[DAY 31] CHANCE

Mulai dari awal
                                    

"Terakhir kali aku tinggal kamu sudah jatuh, bagaimana aku bisa meninggalkanmu untuk yang kedua kali?"

"Tapi Aksa malu ..."

"Aku ingatkan lagi, aku bahkan sudah melihat tubuhmu yang telanjang."

Aksa menunduk dalam, wajahnya memerah saat Xavier memgungkitnya. "Tetap saja Aksa malu ..."

Xavier tidak tahan untuk mencubit pipi chubby Aksa yang menggembung karena pout dari bibirnya. "Tenanglah aku tidak akan macam-macam." Xavier bahkan menggoyangkan pelan pipi Aksa yang ia cubit, membuat si kecil meringis pelan.

Jadi, dengan rasa yang cukup terpaksa Aksa melepas cengkeramannya pada celananya. Ia dibantu Xavier turun dari wastafel dan berdiri menghadap toilet. Xavier perlahan menurunkan celana Aksa sampai lutut.

"Angh!!" Aksa melenguh keras saat Xavier tiba-tiba memegang miliknya di bawah sana. "Apa yang Vier lakukan?!" Aksa bahkan menggeliat tidak nyaman, saat Xavier memegang miliknya. Bahkan, posisi mereka terlalu intim.

"Cepat keluarkan, agar kamu bisa segera makan. Kamu harus minum obat, ingat?"

"Lepas, Aksa bisa sendiri!"

Xavier terkekeh pelan, ia lebih memilih mengalah dan melepaskan milik Aksa. Membiarkan pemuda kecil itu menuntaskan hasratnya sendiri, ia lebih memilih memegangi pinggang Aksa agar pemuda itu tidak limbung.

"Su-sudah ..."

Mendengar cicitan itu Xavier langsung membantu Aksa memakai kembali celananya, bahkan langsung menggendong Aksa kembali ke tempat tidur.

"Lain kali tunggu aku jika ingin melakukan sesuatu, tubuhmu masih lemah."

Aksa mengangguk pelan, lagi pula ia tidak bisa membantah Xavier, bukan?

"Tapi, Vier ... kenapa peduli dengan Aksa?"

Xavier terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa. Karena semua yang dia lakukan atas dasar rasa bersalah.

"Tidak tahu, hanya ingin."

Kini ganti Aksa yang terdiam, sebenarnya ia bingung. Ia ingin bertanya lagi, namun melihat Xavier yang langsung mengambil semangkuk bubur membuat Aksa mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Aksa makan dengan khidmat, ia memainkan jari-jarinya. Sedikit canggung saat pria itu menyuapi dirinya. Hanya tersisa setengah tapi Aksa sudah merasa kenyang, ia pun meminta berhenti. Xavier pun langsung menyerahkan segelas air dan beberapa pil obat untuk Aksa.

"Sekarang tidurlah, kamu memang harus banyak istirahat."

"Vier tidak bekerja? Vier sedari tadi terus di sini, tidak bekerja?"

"Tidak, aku mengambil cuti sejenak. Lagi pula, jika aku bekerja siapa yang akan menjagamu?" Aksa mengangguk pelan.

Xavier bangkit untuk menyelimuti Aksa sebatas pinggang. Karena Aksa masih bertelanjang dada karena luka di punggungnya, jadi rencananya hati ini Aksa akan mengganti perbannya.

Saat Xavier ingin beranjak pergi, ia terhenti saat jari kelingkingnya ditahan oleh Aksa. "Vier, Aksa ingin tanya satu hal."

Xavier menghela napas, kembali mengambil duduk di samping Aksa. "Katakan."

✔[SEGERA TERBIT ] SWEET PILLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang