CHAPTER 48

738 104 9
                                    

Alora's Pov.

5 tahun aku menunggu.

5 tahun!

Setelah tidak ada kabar selama lima tahun kenapa laki-laki itu kembali dengan seenak jidat.

Aku masih mengingat kejadian saat di Malfoy manor dengan sangat jelas, ketika aku sedang berada diambang kematian lalu Snape datang bak pahlawan.

Ia melemparkan mantra stupefy kepada Bellatrix, wanita gila itu terlempar menabrak tiang dan Draco yang baru sadar hendak berlari kearah ku namun ditahan oleh Narcissa.

Snape menyingkirkan helaian rambutku yang lengket karena darah dan menodongkan wand nya.

"Obliviate."

Tidak ada yang sadar aku menghindar, firasat ku benar dan setelah itu semua nya gelap.

Aku terbangun setelah 14 hari koma, pemandangan yang aku lihat pertama kali ketika membuka mata adalah langit-langit rumah sakit.

Aku memang sempat amnesia selama tiga bulan lebih karena pasca trauma, setelah itu aku hanya berpura-pura.

Tak pernah kubayangkan akan tinggal dengan Andromeda Tonks atau yang biasa dipanggil Andy oleh Narcissa. Andromeda merawat ku layaknya anak sendiri, ia mengaku sebagai saudari ibuku dan kedua orang tuaku sedang ada trip bisnis diluar negeri.

Beberapa kali aku lihat Snape mengunjungi rumah ini, begitu juga dengan Remus dan Nympadhora, tetapi semua yang berkunjung kesini tak pernah sekali pun menyinggung soal dunia sihir dihadapanku.

Aku selalu menguping ketika mereka mengadakan pertemuan dan diam-diam membaca daily Prophet yang ada di laci meja Andromeda.

Aku sangat senang ketika mendengar kabar Hogwarts menang dalam perang sihir, tetapi begitu mendengar kabar Fred berpulang hatiku sangat terpukul, ditambah aku tak bisa hadir di pemakaman nya karena aku tak seharusnya mengenalnya.

Begitu juga dengan kematian Snape, aku belum sempat mengucapkan terimakasih kepadanya dan permintaan maaf ku, aku benar-benar menyesal telah membencinya, padahal dia lah yang paling melindungi hubungan ku dengan Draco.

Tak lama kemudian wajah Draco menjadi sampul daily Prophet, ia sedang disidang di pengadilan, dan ada Harry di sampingnya.

Aku bangga sekali ketika mengetahui ia berpindah kubu menjadi kubu Harry, dan ketika Harry membela Draco di pengadilan itu membuatku terharu, Draco tidak dijebloskan kedalam Azkaban seperti ayahnya, tetapi sebagai hukumannya ia dikarantina selama satu tahun bersama ibunya di Manor dengan penjagaan auror, wand Draco dan Narcissa juga turut disita oleh pihak kementerian.

Setidaknya itu jauh lebih baik dari hukuman penjara.

Setelah dunia sihir cukup stabil kegiatan belajar dan mengajar di Hogwarts kembali dilaksanakan, Hermione mengunjungiku untuk pertama kalinya dan membawaku pulang kerumah.

Ingatan kedua orang tuaku sudah dipulihkan dan aku benar-benar menunggu mereka mengembalikan ingatanku.

Tapi itu tak pernah terjadi, Hermione membantu memulihkan ingatanku dengan cara biasa, menceritakan kepadaku tentang kejadian-kejadian yang pernah terjadi yang 70% adalah sebuah kebohongan, ia bercerita jika aku dan Ginny dulunya tetangga, aku dan Luna satu sekolah, tapi ia tak pernah bercerita soal Draco.

Aku pernah iseng bertanya apakah aku memiliki kekasih dan Hermione menjawab.

Tidak, kau terlalu kutu buku, mana mungkin memiliki kekasih, cari sana!

Ia juga turut merekomendasikan teman-temannya untuk ku jadikan teman kencan, seperti nya ada yang rusak dari otak kakakku.

Hermione melanjutkan tahun ketujuhnya di Hogwarts sedangkan Harry dan Ron langsung berlatih untuk menjadi auror, aku juga seharusnya kembali ke Hogwarts untuk melanjutkan tahun keenam dan ketujuh tapi karena kondisi ku yang amnesia jadinya kedua orang tuaku menyekolahkan ku disekolah muggle.

THE LUCKY MUDBLOOD  {TAHAP REVISI}Where stories live. Discover now