[ I ] Lucky to Meet You

37 7 1
                                    

"Aku beruntung bisa bertemu dengannya."

Cukup!

Inara menggeleng kuat dan memutuskan untuk meninggalkan tempatnya bersembunyi. Dia tidak sanggup mendengarkan lebih jauh dan mulai menyesal sudah menguping.

Tadinya dia sedang duduk sendirian di cafetaria sambil berkutat dengan ponsel, sampai tiba-tiba dia mendengar suara yang sangat familier. Dia menoleh dan mendapati Jaka--tetangga merangkap sahabatnya sejak kecil--baru saja memasuki cafetaria bersama Gio. Keduanya memang akrab dan sebenarnya bukan hal yang aneh melihat mereka bersama. Inara baru hendak menyapa, tapi dia langsung mengurungkan niat saat samar-samar terdengar nama "Arum" beberapa kali terlontar dari mulut kedua cowok itu.

Inara jadi penasaran kenapa nama kating cantik itu mendadak menjadi topik pembicaraan mereka.

Suasana cafetaria yang ramai membuatnya tidak bisa menyimak dengan jelas. Akhirnya dia memutuskan untuk beranjak dan mengambil tempat duduk lain dekat Jaka dan Gio. Beruntung ada sebuah tiang yang menjadi penghalang, sehingga Inara bisa menguping dengan nyaman.

Curiosity killed the cat. Hal yang dia dengar selanjutnya justru tentang Jaka yang mengaku beruntung bisa bertemu dengan "nya". Sedetik kemudian, Inara menyesal telah menguping dan buru-buru keluar dari cafetaria.

Siapa "nya" yang Jaka maksud? Kak Arum?

Kepala Inara sakit hanya dengan memikirkannya. Ditambah lagi, rasanya seperti ada jemari tak kasat mata yang sedang mencubit-cubit hatinya. Inara sudah menduganya. Menyimpan rasa pada sahabat sendiri itu sama saja dengan cari penyakit. Dia tidak bisa maju, tapi mundur pun sudah tidak mungkin. Dia hanya bisa diam di tempat dan bersikap seolah kupu-kupu yang beterbangan di perutnya tidak pernah ada. Sekarang ketika orang yang disukainya mengaku beruntung bertemu cewek lain, dia bisa apa?

Inara terlalu sibuk dengan pikiran sendiri, sampai-sampai tidak menyadari Jaka yang ternyata menyusulnya.

"Eh, kamu nggak dengar dari tadi kupanggil-panggil?" Jaka menahan lengan kirinya.

Inara langsung mengerjap-ngerjap mengusir air mata yang terancam tumpah. Setelah dirasa aman, barulah dia menoleh ke arah Jaka. "Sorry, aku nggak mau ganggu. Kayaknya tadi lagi ngomong serius sama Gio." Dia mencoba untuk tertawa.

Cowok tinggi berambut hitam itu mengerutkan kening. Inara agak salah tingkah saat Jaka mendadak membungkuk dan menatapnya lekat-lekat.

"Kamu oke?"

"Tentu." Inara mengibaskan tangannya dan memutus kontak mata. Dia kembali berjalan dan kali ini Jaka ikut melangkah di sampingnya. "Btw, tadi lagi ngobrolin apa memangnya?"

Ya, betul sekali! Inara sedang menggali lubang kuburnya sendiri.

Namun, setidaknya dia bisa mendengar semuanya dari mulut Jaka sendiri. Rasanya memang akan menyakitkan, tapi mungkin dengan begitu dia akhirnya bisa mengambil langkah mundur dengan tenang.

"Itu ... kunci mobilku hilang."

"Kok bisa?" Inara kaget. Separuh alasannya karena dia tidak menyangka Jaka seteledor itu. Cowok itu memang cenderung ceroboh, tapi tidak sampai sebegitunya sampai bisa menghilangkan kunci mobil. Separuh alasan lainnya, dia tidak bisa menemukan korelasi antara kunci mobil, kak Arum, dan "beruntung bertemu dengannya".

"Ya bisalah." Jaka cengengesan. "Ternyata ketinggalan di sekre HIMA dan ditemuin sama kak Arum. Duh, untung banget, kan? Aku nggak kebayang kalau itu kunci hilang selamanya. Auto dicoret dari KK kali, ya? Pokoknya hari ini tuh kak Arum beneran penyelamat hidupku. Berasa beruntung banget aku bertemu dia tadi. "

Jaka masih terus menyerocos, sementara Inara terdiam.

Ah, ternyata begitu ....

Kepalanya langsung terasa ringan dan cubitan-cubitan di hatinya langsung sirna dalam sekejap.

Inara tertawa dan meninju pelan bahu Jaka. "Dasar bodoh."

Ya. Dasar bodoh. Kali ini diucapkannya pada diri sendiri.

***

TEMA 9:

***

Tebak siapa yang udah bolong 4 hari berturut-turut 😭🙌🏻

Btw aku nyerah bikin cerita bersambung buat DWC. Maapin ya, kalo ada yang nunggu kelanjutan cerita sebelumnya 🥲 Kalo ada waktu dan kesempatan, aku akan bikin lagi versi yang jauh lebih rapih.

[End] Magical DaysKde žijí příběhy. Začni objevovat