09. Travel Plans

194 29 9
                                    

Kita kehilangan satu member guys :(

Kita kehilangan satu member guys :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•❏•❏•❏•❏•❏

Karina terdiam sejenak. Ada rasa senang di hatinya saat mendengar perkataan Rafael. Ia tak bisa lagi menahan senyum yang terbit di wajah cantiknya itu. Karina menoleh ke belakang dengan senyum tertahan. "Oke, gue tunggu. Seminggu, ya!" seru Karina dengan rasa senang yang menyeruak di hatinya.

Rafael yang melihat itu pun tak kalah senang. Ia segera menarik tangan perempuan di depannya ini untuk segera bergabung dengan yang lain.

"Res, minggir dong!"

"Sel, itu donat gue!!"

"Sav, tangan lo masih kotor,"

"Tangan gue emang kotor, tapi hati gue bersih!"

Berbagai suara mulai terdengar di pendengaran Karina. Melihat seluruh temannya sedang berebut makanan membuatnya bernostalgia dengan kebersamaan mereka lima tahun yang lalu. Masa dimana mereka masih diperbudak oleh pria jahat, Joe Allison.

"Guys, ada yang mau nambah, nggak?" tanya Karina dan membuat seluruh tatapan kini berfokus padanya.

"MAU!!"

Mereka menjawab secara serempak, Karina tertawa dibuatnya. Karina memberi isyarat pada Rafael untuk bergabung bersama mereka dan ia akan mengambil sisa makanan di dapur.

"Join sini, El!" ajak Jevano seraya menarik lengan lelaki bertubuh mungil itu.

Rafael pun hanya mengiyakan ajakan Jevano itu. Suasana kembali ramai ketika Hares mencomot sosis bakar milik Savalas. Terjadi aksi kejar-kejaran di rumah itu yang membuat mereka semua tertawa. Belum lagi ketika Savalas tak sengaja bertabrakan dengan Giselle dan mengakibatkan donat yang perempuan itu makan jadi terjatuh. Semua orang bertatapan, termasuk Hares yang sudah merasakan aura mencekam yang akan dikeluarkan Giselle.

"SAVALAS! DONAT GUE!"

Dugaan mereka benar. Savalas telah membangunkan singa betina yang sedang tidur. Giselle menatap tajam sang pelaku, sebelum akhirnya Giselle menarik telinga lelaki itu. Namun, Savalas dengan mudah menghindarinya dan langsung berlari mencari perlindungan pada Rafael.

"EL! TOLONG!!"

Teriakan Savalas sukses membuat mereka menyemburkan tawa lagi. Kali ini, Giselle mengambil langkah seribunya, yaitu dengan membawa sapu lidi yang tergeletak di lantai. "SAV, SINI NGGAK LO?!"

"Ayo Sel, kejar!" seru Hares tanpa sadar. Hal itu sontak membuat mereka menatap Hares dan menggoda.

Rafael berdeham diikuti oleh Jayden yang langsung menggoda lelaki itu. "Bentar lagi ada yang balikan, nih!" celetuk Jayden sambil menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih! Reflek doang itu!" kata Hares menatap julid teman-temannya. Kecuali Giselle dan Savalas yang masih kejar-kejaran.

"Yaelah, kalau masih cinta mah, ungkapin aja!" sahut seorang laki-laki yang akhirnya bersuara setelah menyimak dari tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SPY : Time to Revenge Where stories live. Discover now