3. ♛ᴀʀᴅɪᴀɴ ᴅᴇᴠᴀɴ ᴀʟᴠᴀɴᴏ♛

572 16 2
                                    

______________________________
"Aku sangat mencintainya. Dia sangat
sangat nyaris sempurna bahkan
bisa dibilang sempurna. Ketika terbangun dari mimpi ,aku sadar dia tidak mencintaiku juga tidak mencintai orang lain karna dia hanya fiksi bukan nyata"  -autor 😭
______________________________

Vote dulu gaes!!

Selamat membaca
*
*

"banyak kerjaan gue, dasar pria aneh" ucap candra dan langsung pergi begitu saja meningalkan devan di sepanjang jalan ia mengutuk devan agar tidak dapat mendapatkan jodoh sampai tua.


Devan yang melihat temannya kesal langsung pergi ke ruang kerjanya sendiri. Ia melihat brosur brosur di meja kerja nya dan mengambil salah satu brosur itu yang diberikan oleh kolega bisnis nya tadi. Tertarik dengan rumah elegan yang harganya kisaran 5M atau lebih di brosur itu.

"seharusnya sekarang sudah punya rumah sendiri agar tidak mendengar ocehan tentang calon menantu setiap hari dari nenek tua itu" gumam devan.

'semoga kau dapat karma memanggil ibu mu sendiri dengan sebutan nenek tua devan!'

Bergelut dengan pikiran nya devan memutuskan untuk membeli rumah tersebut dan langsung menghubungi nando tak lain pemilik rumah itu.

"ha-llo tu-tuan ada a-apa?" tanya nando diseberang sana dengan ketakutan.

"saya akan membeli rumah yang anda tawarkan dengan harga 10M apakah anda mau menjual kesaya?" jawan devan to the poin.

"ah.. Itu baik tuan saya akan mempersiapkan nya, kemungkinan besok lusa sudah bisa ditempati karena ini masih dalam perbaikan"

"baiklah saya menunggu tolong sertifikat rumah diantar ke kantor saya dan saya akan memberi uang 10M tersebut"

"baik tuan" jawab nando "untuk jarak rumah itu tidak jauh dari perusahaan anda tuan sekitar 2000 - 2500 km dan alamatnya nanti saya kirim di nomer anda tuan"

Hey bodoh, itu jauh bukan dekat!

"baiklah usahakan semua nya selesai besok lusa"

"baik tuan"

Tut... 

Devan langsung mematikan telpon nya secara sepihak, tak lama kemudia devan mendengar teriakan pria yang meleking ditelinga. Ya!  Kalau bukan candra siapa lagi?

"devan devan devan, gawat!" teriak candra sambil masuk ke ruang devan begitu saja.

"apa?" jawab devan santai.

"tolong.. Jantung ku terlepas dari tempatnya setelah melihat gadis itu yah.. Quena yang beryanyi sangat merdu dan sangat cantik tampil di kafe kung-sa"

"hanya itu?" ucap devan sambil mengangkat satu alis nya "coba saja istri anda melihat anda sekarang, sudah dipastikan anda ditalak olehnya"

"tega amat, gini gini saya masih cinta sama istri saya" kata candra "gak liat quena nyayi di kafe kung-sa?"

"urusanya dengan saya apa"

DEVAN | PerjodohanWhere stories live. Discover now