Part 10

141 10 0
                                    

"Apa ada yang masih membuatmu bingung?" tanya Todoroki pada Momo yang sedang mengerjakan tugasnya.

Mereka sedang berada di perpustakaan untuk mengerjakan tugas bersama, entah siapa yang mengajak duluan tetapi mereka akhirnya memutuskan untuk belajar bersama di Perpustakaan.

"Aku sudah mengerti hehe"

"Aku ingin tidur sebentar, bangunkan jika bell pulang berbunyi" ucap Todoroki, mereka memang meninggalkan kelas karna Mr. Aizawa membebaskan jam pelajaran terakhir untuk mengerjakan tugas dimanapun, yang penting tak boleh membuat keributan.

Yaoyorozu POV

Hampir selama aku bisa membaca buku, aku selalu membaca semua buku dan genre apapun, pengetahuan apapun ku pelajari sendiri hingga aku bisa hafal diluar kepala, aku sedikit berbohong pada Todoroki jika aku tidak tahu rumus rumus matematika, ya hanya sedikit tidak tahu.

Sangat nyaman berada di dekatnya, mendengar suaranya yang sangat menenangkan, melihat rambutnya yang halus itu berterbangan terkena angin dan menurutku ia sangat sempurna, bahkan luka di wajahnya tak mengurangi ketampanannya.

Aku melihatnya terlelap di sebelahku dengan bertumpuan kedua tangannya dan menghadap ke arahku, melihatnya sedekat ini membuatku berfikir apakah aku bisa memiliki hati seorang Todoroki?

Selain itu, ia sangat peka terhadapku, ia selalu mengerti jika aku sedang mengalami hal yang sulit, begitupun sebaliknya.

"Shoto-kun lucu sekali" ucapku lirih, takut terdengar yang lain apa lagi Todoroki.

Aku ingin sekali mengusap helaian rambutnya yang lembut itu, tetapi sepertinya tak mungkin dan aku tak punya hak atas itu. Aku mengambil ponselku dan memotretnya diam diam, sungguh aku hanya ingin melihatnya ketika aku sedang mengalami masa masa yang sulit, aku ingin melihatnya bukan hanya di kelas saja.

"Shoto-kun, jika aku mempunyai kesempatan tuk mengatakannya padamu, aku pikir aku benar benar menyukaimu! ah tidak, aku benar benar mencintaimu" ucap Momo dalam hati, kemudian ia menyandarkan kepalanya di meja dan ikut terlelap.
...

Author POV

Jam sudah menunjukan pukul empat sore, Todoroki lebih dulu terbangun dan melihat sampingnya Yaoyorozu juga ikut terlelap di sebelahnya.

Ia memandang wajah cantik Yaoyorozu yang terlelap, ia tertenggun melihat bulu matanya yang sangat lentik, pipinya yang sedikit memerah seperti buah peach, dan bibirnya yang terlihat sangat manis berwarna pink.

Todoroki hampir 10 menit memandangi Yaoyorozu, entah dorongan dari mana, ia mengusap pipinya dengan lembut, menyingkirkan poni nya agar tidak menutupi waja cantiknya.

Chuu~

Todoroki mengecup pipi Yaoyorozu tanpa diketahui siapapun, kemudian ia membangunkan gadis itu dengan menggerakan bahunya dengan lembut.

"Yaoyorozu"

"Yao—

"Aku mencintaimu" ucap Momo yang masih memejamkan matanya, apa dia bilang tadi?

"Yaoyorozu" panggilnya kembali.

"A-ah Shoto-kun, apa aku tidur terlalu lama?" tanya nya dengan polos.

"Tidak juga, ayo pulang ke asrama" ajak Todoroki.

"Oke"

Mereka berjalan beriringan menuju ke dorm, tak ada pembicaraan disana hanya berjalan dan saling terdiam.

...

Todoroki POV

Aku masih memikirkan perkataan Yaoyorozu sewaktu di perpustakaan, ia bermimpi apa sampai mengigau seperti itu? bukankah lebih baik ia mengatakan padaku saat sadar kemudian aku juga mengatakan aku sangat sangat mencintainya?

Sepertinya aku tak akan membiarkan dia mengucapkannya duluan, aku harus mengutarakannya terlebih dahulu.

Tapi, apa dia memiliki perasaan yang sama denganku? Kurasa tidak.

Malam ini aku tidak bisa tidur, aku berniat untuk berjalan jalan sebentar di depan asrama, ketika aku sudah di lantai bawah, ak melihat sero dan ojiro masih menonton tv.

"Kalian belum tidur" ucapku basa basi

"Kami sedang menonton film John Wick, Todoroki mau kemana?" jawab Sero

"Ah, keluar sebentar" ucapku sambil melangkahkan kaki ke luar asrama.

Tapi aku cepat cepat kembali ke dalam asrama karna aku melihat Yaoyorozu sedang duduk bersama lelaki yang menggunakan ikat kepala dan kemudian tatapan kami bertemu, aku segera menghindarinya dan beranjak masuk kembali ke asrama.
...

Author POV

Pagi ini suasana di kelas sangat berbeda sekali, dingn yang benar benar dingin bisa dirasakan oleh semua murid di kelas ini. Todoroki sepertinya sedang tidak bersahabat hari ini, setelah ia duduk biasanya mereka berdua saling menyapa satu sama lain tetapi kali ini baik Yaoyorozu maupun Todoroki tak ada yang membuka suara sama sekali.

"Ada apa dengan Todoroki" tanya Kirishima pada Midoriya.

"Entah, kurasa ada yang salah dengannya"

"Semalam aku melihatnya keluar tetapi ia kembali masuk dan buru buru pergi ke kamarnya" ucap Ojiro

"Sepertinya sesuatu sedang terjadi, perang dingin" ucap Kaminari yang menoleh ke arah Todoroki

Semua orang tak terkecuali Bakugo tak ada yang berani menanyai Todoroki, aura dingin dan mengintimidasinya sangat kuat, Bakugo juga mengakui itu.

Lalu bagaimana dengan Yaoyorozu? ia sangat ingin menangis sekarang, ia teringat semalam ia sedang mengobrol dengan Awase anak 1B karna lelaki itu mengantarkan titipan Kendo padanya dan sedikit mengobrol dengannya.

Malam itu ia melihat Todoroki yang keluar dari gedung asrama kemudian mereka saling bertatapan satu sama lain dan Todotoki langsung kembali masuk ke gedung asrama.

Ia tak tahu dimana letak kesalahannya tetapi ia yakin kalau Todoroki seperti ini ya karna dirinya.

Ketika pelajaran selesai, Todoroki lebih dulu bergegas meninggalkan kelas dan sebelum itu ia berpesan pada Iida jika ia akan pulang ke rumahnya.

"H-hati hati Todoroki-kun" ucap Iida dan Midoriya bebarengan.

"Ada apa dengan Todoroki?" tanya Kaminari

"Tidak tahu" jawab Midoriya

"Aku baru melihatnya seperti ini" ucap Mineta.

"Yah, tak bisa ditebak juga Todoroki" balas Tokoyami.

Yaoyorozu menahan tangisnya, hingga sampai di kamar asramanya ia menangis sejadi jadinya.

Ia tak tahu akan se sakit ini hanya di diamkan oleh Todoroki, ia tak tahu se sedih ini jika Todoroki tak berbicara dengannya.

Yaoyorozu POV

Bingung, cemas, sedih bercampur menjadi satu. Aku berlari secepat mungkin hingga sampai ke kamar asrama ku, melempar tasku entah kemana dan kemudian aku menangis di tempat tidurku.

Entah kenapa sangat sakit sekali seperti ini, sejak awal masuk Todoroki sudah sangat dingin dan mengintimidasi, aku ingin menyapa nya tapi aku terlalu takut, bahkan ia tak membalas pesanku.

Aku yakin ia marah padaku, aku menangis sesenggukan di kamarku, memikirkan bagaimana aku bisa memperbaiki ini semua. Aku berfikir apa ia marah padaku karna aku bersama Awase? tetapi kenapa ia marah? Awase hanya mengantar titipan Kendo dan mengobrol sebentar kemudian ia pergi.

Jika benar Todoroki marah padaku karna aku bersama Awase, apakah ia menaruh perasaan padaku dan cemburu pada Awase?

"Aku tak ingin jauh dari Todoroki"

"Aku ingin bersama Todoroki seperti sebelumnya"

Aku kembali menangis hingga lelah kemudian aku terlelap.
...











  Tbc..

UNDERSTAND • Todomomo ♥︎Where stories live. Discover now