9. Only you.

664 36 0
                                    







"Hannie, menurutmu kenapa aku terlahir ke dunia?"

"Untuk menjadi pasanganku, belahan jiwaku, cinta dalam hidupku, tentu saja."

Joshua langsung tergelak kala mendengar ucapan kekasihnya, Yoon Jeonghan. Mata rusanya menyipit cantik membentuk bulan sabit yang sempurna diiringi suara tawan merdu dan deretan gigi rapi yang lucu. Jeonghan terpesona.

Pemandangan yang tidak akan pernah bosan dilihat oleh Jeonghan sampai kapanpun. Pria Yoon bahkan rela menukar seluruh dunia jika sebagai gantinya dia bisa melihat tawa indah itu selamanya.

"Aku serius, Yoon Jeonghan."

Sepasang coklat caramel lembut yang berbinar bersinggungan dengan sepasang coklat gelap yang menatap intens. Bibir keduanya saling bertukar senyum satu sama lain.

"Aku lebih serius, Yoon Joshua."

Sang empunya nama mendengus geli, tetapi tidak menolak ketika lengan Jeonghan menariknya mendekat, memasukkannya dalam dekapan hangat. Rasanya begitu nyaman dan Joshua tersenyum indah dengan pipi yang memerah cantik.

Itu semua tidak luput dari penglihatan Jeonghan. Kekasihnya benar-benar menggemaskan, dia tidak sabar untuk mengikat hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.

"Sungguh, Hannie, tidakkah suatu hari kamu akan bosan?"

"Tidak, sayang. Aku terlahir untuk mencintaimu. Jadi bosan tidak ada dalam kamusku."

Sudut bibir Joshua berkedut menahan senyum yang semakin lebar. Tidak mengerti dengan cara Jeonghan mencintainya. Sangat indah sekaligus menakutkan. Karena sebelumnya dia tidak pernah membayangkan bahwa akan ada seseorang yang mencintainya seperti yang Jeonghan lakukan.

"Kau tau? Terkadang rasanya menakutkan, caramu mencintaiku."

Jeonghan terkekeh pelan mendengarnya.

"Benarkah? Kenapa bisa begitu?"

Untuk sesaat tatapan keduanya kembali saling terpaut. Tetapi terputus ketika Joshua memilih bersandar lebih jauh dalam pelukan kekasihnya, pandangannya kini beralih menatap awan yang mulai menguning. Sedangkan Jeonghan mengeratkan rengkuhannya pada tubuh yang dia peluk.

"Karena kamu mencintaiku seolah aku adalah segalanya untukmu. Bahwa kamu hidup hanya untukku, Hannie."

Jeonghan terkekeh pelan. Ucapan kekasihnya tidak salah sama sekali. Pria Yoon mendaratkan ciuman beberapa kali dipuncak kepala kekasih manisnya. Pandangannya menerawang jauh menatap angkasa.

"Dan aku memang melakukannya. Kamu segalanya yang aku inginkan, Shua. Hanya kamu."


.


.

Fin!

YoonHong, Love Story!!!Where stories live. Discover now