0.1

81 4 0
                                    


Jika ada salah kata atau typo maaf ya guys dan jika cerita ini tidak sesuai dengan genremu maka tinggalkan karena pembaca lah yang menentukan bagaimana cerita yang mereka ingin baca

disclaimer: semua cerita ini asli dari pikiran author , dan jika ada kesamaan itu adalah ketidaksengajaan


















Happy reading ♡







___________________________________________

Terlahir dalam keluarga yang harmonis dan bahagia tentu saja menjadi impian bagi setiap orang. Memangnya siapa yang ingin terlahir dalam keluarga yang tidak harmonis dan tidak bahagia?

Namun , dengan kekuatan apa kita dapat memilih kita akan terlahir dalam keluarga yang kita inginkan? memangnya kita lebih berkuasa daripada Tuhan?

Begitulah yang dirasakan oleh Jaemin , ya benar Na jaemin. Seorang remaja laki lakiyang memiliki rambut berwarna sedikit coklat dan berkulit putih itu turut merasakan bagaimana rasanya terlahir dalam keluarga yang bisa dibilang cukup miris terdengar

"Jaem! cuci dulu piring , banyak banget numpuk!" Benar itu suara ibu Jaemin yang datang ke kamar jaemin ditengah Jaemin sedang belajar

"Sebentar lagi ya Bu? aku belajar sebentar lagi" Ucap jaemin memandangi wajah ibunya dengan wajah penuh harapan

"Enak aja! Kamu kira kamu siapa dirumah ini?!"

plakk
Satu tamparan melayang di wajah mulus milik Jaemin.

"I-iya Bu akan aku kerjakan sekarang" Jaemin pun memegang pipi yang ditampar ibunya itu

Jaemin pun bergegas menuju dapur untuk mencuci piring. Jaemin benar benar seperti seorang asisten rumah tangga dimata ibunya namun Jaemin tidak pernah menyalahkan apa yang terjadi , Jaemin tetap saja bersyukur.

Jaemin pun sibuk mencuci piring , tak lama kemudian , Ayah pulang dari kantor. Tentu saja sambutan hangat diterima Ayah oleh Ibu dan Jeno. Benar , Jeno adalah saudara Jaemin. Jaemin ingin sekali menyambut Ayah nya namun selalu saja Jaemin malah mendapatkan Cacian serta makian dari Ibu maupun Saudaranya

"Memangnya kamu siapa? kamu berhak?!"

"Dasar anak tidak tahu diuntung"

"Kamu itu bukan siapa siapa disini!"

Begitulah cacian yang diterima oleh Jaemin , terdengar menyakitkan namun sudah biasa jaemin mendengar kata kata itu. Baginya itu hanyalah musik sehari hari

Ibu , Ayah , dan Jeno duduk di Ruang tengah sambil bercerita tentang bagaimana keseharian hari ini. Jaemin hanya bisa melihat dari dapur dan dengan hati yang perih

"Jaem! buatkan kopi" Teriak ibu

"iya Bu" Jaemin pun membuat 3 gelas kopi dan membawa nya ke ruang tengah.

Tentu saja tidak semudah itu , Di tengah jaemin yang memegang nampan berisi kopi , Jeno menjegal kaki jaemin sehingga membuat jaemin menumpahkan sedikit kopi ke karpet

"Kamu bagaimana sih kerjanya?! tidak suka?! atau tidak ikhlas?!" Ayah pun melihat jaemin menumpahkan kopi itu pun marah

"B-bukan begitu yah , Aku tidak sengaja. Aku tersandung kaki Jeno" Jaemin menundukkan kepalanya

Ibu dan ayah melihat Jeno bersamaan , Jeno hanya menggeleng seolah olah menggambarkan kalau yang dikatakan Jaemin tidak benar , padahal Jeno lah yang melakukan nya. Namun , meskipun Jeno mengaku Jaemin juga akan tetap dimarahi karena tidak berhati hati

ABADI Where stories live. Discover now