CHAPTER 49

774 95 11
                                    

Aroma roti panggang memenuhi seisi rumah, siapa saja yang menciumnya pasti akan merasa lapar.

Mrs. Granger, Hermione dan Ginny tengah menyiapkan sarapan di dapur, sedangkan yang lain asik menonton berita acara di televisi.

Dan Alora, gadis itu masih tertidur lelap di kamarnya.

"Harum sekali sayang." Mr. Granger memeluk istrinya dari belakang dan memperhatikan para gadis bekerja.

"Dimana putri bungsu kita?" Tanya Mr. Granger.

"Dia masih tidur."

Mr. Granger hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Draco!" Panggil Mr. Granger ketika melihat laki-laki itu tidak sengaja lewat.

"Bisa tolong bangunkan Alora? Ketuk saja pintunya dia akan bangun." Pinta Mr. Granger.

Tanpa pikir panjang Draco mengangguk menyetujui dan berjalan ke lantai atas.

"Heyyy!" Seru seseorang dengan nada riang.

Semua yang ada didapur langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati pria bersurai coklat tengah tersenyum kearah mereka dengan sebuket bunga mawar ditangannya.

Mr. Dan mrs. Granger tersenyum senang sedangkan Hermione dan Ginny tampak panik sendiri.

"Hey Tom! Kau datang diwaktu yang tepat, kami akan sarapan sebentar lagi, bergabunglah." Kata Mrs. Granger ramah.

"Terimakasih bibi, aku sungguh merindukan roti panggang buatan bibi yang sangat lezat!"

"Ahh kau bisa saja, Tom."

Tom terkekeh, ia melihat sekeliling dan baru sadar gadisnya tidak ada disini.

"Alora belum bangun?"

Mrs. Granger menggeleng sembari tersenyum seakan mengatakan biasalah.

"Aku akan mengejutkannya." Kata Tom bersemangat dan berlari menuju lantai dua.

Hermione dan Ginny saling melempar tatapan, keduanya hanya bisa berharap tidak terjadi perang dunia di atas sana.

"Siapa kau?"

Draco yang berdiri di depan pintu Alora menoleh ke sumber suara, dilihatnya pemuda bersurai coklat dari atas hingga bawah, lalu ia melihat sebuket bunga mawar ditangan laki-laki itu.

"Apa itu bunga asli?" Draco balik bertanya.

Tom mengerutkan keningnya heran lalu memandang bunganya, "Tentu saja."

Draco tertawa hambar, "Sayang sekali, Alora alergi terhadap tanaman." Katanya yang terdengar seperti gumaman.

Tom dibuat terheran-heran, lelaki itu dengan berani mengambil langkah lebih dekat lagi, hingga keduanya saling berhadapan.

Tinggi mereka tak beda jauh, hanya saja Draco lebih tinggi dua centi dari laki-laki itu.

"Kau pasti salah satu temannya Hermione, bukan?" Tanya Tom.

"Ya."

"Perkenalkan, aku Tom Smith." Tom mengulurkan tangannya, Draco memandang tangan itu untuk beberapa detik lalu menjabat nya.

"Draco Malfoy."

Deg!

Seakan ada bunyi alarm di otak Tom, memori tentang nama itu terputar seperti kaset rusak dipikirannya dan buru-buru ia menarik tangannya kembali.

"Kalau begitu permisi aku hendak mengejutkan tunangan ku." Kata Tom dengan nada yang berbeda, Draco tiba-tiba menahan kerah baju laki-laki itu tanpa sebab.

THE LUCKY MUDBLOOD  {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang