3

0 0 0
                                    

It's the things you enjoy the most that gets lost in all the noise. Gw suka ngulik dan gw ngerasa itu semua hilang. Passion gw yang tadinya haus belajar seakan terkikis  seiring waktu. Gw gatau apakah kapasitas otak gw berkurang atau gw bosan penasaran. Mungkin ini salah satu hal yang paling menyakitkan buat gw, saat hobi lo berkurang rasa nikmatnya, bahwa lo ga bisa menciptakan sesuatu yang "baru" buat diri lo sendiri. Sense of novelty yang tadinya exciting pas muda seakan hilang dan mengempis. Selalu ada perasaan "gw udah pernah denger ini, gw udah pernah lihat ini, gw gabisa ngeluarin sesuatu yang orang lain pernah kerjakan." Ini goblok sih, mungkin, tapi lo kadang selalu ngerasa terlalu spesial sampai lo lupa kalo lo biasa aja. Semua orang biasa aja, semua orang biasa akan ada momen "puncak". Kondisi dimana kreativitas, daya pikir, dan keadaan umum ada di titik kepuasan tertinggi. Seminim-minimnya semua orang pernah bangga dengan dirinya sendiri. Euforik. Tapi titik puncak itu mungkin meminimalisir derajat kebahagiaan di waktu lain. Beberapa teman ada yang memuncak saat di sekolah; jagoan, juara, panutan, yang pada masa produktifnya memudar. Menjadi underachiever, kurang dari biasa, tetapi tidak sejauh menjadi pecundang. Mungkin itu masalahnya, mencapai puncak di awal memadamkan passion karena posisi puncak membosankan atau tidak nyaman saat dicapai. Ada banalitas yang mengunci otak hingga pencapaianny berikutnya terasa terlalu melelahkan. Gw ulang lagi, gw capek, dan sedihnya gw gapernah mencapai titik puncak gw. Gw sedari dulu biasa aja, gini aja. Gw mungkin meninggalkan kesan buat beberapa orang tapi, gw yakin sekarang kesan itu sudah pudar. Di satu titik di satu masa gw akan terlupakan. Tapi mayoritas dari manusia seperti itu. Kita hanya hidup dalam memori mereka yang mengingat kita, dan mati bersama orang terakhir yang menyimpan kita di kepalanya.  Itu ga apa, mungkin, mungkin ini denial tapi gw rasa gw ga apa mati sekarang kalau gw ga mikirin orang-orang hidup yang direpotkan. Gw mungkin mau mati terakhir hanya karena lebih takut kalau kematian akan jadi beban. Berdikari sesungguhnya adalah menjadi beban diri sendiri dan kapasitas menampung beban makhluk lain. Merdeka dari potensi menciptakan drama.

Bagaimana Pikiran BerkataWhere stories live. Discover now