Jungkook's POV

Mulai dari awal
                                    

○○○

Satu bulan berlalu saat Mingyu dan Eunwoo akhirnya memiliki benang mereka. Namun Jungkook masih tidak memilikinya, dia diam-diam cemberut.

Dia hanya sangat penasaran bagaimana benang merah itu terlihat.

Dia bahkan menyuruh temannya untuk menggambarkannya ke dalam sebuah lukisan, namun dia merasa tidak puas dengan itu.

Dia benar-benar ingin melihatnya secara langsung.

"Aku sangat membenci anak-anak kelas A, mereka pikir dengan mereka pintar mereka bisa memimpin kita semua?"

Jungkook melirik saat Jaehyun mengeluarkan keluhannya. Temannya tampak putus asa.

Mingyu menyipitkan matanya, "Memangnya apa yang mereka lakukan kali ini?"

"Si sialan itu, Jintae, aku hanya membuang sampah dan dia menegurku."

Jungkook menyipitkan matanya, tampak kesal.

Kali ini Eunwoo yang menyipitkan matanya dengan curiga, "Apa kau membuang sampah plastik pada tong sampah organik?"

Jaehyun meliriknya dengan tercenang, "Bagaimana kau tau?"

Bambam memukul kepalanya, "Kebodohanmu itu tertulis di wajahmu."

Jungkook menghela napas, merasa ingin memukul temannya juga.

Jaehyun mengusap kepalanya saat dia berkata, "Maksudku adalah bagaimana dia menegurku terdengar seperti seorang guru, aku tidak suka digurui jika bukan oleh guruku."

Mingyu menyipitkan matanya, "Aku mengingat seminggu yang lalu kau juga mendapat teguran dari Taehyung kelas 3A dan kau mengangguk seperti anak ayam."

Jaehyun berdehem sekali sebelum menjawab dengan senyuman dibibirnya, "Pria cantik adalah pengecualian."

"Taehyung akan mengutukmu jika dia mendengarmu."

Jaehyun tiba-tiba merasa merinding di belakang lehernya, "Ohh, sialan, dia benar-benar menyia-nyiakan wajah manisnya, mengapa dia sangat tidak bersahabat."

Jungkook yang hanya mendengarkan mulai membuka suaranya, "Apakah Taehyung itu yang disana?"

Mereka berempat mengikuti arah pandangan mata Jungkook dan menemukan seseorang yang baru saja mereka bicarakan tengah berjalan mendekat ke arah mereka.

Mereka berlima sontak terdiam, terdiam hingga Taehyung berjalan melewati mereka.

"Sialan, aku sampai menahan napas." Jaehyun mulai mengusap-usap dadanya.

Bambam masih memperhatikan punggungnya yang menjauh, dia berkata dengan menggeleng, "Sialan, bagaimana bisa seseorang setampan itu."

○○○

"Jungkook pergi ke lapangan basket dan lari sepuluh putaran!"

Jungkook mengusap matanya yang mengantuk, bangkit dari kursinya dan segera meninggalkan kelas.

Dia samar-samar mendengar gurunya berkata, "Mengapa dia selalu mengantuk saat pelajaranku?!"

Saat itu lapangan tengah digunakan oleh kelas 3A yang sedang dalam pelajaran olahraga. Dan sepertinya mereka baru saja memulai pemanasan, itu terlihat dari bagaimana mereka masih berlari mengelilingi lapangan.

Jungkook tidak ingin menunggu dan hanya bergabung dengan mereka.

Dia mendengar bisikan dan bisikan dari anak-anak kelas A yang dia lewati, tetapi mengabaikannya. Dia mulai mengerti apa yang di maksud dengan anak kelas 3A menyebalkan seperti kata Jaehyun.

Red Fate (kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang