Who XXX?

9.5K 514 9
                                    

★★★★★★★★★★
*** Chanyeol POV ***

"Chanyeol tangan mu berdarah!!"

"Kajja! Aku antar kau ke UKS!" Tangan Baekhyun menarik ku, mengajak ku untuk mengikutinya. Terlambat, aku telah menahan tangan nya. Tangan ku refleks menarik nya.

"Kajima!! Kajima Baekkkie! Aku membutuhkan mu. Hanya pelukan mu inilah yang bisa membuatku tenang. Kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja." kata ku dengan suara parau. Tangan ku memeluk punggung nya, aku benar-benar merindukan aroma tubuh nya.

"Jinjjayo? Kau tidak apa-apa?" Aku mengangguk pelan. Ku rasakan tangan ku terasa perih. Aku mencoba mengerakan perlahan. Alhasil tangan ku bertambah perih. Darah terus mengucur dari tanganku. Tiba-tiba kepala ku pusing, dan mata ku berkunang-kunang. Detik selanjutnya semuanya menjadi gelap!

★★★★★★★★★★

Sebuah cahaya lampu memaksa masuk kedalam retina ku. Aku mengerjapkan mata seraya melihat sekeliling. Aroma obat-obatan dan alat kesehatan lainnya seketika menusuk kehidung ku. Tidak salah lagi, aku pasti sedang berada di UKS. Tetapi siapa yang membawa ku kesini? Bukankah terakhir kali aku tadi pingsan?!

Mata ku langsung menangkap sosok namja yang sangat ku kenal. Baekkie. Dia sedang tertidur di pinggir ranjang UKS. Tangan nya dilipat sebagai alas ia tidur. Sebuah senyuman seketika mengembang dibibirku. Untuk yang ke 3 kali nya aku memergoki ia sedang tertidur.

Wajahnya tidak berubah sedikit pun, ia tetap.. manis. Terlebih bibirnya itu. Sebuah ide bodoh muncul begitu saja di pikiran ku. Aku langsung mengurungkan nafsu ku itu.

Ini bukan waktu dan tempat yang pas untuk melakukan ide bodoh ku itu. Walau itu hanya sekedar mencium bibir nya sekilas. Tapi bagaimana jika ada yang lihat? Mati saja aku!

"Heumm.. Ahh, Chanyeollie! Kau sudah bangun rupa nya." Suara Baekhyun mengagetkan ku.

"Ahh.. ne." jawab ku singkat.

"Kau tadi pingsan. Kau tau? Badan mu itu berat sekali, eoh? Aku sampai kesulitan untuk membawa mu kesini." ucap nya seraya memaju mundurkan bibir nya. Ahh stop it Baekkie!! Kau mau membunuhku, hah?!

"Ahh.. mian. Sudah membuatmu kesulitan."

"Gwaenchana. Bagaimana tangan mu? Apa masih sakit?"

Oh iya tangan ku! Aku sampai lupa jika tangan ku tadi berdarah hebat. Aku langsung melihat tangan kanan ku. Tangan ku kini di balut oleh kain perban. Aku mencoba menggerakan nya.

"Masih sedikit sakit, tapi tidak apa-apa. Ini lebih baik." Aku menjawabnya seraya mengeluarkan senyuman miringku.

"Kajja kita ke kelas!! Kita pasti sudah tertinggal banyak materi!"

Tangan ku kembali refleks menarik tangan Baekhyun. Dann

CUPPP~

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

Baekhyun seketika melepaskan ciuman nya.

"Ah, mianhaeyo Baekhyun. Aku tadi tidak berniat mencium mu. Tadi aku hanya ingin meminta tolong mu membantu ku untuk bangun. Karena badan ku masih terasa lemas."

"Gwaenchana. Sini aku bantu." Baekhyun langsung membantu ku untuk bangun. Aku bingung, kenapa ia tidak marah saat aku mencium bibirnya? Dan sekarang aku lihat ada rona merah di pipi Baekhyun.

YOU ARE MY LIVE [Baekyeol/Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang