja menjadi momentum yang tidak boleh terlewat bagi sebagian besar murid perempuan di sana. Bagaimana tidak? Pria setampan itu bersekolah di tempat mereka.

Bahkan menurut survei, putra mahkota adalah orang No. 1 yang ingin diajak berkencan di kalangan usia 15-30 tahunan. keberuntungan terbesar korea selatan adalah memiliki Lee jeno sebagai putra mahkota.

Sayangnya pemeran utama cerita dongeng itu tidak begitu menyukai euforia berlebihan semacam ini. Baginya, bersekolah dengan tenang dan dapat berteman seperti halnya remaja seusianya merupakan situasi yang ia ingin dapatkan.

BLOOMING IN MONARCHY (Love, Revenge and War) | Jeno x Karina (Jenrina)Where stories live. Discover now