0.5

17 3 0
                                    

Mark pergi untuk menemui Jeno. Mark tau sore sore begini pasti Jeno ada di lapangan basket untuk bermain basket. Benar , Jeno ada di lapangan basket bersama temannya.

Mark datang dan mendorong Jeno cukup keras , membuat Jeno sedikit kaget dan senyum miring melihat kedatangan Mark.

"Waduh bos bule , ngapain disini bos?" Jeno menatap Mark sambil melepas senyum miringnya itu

"Gue udah tau semua" Ucap Mark dengan serius

"Tau apa? Lo tau ha?" Jeno tertawa geli mendengar ucapan Mark

"Lo kan yang ngurung Jaemin di gudang sekolah tadi?"

"Oh haha jadi Lo udah nemu si anak pungut itu?" Celutuk Jeno yang membuat satu tonjokan melayang ke wajahnya

Mark memukul wajah Jeno dan Jeno hanya tertawa geli merasakan pukulan Mark. Jujur , pukulan itu cukup keras namun kalau untuk Jeno tidak ada apa apanya

"Gue udah bilang dari dulu sama Lo , kalo lo ganggu jaemin , gue yang bakal maju" Geram Mark

"Gue ingetin sama Lo , kalo gue tau Lo masih ganggu jaemin , nyawa Lo taruhannya" Mark pun pergi meninggalkan Jeno

"SILAHKAN HABISI GUE KALO LO BISA HAHAHA" Jeno pun bersuara.

"Mark Mark , Lo itu sok kuat banget , jaemin itu cuma anak pungut yang ga diinginkan sama orang tuanya tau ga hahahaha!" Celutuk Jeno

"Alana , aku beneran gapapa , aku harus bekerja" Ucap Jaemin yang masih terbaring di rumah sakit ditemani oleh Alana

Alana dan Jaemin sekarang adalah sahabat dekat Jadi tidak heran kalau Alana sangat peduli terhadap Jaemin begitupun juga Jaemin

"Nanti na" Ucap Alana sambil menyuapi bubur hangat ke mulut Jaemin.

Jaemin makan dan mengunyah bubur itu. Kondisi jaemin saat ini sebenarnya belum cukup pulih total hanya saja Jaemin takut jika ibu akan memarahinya sesampainya dirumah.

Mark kembali ke rumah sakit. Tentu saja Jaemin sudah tau apa yang dilakukan Mark. Jaemin sudah hafal dengan gerak gerik Mark yang tidak bisa menahan emosi itu.

"Al , aku boleh bicara berdua dengan Mark?" Tanya jaemin dengan halus dan Alana mengangguk.

Alana pun keluar dari ruangan jaemin , membiarkan jaemin dan Mark untuk berbicara secara pribadi. Sebenarnya Alana cukup penasaran dengan apa yang akan dibicarakan jaemin hanya saja Alana tau kalau itu privasi

"Mark , aku tau kamu habis menjumpai Jeno kan?"

Mark hanya bisa menghela nafas dan menahan kemarahannya kepada Jeno

"Ga tahan na , gue emosi" Jaemin pun hanya bisa menghela nafas mendengar perkataan Mark

"Mark , aku sudah bilang jangan gegabah kalau bertindak. Kalau kamu melawan Jeno , mungkin Jeno tidak akan membalas nya kepada mu tapi dia akan berbuat lebih kepadaKu Mark..." Jaemin menanggapi perbuatan Mark dengan sabar

"Na , Lo mau sampe kapan hidup dalam keadaan seperti ini?"

"Entah lah mungkin Sampai aku bertemu bunda , Aku selalu bilang kepada diriku kalau jangan pulang sebelum dijemput dan aku pun akan pulang bersama bunda kalau bunda benar benar menjemput ku"

ABADI Where stories live. Discover now