𝟏𝟕. 𝐔𝐥𝐚𝐫

995 162 39
                                    

"Matamu, sama sepertiku ya," kata gadis ular yang duduk di samping Alatus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Matamu, sama sepertiku ya," kata gadis ular yang duduk di samping Alatus. Alatus bergumam pelan, memang benar, kedua mata mereka memang terlihat serupa. Maka pemuda itu balik bertanya, "Memangnya kenapa? Kamu tidak suka mata kita sama?"

"Eh, bukan, bukan begitu... Hanya saja..." Gadis itu menggaruk pipinya pelan, ia menunduk ke bawah dan tersenyum kecil. 

"Kalau kita menjalin kontrak, tidak ada yang berubah dari mata kita."

"Kontrak?"

Sang gadis menjelaskan, "Mmm, kalau Adeptus dengan jenis sepertiku menjalin kontrak dengan orang lain... kedua mata kami akan bertukar sebagai tanda kontrak. Tapi yah, kalau kita.. tidak akan begitu terlihat, hehe. I-ini bukan berarti aku memintamu menjalin kontrak bersamaku!"

Ketika tuan, dewa jahat yang memerintahkan Alatus kembali dari medan peperangan dengan kemenangan di tangannya, dewa itu langsung mengusir ular yang melingkar di tangannya dengan alasan yang cukup membuat Alatus kesal.

"Ular? Alatus! Hentikan kebiasaanmu dan buang ular itu sejauh mungkin! Kalau kau tidak mau, bunuh saja sekalian! Aku tidak suka mahkluk penghisap kehidupan itu berada di sini!"

Alatus membawa keluar ular itu jauh-jauh dari pandangan tuannya, sang gadis berubah wujud menjadi manusia, ia tertawa kecil dengan air mata yang menetes. Menceritakan kisahnya kepada Alatus.

"Alatus... belum tahu ya? Kami menjalin kontrak untuk melanjutkan kehidupan. Sebagai ganti kemampuan penyembuhan dan ilmu kami, kami menghisap kehidupan dari seseorang yang menjalin kontrak dengan kami. Biasanya... manusia fana akan berumur pendek jika menjalin kontrak bersama kami. Mau bagaimana lagi? Masa hidup kami tak sepanjang Adeptus yang lain."

"Selain itu... aku punya kasus spesial... Bagiku, ini lebih seperti kutukan. Aku tak menghisap kehidupan, namun ingatanku perlahan terus menghilang dan menghilang. Saat ini pun... aku tak mengingat kejadian sebelum aku diselamatkan olehmu. Jika suatu saat nanti aku tidak mengingat siapa diriku... Aku akan menghilang dari dunia ini..."

Kala itu, Alatus hanya bisa terdiam mendengar cerita yang keluar dari mulut sang gadis.

Ia memberikan perlindungan untuk gua kecil tempat sang gadis tinggal setelah diusir oleh tuannya, dan tak pernah kembali. Gadis ular itu, hanya meratapi peperangan di depan pelindung depan tempat tinggalnya sendirian selama berhari-hari. 

Ia bahkan sudah tidak ingat lagi, nama pemuda yang menyelamatkannya kala itu.

┈───────────┈

angst? angst!

...bercanda.

𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 || Xiao x Reader ✓Where stories live. Discover now