Ch 4: Rumah Gedith

Start from the beginning
                                    


Sambil berakting seperti berpikir Rean menunjukkan senyumnya kepada salah satu dari kembar tiga keluarga Gedith.

"Rean cerita ke Kak Will dulu baru ke Kakak yang lain."

"Rean emang sayang sama Kak Will ya, sampai lupa sama yang lain"

"Hem, curang padahal Kak Rion, Kak Deon sama Kak Dion juga lebih sayang satu sama lain. Pokoknya nanti Rean ceritanya. Ayo masuk kak Will."

Melihat pertengkaran anaknya Elleon hanya menggelengkan kepalanya. Rion memang sangat suka untuk menggoda Rean seperti saat ini. Tak mau hanya melihat mereka, Elleon masuk untuk menemui kedua orang tuanya.

"Ma Pa Leon sama Rean datang, mau sekalian jemput William sama si kembar."

"Duduk."

Mama Elleon, Trisha dengan serius meminta putranya itu untuk duduk berhadapan dengan dengan mama dan papa serta seluruh anaknya, termasuk saat William, Orion, dan Aldrean yang sudah masuk ke rumah.

"Leon, sekarang mama minta kamu buat pisah saja sama Alessia."

Tidak mendapati jawaban dari putranya, Trisha melanjutkan kalimatnya.

"Dulu memang ada kemungkinan kita tidak bisa dapat hak asuh Rean, tapi melihat beberapa hari yang lalu dia mau bunuh diri dan Rean yang sudah besar pengadilan pasti memberikan hak asuh Rean ke kita. Jadi mama mau kamu pisah sama Alessia."


Brak...

Laki laki paling muda di keluarga Gedith itu marah menggantikan papanya walau mungkin papanya sama sekali tidak marah.

"Rean ga mau nek, Rean mau sama mama."

"Jangan keras kepala Rean . Kamu tahu bahwa selama ini mamamu selalu cuek kepadamu, selalu mengabaikan kakakmu bahkan memukul kakakmu. Kamu sudah besar nenek harap kamu sadar bahwa perempuan itu tidak pantas jadi mama kalian."


Bungsu Gedith itu mencengkram celana yang dia gunakan. Bagaimana dia bisa meyakinkan bahwa mamanya berubah. Kasih sayang yang dia rindukan dari mamanya benar benar ada dan nyata. Rean ingin semuanya tahu itu.

"Kemarin mama baik sama Rean, mama izinin Rean tidur di kamar mama, Rean juga dimasakin sama mama, bahkan-"

"Itu ga bikin kita bener bener disayang sama mama Re."

Dion menyela kalimat adiknya, sebagai bungsu dari kembar tiga membuat dion lebih dekat kepada Rean setelah william.

"Tapi kak-"

"Sudahlah Re, kamu harus menerima bahwa kita ga pernah disayang atau diharapkan sama mama. Kalau kamu tetap bersikap seperti ini Kak Rion akan marah juga kepadamu."

Meskipun kembar tiga adalah kembar identik tetapi sikap dan perilaku mereka berbeda. Rion si sulung dari kembar tiga adalah anak yang paling membenci mama mereka namun ceria dan berprestasi sebagai atlet basket di sekolah, Deon si tengah juga membenci mama mereka namun karena Orion selalu berkorban dan berusa menjaga jarak mama dengan saudara kembarnya yang lain membuat rasa benci Deon sedikit dibawah Orion. Sedangkan di luar Deon adalah murid pendiam dan memiliki prestasi secara akademik, dan si bungsu Dion dibanding membenci mamanya rasa di hatinya adalah mencintai kakak dan adiknya, dia sudah menyerah untuk menarik perhatian mamanya dan kesehariannya hanya sendirian menghabiskan waktu di sekolah.


"Rion turunkan suaramu. Pa kalau menurut William sebaiknya papa juga berpisah dari mama. William sendiri sudah menyerah pa untuk membuat mama peduli sama kita. Lebih baik berpisah daripada perasaan kita jauh lebih tersakiti."

"Kakak William jangan ikut ikutan Kak Orion, Kak will harus percaya sama Rean. Mama-"

"Tidak ada bukti yang mendukung perkataanmu Re. Kakak lebih percaya dengan apa yang kakak dengar lihat dan alami sendiri."


William mungkin menjadi anak pertama keluarga Gedith yang terlihat sangat tenang. Baik di rumah maupun di sekolah. Pembawaannya yang tenang membuat siapapun juga ikut merasa kalem jika berada di dekat laki laki itu. Mungkin kecuali mamanya.

"Kalau gitu besok Kak Will ikut Rean ke rumah mama, Rean bakal buktiin kalau mama sudah berubah. Kakek, nenek, papa, sama Kak Rion Kak Deon dan Kak Dion harus tunggu sampai kalian semua lihat perubahan mama."

"Re-"

"Kalau papa sama mama maksa mau pisah, Rean bakal ikut mama."

Okey, deklarasi si bungsu cukup membuat semuanya mengikuti permainan pembuktian oleh Aldreano Althea Gedith.

Gedith WomanWhere stories live. Discover now