Newt datang dengan minum ditangannya dan segera mendapati Enver yang tengah tertidur dibawah. Dirinya agak terkejut melihat Enver. Newt ingin membangunkannya, tetapi sepertinya Enver terlalu terlelap saat ini.
"Kau selalu saja cantik walaupun seperti ini." Newt membelai pelan rambut Enver.
Newt lalu menggendong gadis itu keatas kasur, membiarkan Enver berisitirahat. Menyelimuti nya agar Enver tidak merasa kedinginan.
"Newt?" Merasa namanya dipanggil, dia segera menoleh, mendapati Thomas yang berdiri dibelakang nya. Sepertinya Thomas baru saja masuk.
"Alby call you. He Said he need you're help." Tambah Thomas.
"Okay. I Will be there. You can stay here if you want." Newt yang mengerti segera pergi keluar. Meninggalkan Thomas bersama Enver.
Sekeluarnya Newt, sebenarnya Thomas sudah mengikuti Newt saat dia mengambil air, dan melihat semua. Sepertinya sobihnya itu menyukai Enver.
"What about you, Enver? Do you like him?" Thomas bertanya kearah Enver yang sedang tertidur. Thomas tersenyum tetapi entah kenapa itu lebih seperti tersenyum kesedihan.
Entahlah, perasaannya aneh saat ini. Seharusnya dia senang karena sahabat nya itu menyukai seseorang sekarang. Tetapi kenapa harus dengan Enver?
...........
Langkah kaki yang cepat terus berdengung sehingga menciptakan suara yang memenuhi lorong yang sepi itu. Sesekali orang itu melihat kebelakang, berharap seseorang tidak mengikuti nya.
Tas kecil dia bawa, berisi perlengkapan yang dia perlukan untuk berjaga jaga. Pandangan orang itu menuju kearah pintu exit, namun dia berbelok kekanan, menuju lift pintu atas.Langkah orang itu terhenti, tak kala melihat ada banyak sekali penjaga yang berjaga di depan lift. Mereka sudah menduga hal ini akan terjadi, sehingga janson mengirimkan beberapa anak buahnya untuk berjaga di depan lift karena siapa tahu, akan ada pemberontakan lagi.
"Aaron." Teriak seseorang dari belakang, membuat orang yang mempunyai nama tersebut menoleh ke sumber suara.
Itu Janson yang segera berjalan mendekat ke arah Aaron. Ekspresi wajahnya membuat Aaron seketika terintimidasi.
ESTÀS LLEGINT
TMR - The Girl Who Save Everyone
Ciència FiccióGadis itu selalu terluka, seberapa keras gadis itu mencoba untuk melindungi teman temannya, pasti ada saja yang menghalangi jalannya. Gadis itu lalu berpikiran.... Bagaimana jika pintu itu tidak menutup lagi? Bagiamana jika keadaan para gladers mem...