Bab 1: Perkenalan

930 37 7
                                    

"ILLIE*!!!!"

Lagi dan lagi Illeana dapat mendengar suara Catherine yang menggema di sepenjuru ruangan. Buru-buru Illeana menggunakan kekuatan teleportasinya, menghindari masalah yang akan segera menghampirinya.

Akan tetapi, belum sempat Illeana kabur dari terjangan banteng ---re: Catherine--- yang sedang ingin mengamuk, buntut iblis Illeana sudah ditahan terlebih dahulu oleh Catherine agar Illeana tak bisa pergi kemana-mana.

Illeana melenguh, menahan desahan di ujung lidahnya saat mendapati sentuhan Catherine. Bahu Illeana ikut merinding karena merasakan serangan tiba-tiba pada ekornya itu.

Semua iblis tahu salah satu titik sensitif succubus terletak pada ekornya.

"Mau kemana, hm?"

Illeana menoleh saat mendengar suara merdu datang dari arah belakangnya. Tentu siapa lagi sang empunya suara kalau bukan Catherine.

Mendapati Catherine memandanginya dengan tatapan tajam milik perempuan itu, Illeana hanya bisa meringis, kemudian berusaha menarik ekornya ---mengurangi sensasi menggelitik pada tubuhnya---, tetapi Catherine yang tahu tujuan Illeana pun sama sekali tak ingin melepaskan ekor Illeana.

"Anu .... itu lepasin dulu, dong," kata Illeana seraya menarik pelan ekornya.

Catherine tampak tak acuh, justru semakin mengeratkan genggamannya. "Kamu masih inget kan apa yang aku bilang padamu minggu kemarin, Illie?"

Terdengar begitu banyak tekanan pada nada suara Catherine. Tampaknya kakak tertua Illeana itu sudah tidak sanggup lagi menahan emosinya saat melihat sikap Illeana yang masih cuek bebek hingga saat ini.

"Hehehe, lupa. Apa ya?"

"ILLEANA!!!"

Mendengar suara Catherine naik satu oktaf, Illeana buru-buru menutup kedua telinganya. "Iya, iya," ujarnya mengalah.

"Tapi lepas dulu dong ekornya, sakit tau," lanjut Illeana berusaha negosiasi.

Tahu bahwa Illeana tidak sedang berbohong hanya untuk lepas dari cengkramannya, Catherine pun luluh dan akhirnya merenggangkan genggaman pada ekor Illeana.

Melihat kesempatan itu, Illeana pun menarik ekornya dan menyembunyikan di balik tubuhnya.

"Aku harap kamu enggak lupa sama janjimu sendiri, Illie." Meski nada suara Catherine sudah lebih baik, Catherine sama sekali tak lupa dengan tujuannya. Catherine tetap memperingatkan Illeana agar tak kabur lagi dari janjinya.

"Iya, manusia, kan? Aku hanya perlu menyerap energi mereka. Tapi, kenapa aku harus pergi ke dunia manusia?

"Catherine, kamu tau kan kalo saat ini succubus udah bisa menikmati energi manusia tanpa harus berhubungan langsung dengan mereka. Kenapa aku harus menggunakan cara kuno seperti dulu di saat kita sudah mengalami perkembangan?"

Mendengar perkataan panjang lebar Illeana yang berusaha mengubah sudut pandang Catherine nyatanya tetap tidak membuahkan hasil yang seharusnya. Sebaliknya, Catherine justru semalin yakin pada prinsipnya.

Illeana harus tetap berhubungan dengan manusia, tak peduli alasannya.

Catherine, kakak tertua Illeana itu, justru menghela napas saat mendengar perkataan Illeana.

Meski memang benar apa yang dikatakan Illeana tentang fakta bahwa Succubus saat ini yang sudah mengalami perkembangan pesat, seperti menemukan cara menyerap energi manusia tanpa perlu berkontakan langsung dengan manusia. Dan, sudah banyak iblis yang membuktikan cara itu efektif, termasuk Illeana.

Akan tetapi, suatu cara pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dan hal itu yang membuat Catherine khawatir setiap melihat Illeana. Catherine takut kalau-kalau Illeana justru bergantung dengan cara itu dan tak bisa berkembang seperti succubus pada umumnya.

DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓Where stories live. Discover now