018

833 128 26
                                    

"Woy ngelamun mulu, ada masalah?" hari ini Rose milih buat ijin gak kerja dan beralasan bakal pulang ke Bandung sehari aja. Padahal mah dia bukan ke Bandung, tapi ke apatermen Theo

Iya Rose lagi sama Theo

"Theo emang gue gak bisa ngehormatin majikan ya?" Theo ngelag

"Maksudnya?" tanya Theo

"Kemaren ada cewek dateng ke rumah dan bilang kalo gue tuh gak ada attitude-nya sama sekali sebagai bawahan" ucap Rose

"Lia ya namanya?" Rose ngangguk aja

"Kok lo kenal?" Theo hanya menampilkan senyum misteriusnya lalu berkata "Lia itu sahabat sekaligus cinta pertamanya mereka bertiga, jelas gue kenal"

"Yo" Theo membalasnya dengan deheman tanpa menoleh

"Gue hamil"

"HAH?!"

Udah Rose duga reaksinya pasti gini

"Di hamilin siapa Rose? Gue tonjok orang yang berani ngehamilin lo" ucap Theo

"Gak tau gue juga, antara Jevan, Jovan, sama Wildan" ucap Rose

"Shock anying gue. Apa gara gara waktu itu mereka mabok ya?" Rose ngangguk aja sebagai jawaban

"Lo di gangbang?" Lalu setelahnya Rose mencubit kuat kuat pinggang Theo

"Gue nanya anying" ucap Theo kesal

"Gue harus gimana Yo?" tanya Rose

"Bilanglah anjir, lo harus minta tanggung jawab" ucap Theo

"Gue gak berani Yo" ucapnya

"Kalo gitu biar gue yang bil---" "Jangan" potong Rose

"Eh? Kenapa? Lo mau anak lo gak punya bapak?" tanya Theo beruntun

"Bukan gitu Yo, gue takut mereka gak percaya kalo ini anak mereka" ucap Rose

"Lagian ya Yo, gue takut anak gue gak di terima di sana. Apalagi kehadiran Lia mempersulit gue" tambahnya

"Gue besarin aja anak gue sendiri" ucapnya lagi

Theo tersenyum manis lalu membawa wanita yang berstatus sahabatnya itu kedalam pelukkannya

"Lo emang baik banget Se, gue gak salah pilih temen" ucap Theo

"Kalo lo gak mau bilang ke mereka, gue bakal nikahin lo. Gak mungkin lo ngebiarin anak ini gak punya bapak?"

~♥~

"KAK LIA NGAPAIN SIH?!" kini di rumah Bagaskara lagi di buat pusing sama Dion yang marah marah mulu. Bukan tanpa sebab, balita itu maunya sama Rose

"Emang apa bedanya sih Kak Lia sama babysitter-nya Dion?" ucap Lia kesel sendiri

"Beda! Kak Yoje baik, Kak Lia mah cali muka!" ucap Dion kesal

"Hush Dion gak boleh gitu" peringat Wildan

"Kak Yoje! Mawu Kak Yoje!!!"

"Ke tempat Kak Theo aja mau gak?" tawar Jevan, Dion ngangguk semangat

"Lia ikut gak?" tawar Jevan, Lia ngangguk semangat

Kini keempat orang dewasa dan satu bocil itu sudah berada di mobil, tujuan mereka saat ini adalah apatermen Theo.

Setelah memakan waktu perjalanan 35 menit akhirnya mereka sampai di apatermen Theo. Setelah memakirkan mobil, keempat orang dewasa itu turun dari mobil lalu naik ke lantai lima dimana kamar apatermen Theo berada. Dion? Dia di Gendong Wildan.

Ting nong

Setelah memencet bel, tidak lama pintu kebuka dan menampakkan seorang wanita cantik yang dari tadi Dion cari cari, yap Rose

"Lho Rose?" Rose kaget bukan main. Ya gimana enggak, dia ketawan ngebohong

"Oh jadi ini yang bilang mau ke Bandung?" Rose mundur berapa langkah, dia takut banget sekarang

"Ini Bandung? Iya?!" Rose memejamkan matanya, dia takut. Boleh gak sih Rose nangis?

"Lo ngapain di sini? Jual diri?"

"Bang, jaga bahasa lo" kelima orang dewasa itu langsung menoleh ke asal suara --- Theo

"Diem Yo, lo gak ada urusan di sini" ucap Wildan

"Jelas gue ada" ucap Theo

"Jawab gue, lo ngapain di sini hah?! Lo ninggalin pekerjaan lo cuma buat dateng ke sini?! Ngeboongin kita bertiga cuma buat Theo?!" ucap Jovan dengan nada tingginya dan sumpah demi apa pun Rose takut banget

"Bener ya ternyata lo gak ada
attitude-nya sama sekali" ucap Jevan

"Lo jual diri ke Theo? Jual berapa lo?" ucap Wildan

"Kalian gila?!" Theo bener bener gak habis pikir sama sepupu sepupunya ini

"Kak Yoje" Dion merentangkan tangannya berharap Rose ingin mengambilnya. Namun dengan gerakkan cepat Lia mengambil Dion dari Wildan

"Yo gue ambil sugar baby lo" ucap Jovan sembari menarik kasar pergelangan tangan Rose dan menyeretnya keluar dari sana di susul Jevan dan Wildan di belakangnya

"Lia plis tolongin Rose" ucap Theo setengah memohon

"Gue? Ogah banget. Bye Theo, oh iya gue saranin jauh jauh deh dari dia. Entar lo jatuh miskin lagi. Oke deh, bye ganteng"

Dan di situ Theo bisa nyimpulin kalo selama ini Lia bukan orang baik baik

~♥~

"LEPASIN JOVAN!" Jovan menghentakkan kasar tangan Rose dan menatap wanita itu dengan tatapan dinginnya

"Kalian kenapa sih hah?! Mau gue boong ke kalian atau enggak itu hak gue. Lagian kenapa kalian marah marah?! Kita cuma sebates bawahan sama majikan!"

Deg

"Kita gak suka lo deket deket Theo" ucap Jevan

"Kenapa?!"

"Kita cemburu, puas?" bukan Rose doang yang terdiam, Lia yang baru masuk juga terdiam

"Cemburu? Kalian siapa emangnya? Kalian cuma majikan gue doang!" ucap Rose

"Lo kenapa sih?" tanya Wildan ikut ikutan meninggikan intonasi bicaranya

"Sekarang gue tanya sama lo, lo ngapain ke apatermen Theo?" tanya Jevan

"Theo temen gue, salah ya kalo gue datengin temen gue sendiri?" ucap Rose

"Kita gak suka" Rose tertawa sinis "Bahkan sebelum kalian, Theo udah kenal duluan sama gue" ucapnya

"Dion ayok, kita main" ucap wanita itu sebelum akhirnya benar benar pergi dari hadapan ketiga kakak beradik itu

"Gue udah bilang kan? Dia gak ada attitude-nya" ucap Lia

"Lo bener Li, gue harus bilang Papa"







TBC

BABYSITTER [✔]Where stories live. Discover now