BAGIAN : 62 ILMU HITAM

384 4 7
                                    

Ilmu Hitam adalah ilmu kebal dan sejenis Guna2 untuk membela diri dan juga mencelakai orang lain tanpa harus menyentuh tubuh. Ilmu hitam banyak diburu oleh para durjana atau orang yg berniat mencuri atau membunuh orang lain demi balas dendam atau sirik.

Tehe adalah pemuda kampung yg sudah sering bertapa serta mencari guru sakti untuk mendapat ilmu Hitam. Dia juga punya grup atau geng pemuda yg rata2 punya ilmu beladiri tinggi. Sayang sekali mereka tidak pernah gunakan ilmunya untuk beramal membela orang yg lemah, malah suka mabok dan foya2. Tehe suatu hari bertarung dengan seorang pemuda yg sangat sakti bernama Aryo yg juga sesama pemabok. Gara2 berebut wilayah operasi begal dan wanita cantik bernama Minten, Tehe harus dipermalukan di depan umum. Tehe tak berdaya ketika roboh dipukul Aryo dengan tangan kosong. Sedang Golok ditangan Tehe tak mampu membacok tubuh Aryo yg kebal.

Untung Tehe diberitahu Bedor jika di desa Jebugan ada Mbah Wignyo yg dukun sakti mampu memberi ilmu kebal dan pelet.

"Benar katamu itu Dor?" tanya Tehe pada temannya.

"Kita buktikan saja." jawab Bedor seraya pergi menuju rumah pak Wignyo.

Rumah pak Wignyo yg terbuat dari kayu jati berbentuk joglo dengan halaman luas dan dikelilingi pohon tanjung menjadi tambah angker.

Tiba2 langit yg terang benderang berubah jadi gelap karena mendung. Lalu mereka melihat Krisdayani berjalan keluar dari joglo Mbah Wignyo. Perempuan cantik istri tetangga Tehe itu ngapain ke rumah mbah Wignyo? Gumam Tehe di dalam hati. Bedor juga heran melihat keberadaan Krisdayani di rumah Mbah Wignyo.

"Mas Tehe ya..?" tanya Mbak Kris.

"Kamu sendiri ngapain?"

"Biasa..cari pengasihan "

Tehe baru tahu kalau Mbah Wignyo memang seorang dukun yg serba bisa.

"Tuh kan?" kata Bedor.

"Mas Tehe pasti mau cari pelet. Iya kan? He he he" kata Kris sambil tersenyum cantik. Tehe jadi baper melihat bokong wanita muda itu sangat montok. Biar jadi istri tetangga, kalau mau diajak tidur, why not.

"Iya nih mau cari pelet buat melet kamu kok"

"Nggak takut sama suamiku apa?"

"Takut sih kalau dia tahu" kata Tehe. Ah cantiknya si Kris main mata sama Tehe yg bujang lapuk juga.

***

"Kulonuwun.." ucap Tehe saat melangkah di depan pintu rumah Mbah Wignyo. Pemuda itu sangat terkejut bila berpapasan dengan orang yg kemaren digrebek. Badut melangkah keluar dari kamar Mbah Wignyo.

"Nah..ini dia orangnya." tegur Tehe kepada Badut.

"Iya bos, sikat saja" sahut Bedor yg ikut kesal karena Badut ternyata suka main cabul.

Badut tidak takut menghadapi dua orang sahabatnya itu. Ia malah pasang kuda2 sambil menantang Tehe.

"Brengsek Lo!" teriak Tehe sambil memukul Badut yg sudah siap. Tehe ternyata tidak cuma bisa mengelak, tetapi juga punya jurus welut putih yg mendadak bisa menghilang ketika dekat dengan air.

"Tuh kan? Badut saja bisa ngilang. Pasti dia punya ilmu kesaktian dari Mbah Wignyo." kata Bedor.

"Hhmm sebenarnya kalian datang kesini mau apa heh?" tanya Mbah Wignyo mengejutkan mereka. Tehe langsung menghampiri orang tua itu sambil mencium tangannya hormat kepada dukun tua itu.

"Maafkan kami Mbah. Saya mau minta jimat agar bisa sakti seperti Badut" kata Tehe.

"Saya juga Mbah" sambung Bedor.

"Yasudah sini masuk" kata Mbah Wignyo.

"Sudah bawa syaratnya?"
"Syaratnya apa Mbah?"
"Kembang setaman, menyan dan minyak nyong2."

"Wah..gak tahu sih. Kalau diganti dengan uang bisa gak Mbah?"

"Ya bisa."

"Ya sudah saya butuh jimat untuk bisa kebal dan ajian brojomusti bisa kan?"

"Saya minta pelet saja Mbah"

"Kalau permintaan Bedor itu gampang, cukup bayar 1 juta Mbah kasih." kata dukun tua itu.

"Lha kalau saya gimana Mbah?" tanya Tehe penasaran.

  "Kamu pengin sakti dan punya ajian harus berani berpuasa 40 hari di rumahku dan tidak lihat sinar mata hari namanya patigeni .*"

"Bisa dibayar dengan uang saja Mbah, saya tidak kuat puasa sampai 40 hari"

"Mahal mau?"

Tentu saja Tehe agak ragu bila Mbah Wignyo sampai pasang mahar puluhan juta.

"Berapa Mbah?"

"10 juta."

"Kalau 5 juta saja Mbah saya minta ditambahi pelet." kata Tehe.

Akhirnya tawaran Tehe dikabulkan dan ia diminta ikut ritual di dalam kamar bersama Bedor.
Aneh jika Tehe harus bertemu dengan Krisdayani lagi di dalam kamar ritual. Krisdayani kali ini tidak mengenakan pakaian seperti yg ia temui di Prapatan. Gadis cantik semok berkulit kuning Langsat itu langsung merayu Tehe yg tentu gemetaran karena sudah lama tidak pernah melihat gadis telanjang.

      "Kris??"

      "Iya mas.. ayohlah kita bercinta dulu.." kata gadis itu sambil memeluk Tehe yg belum siap. Tapi Tehe langsung naik hasrat saat burungnya diremas si Kris. Tehe tentu belum tahu jika perempuan cantik yg ada di rumah Mbah Wignyo adalah perewangan yang membantu Mbah Wignyo memberi ilmu kepada pasien. Jika yg datang perempuan yg ingin pasang susuk, maka Mbah Wignyo berubah menjadi laki2 tampan.

***

     Namun Tehe ingin mempraktekkan ilmunya ketika bertemu dengan Linggar, anak SMP yg masih tetangga juga. Kalau ia pernah dengar, gadis itu juga sering dikasih uang jajan oleh Badut, pasti ada jampi2 nih.

      "Nggar" panggil Tehe sambil menepuk pundak Linggar usai membaca mantra pelet.

    "Eh mas Tehe. Ada apaan?" jawab Linggar sambil menoleh memandang Tehe.

    "Ikut aku yuk..ke rumah"

    "Siap!" jawab Linggar yg langsung mau saja diajak Tehe mampir ke rumahnya yg kosong karena ia tinggal sendiri karena ibunya meninggal. Linggar tanpa malu2 tangannya digandeng Tehe masuk ke dalam rumah gebyok besar itu. Ketika Tehe langsung mengajak masuk ke dalam kamar, Linggar manut saja tidak komplen.

      "Kamu baru pulang sekolah ya? Duduk sini deh" kata Tehe yg menyuruh Linggar duduk di pinggiran ranjang.

     "Iya mas. Di rumah gak ada orang ya?"

     "Ada, kita kan juga orang"

     "Duh  mas Tehe ganteng deh. Udah punya cewek ya" kata Linggar yg terlihat langsung terpikat pada Tehe.

    "Gak punya kok. Emang kamu mau jadi cewekku?" kata Tehe sambil meraba dada Linggar yg montok dibalik bra.

    "Hhhhhh.. geli mas.." desah Linggar ketika dadanya yg montok itu sudah diremas dan diisep pentilnya oleh mulut Tehe. Tehe makin liar saja melorot kolornya dan menyuruh Linggar memegang pusaka yg mulai membeku. Linggar yg sudah mulai sesak nafas tak bisa mengeluarkan kata2 selain menikmati sensasi birahi yg terus menggejolak dan membakar otaknya. Betapa nikmatnya ketika miliknya dikobel Tehe yg tampan itu dengan jemarinya. Dan gadis remaja itu sangat bergairah ketika mengulum kepala jago Tehe yg berwarna coklat muda berkilat karena basah.

     "Hhhhhh...hhhhh" desah Linggar berulang saat miliknya mulai dijejali kepala jago Tehe. Tehe sudah tidak sabar karena ini adalah pertama kali ia merasakan nikmatnya bercinta dengan seorang wanita.  Sungguh Tehe benar2 kehilangan perjaka ketika mulai menggenjot milik Linggar yg dirasa sangat seret. Rintihan Linggar karena sakit adalah bahagia Tehe karena menikmati jalan seret Abang jago miliknya. Ternyata jimat yg dipakai Tehe benar2 dahsyat. Ia bersyukur waktu minta ajian kepada Mbah Wignyo juga minta pelet yg akhirnya mendapat cinta Linggar yg suci.

      Tehepun memberi uang jajan kepada Linggar 200 ribu karena kasihan Linggar sampai kesakitan selangkangnya.

***

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang