"Haha...."
Mendengarnya seketika sooyaa terdiam dan sedikit merinding "pantas saja lelaki ini selalu pulang malam dan memiliki banyak senjata berbahaya" batin sooyaa
"Ke...ketua mafia ?" Tanya sooyaa ragu
"Kenapa, apa kau mulai takut padaku ?"
"No... aku tidak pernah takut denganmu jin !" Sooyaa langsung beranjak bangun
"Dasar sok berani" jin tersenyum, menarik lalu menindih tubuh sooyaa di atas sofa. Menatapnya dalam lalu memeluknya erat.
"Jin... aku masih bau.... belum mandi" sooyaa berusaha mendorong tubuh jin
"No... i want you baby" jin meraih tengkuk sooyaa, melumatnya dalam
Beberapa saat jin melepaskan tautannya, dan mengecup leher sooyaa.
"Sana mandi, keringatmu hanya akan membangkitkan nafsuku saja" jin membangunkan dirinya
"Kita bahkan hampir setiap hari bercinta, tapi kau sama sekali tidak pernah bosan" sooyaa beranjak bangun
"Bukannya itu bagus ?" Jin tersenyum
"Pil mu masih banyak kan soo ?" Tanya jin
"Sudah habis, aku membuangnya " sooyaa tertawa
"Hei...."
"Apa ?!"
"Aku hamil " sooyaa mengusap perutnya sambil tertawa
"Brengsek !"
"Kau semakin kurang ajar sekarang ya ?!" Jin ingin mendekati sooyaa tapi gadis itu keburu lari memasuki kamar mandi bahkan langsung mengunci pintu
"Sial ! Dia selalu membuatku gemas " jin tersenyum lalu pergi meninggalkan kamarnya.
Sementara di balik pintu kamar mandi sooyaa tersenyum takut jika suatu saat dirinya benar² hamil, kira² apa yang akan terjadi pada dirinya ?
Sungguh pikiran buruk yang selalu datang menghantuinya, mencoba di tepis sejauh mungkin dan memikirkan cara lain dari sekarang, bagaimanapun dia harus mempersiapkan diri dengan apa yang terjadi.
Sooyaa mulai melepaskan semua pakaiannya dan berendam di bathup.
.
Menghisap rokok sambil meminum vodka, jin melakukannya sambil menatap sosok cantik yang tengah fokus berbicara sendiri di depan kaca, pandangannya sekalipun tak beralih oleh sosok itu, rasa kagumnya semakin hari terus saja bertambah.
Sooyaa sering melayani jin dengan baik, mulai dari menyiapkan sarapan, pakaian dan berbagai macam hal lain selain seks dia lakukan. Tak jarang juga saat merasa lelah sooyaa tau apa yang harus ia lakukan dan itu yang jin sukai.
Bayangan dan senyuman sooyaa selalu memenuhi pikirannya setiap saat sampai² jin tidak pernah lagi mencari wanita lain diluar. Sooyaa sudah bisa memberikan semuanya bahkan lebih tanpa meminta imbalan kecuali kembali ke yunani menemui adik angkatnya.
Jin merasa seperti mempunyai dunia baru, memiliki teman untuk bertukar pikiran dan saling berbagi keluh kesah selain dengan vee tan. Jin tidak biasanya mudah percaya dengan orang baru tapi tidak dengan sooyaa yang selalu membuatnya percaya bahwa gadis itu tidak mungkin berhianat kecuali berbohong.
Sudah hampir satu jam lamanya sejak jin duduk sooyaa sama sekali tidak menghiraukan gangguan yang jin lakukan. Gadis itu terlalu fokus.
"Sooyaa minumlah dulu" kata jin
"Kemarilah sebentar" panggil jin
Sooyaa yang melirik langsung menghampiri jin "bagaimana presentasiku barusan ?" Tanya sooyaa
YOU ARE READING
BETTER WITH YOU • JINSOO •
Romance[ 21+] HARAP BIJAK DALAM MEMBACA ! This story about jinsoo🖤🤍 Di paksa oleh keadaan, seorang gadis harus rela mengorbankan diri sebagai jaminan atas hutang² sang ayah untuk menjadi budak seorang mafia kejam berdarah dingin yang terkenal paling s...
