Bab 11: Kamu Pulang

140 13 5
                                    

***

Polisi memerhatikan sekali lagi potret yang berada di atas meja, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat Rexton dan Illeana yang kini sedang duduk di depannya.

Dannish, polisi yang menangani kasus Rexton dan Illeana itu, menaruh tangan di bawah dagunya kala dirinya mengamati potret wanita cantik di depannya itu, kemudian ia mengusap kening setelah melepaskan topi sambil mengembuskan napas panjang.

"Jadi, kalian sedang mencari wanita ini?"

Rexton menghela napasnya saat mendengar pertanyaan yang datang dari Dannish.

"Iya, Pak. Apa Bapak bisa membantu kami untuk mencarinya?"

"Ini agak sulit," ujar Dannish sembari mengamati potret di tangannya. "Apa kalian tau nama perempuan ini?"

"Catherine, Pak. Bapak sudah menanyakannya sudah tiga kali," Kali ini Illeana yang membalas pertanyaan Dannish.

"Iya, saya tahu, Dik," balas Dannish. "Tapi apakah wanita ini memiliki marga? Kalian harus memberikan nama yang lengkap kepada kami. Sangat banyak perempuan bernama Catherine di negara ini."

Rexton menoleh ke arah Illeana. Illeana hanya mengangkat bahunya, lalu berbisik pada Rexton, "Aku tidak tahu mengenai hal itu."

Rexton menepuk dahinya setelah mendengar perkataan Illeana. Sementara itu, Dannish yang sedari tadi memerhatikan Rexton dan Illeana pun tahu tidak ada titik terang dalam percakapan ini.

Dannish dengan inisiatif pun mengetikkan sesuatu di keyboard komputer kerjanya.

"Jadi, namanya Catherine. Tidak ada marga," ujar Dannish sembari mengetik.

Dannish kemudian melirik ke arah Illeana, "Berapa usia Catherine, Dik?"

Illeana mulai menghitung dengan jarinya, tetapi ia mendesah kala jarinya tidak menemukan angka yang sesuai. Dia mulai kebingungan, "Aku tidak tau pasti, Pak. Dia mungkin berusia 200, 500, atau lebih dari itu."

"Baik, dua---" Dannish menghentikan jarinya kala ia merasa ada yang aneh dari perkataan Illeana. "200? Apa saat ini kalian sedang bercanda?"

Illeana hanya menyengir, pasalnya dia memang tidak tahu banyak mengenai Catherine selain fakta bahwa Catherine adalah iblis yang menjaganya selama ini.

Sementara itu, Dannish yang merasa dipermainkan pun bersedekap dada, "Kalian pikir kantor polisi adalah taman bermain, huh?"

"Pak---" Rexton berusaha menengahi, tetapi Dannish sudah keburu lelah menghadapi dua manusia di hadapannya.

"Keluarlah dari sini. Saya tidak ingin memproses laporan yang main-main."

"Tapi, Pak. Kami tidak bermain-main. Kami se--"

"Tuan Rexton Marcellius," panggilan Dannish menghentikan Rexton. "Saya mohon Anda dan rekan Anda untuk keluar dari sini."

Mendengar nada tegas Dannish, Rexton memutuskan untuk menyerah dan membawa Illeana bersamanya.

Begitu keluar dari kantor polisi, Rexton menghela napas lelah.

Pasalnya, ia hampir kehilangan harapannya saat ini. Setelah mencoba tiga kali melapor ke polisi, hasilnya nol besar. Tidak ada yang berhasil membantunya.

DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon