08. That Agreement

209 54 20
                                    

SUARA bising serta riuh memenuhi seisi ruangan. Suasana ramai layaknya pasar pun terjadi di rumah mewah ini. Mereka berenam asik dengan dunianya sendiri. Yafie bermain game online bersama Jayden. Jevano yang asik bernyanyi dengan suara merdunya. Savalas yang sedang membaca novel. Serta Giselle dan Karina yang melihat tata cara make up yang benar. Mereka berkumpul di ruang atas dengan fasilitas yang sangat lengkap.

"YUHUU! VICTORI!"

"MENANG NIH BOS, SENGGOL DONG!"

Begitulah percakapan antara Yafie dan Jayden setelah memenangkan pertandingan di dalam game online itu. Sejak kemarin, mereka berdua tak ada hentinya Mabar atau main bareng. Bahkan, Rafael harus memisahkan mereka dengan susah payah agar segera tidur dan tidak bermain game!

Pandangan Yafie beralih pada Jevano yang masih asik karaokean sendiri. Jevano terlihat berjoget ria menyesuaikan irama lagu. Lelaki itu tampak nya sangat menikmati alunan lagu yang ia dengarkan. Sebuah ide muncul di kepala Yafie. Ia tersenyum dan mengajak Jayden untuk melancarkan aksinya itu.

Beralih pada Jevano. Lelaki itu sedang bernyanyi dan tidak menghiraukan teriakan Savalas yang sedari mengomel karna suara fals nya. Jevano merasa suaranya sudah cukup bagus, jadi ia tak perlu menghiraukan teriakan Savalas itu.

"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu, asik!" ucap Jevano menyesuaikan lirik dan irama lagu tersebut.

Yafie dan Jayden menghampiri Jevano dan ikut berjoget bersamanya. Mengetahui kedua temannya itu menikmati musik yang didengar, Jevano segera mengambil mic untuk diserahkan pada Jayden dan Yafie.

"Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu," sambung Yafie seraya mencolek dagu Jayden. Sedangkan lelaki itu hanya memasang ekspresi malu-malu dan membuat Savalas jijik melihatnya.

"ASIK NIH! SAV, JOIN KAGAK?" teriak Yafie yang mengajak Savalas berjoget bersama. Untungnya, Savalas menolak mentah-mentah hal itu.

"Janganlah, kau tanyakan besarnya cintaku. Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu," kali ini, Jayden lah yang bernyanyi. Ia membayangkan bahwa Winnie akan mendengar lirik lagu ini.

"Luasnya laut tak seluas cinta yang ku punya. Tak sedalam cinta yang ku rasa, cintaku satu untukmu,"

Jevano, Jayden, dan Yafie menoleh ke sumber suara. Tidak ada satu pun dari mereka yang bernyanyi. Sosok itu muncul sambil berjoget mengikuti irama. Hares, lelaki itu tiba-tiba muncul dan ikut menyambung lirik lagu.

"LANJUT BRO!" pekik Hares sambil berlari, berniat untuk bergabung dengan mereka.

"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu," lanjut Jevano yang masih berjoget.

"Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu," kemudian disambung Hares dan Yafie. Sedangkan Jayden asik berjoget ria meramaikan pesta dadakan itu.

Di lain sisi, Giselle dan Karina yang sedang make up-an teralihkan pandangannya. Mereka menatap aneh pada empat lelaki tampan yang sedang asik berjoget di sana. Karina dan Giselle saling bertatapan.

"Perasaan Jevano dulu nggak gitu, deh, Rin!"

"Hares juga ngapain join, sih?!"

Kedua perempuan itu keheranan saat melihat pacar mereka—ralat, mantan pacar mereka sedang berjoget di sana. Yang lebih heran lagi, mengapa Yafie juga mengikuti mereka? Kemana perginya gengsi sebesar gunung itu?

"Lo ngasih makan Jevano apa, Rin? Kok bisa berubah gitu?" tanya Giselle yang masih keheranan.

"Berubah gimana maksudnya?"

"Liat tuh! Jevano luwes banget joget nya!" seru Giselle sambil menunjuk lelaki itu.

Sementara itu, Karina tampak nya tak peduli. Ia mengangkat bahunya lalu menjawab pertanyaan Giselle secara tidak sadar. "Mungkin efek selingkuh!"

SPY : Time to Revenge Where stories live. Discover now