kedua

1.1K 118 1
                                    

edited: june 25th 2023 - 08:02 PM


Seungcheol melihat kepergian Jeonghan dari tempat halte dimana ia berdiri. Matanya tidak melepas perginya bis tersebut sampai matanya tidak lagi melihat bis berwarna hijau itu. Ia meraih handphone dari kantongnya, jarinya langsung membuka kunci dan mengarah ke aplikasi kontak berisi nomor-nomor, mencoba mencari nama 'JISOO HONG'. Namun sebelum ia memencet tanda telepon, ia kembali berpikir, apakah itu hal yang benar untuk ia lakukan saat ini?

Kemungkinan Jeonghan sudah akan menelefon saudara kembarnya lebih dahulu untuk menceritakan keadaan sekarang dan yang jelas, Jisoo sudah pasti berpihak ke saudaranya dulu dan kemungkinan, jika Seungcheol menelfon Jisoo untuk mengomel, omelan tersebut akan berbalik lagi ke dirinya. Menelfon Seokmin? Jelas pria yang sebetulnya sangat takut dengan dirinya itu akan lebih memilih membela Jisoo, sosok yang lebih ditakuti oleh Seokmin.

Seungcheol secara perlahan menghapus nama JISOO di bilah pencarian dan mencari nama bawahannya. Mungkin, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaan yang tadi sempat ia tunda dulu. Untuk sementara, biarkan ia harus membenahkan isi hatinya.

--

Hubungan Seungcheol dan Jeonghan kandas di hari dimana mereka memutuskan untuk menikah. Ia tahu kalau ini semua berhubungan dengan apa yang Ibu nya lakukan.

Ibu Seungcheol tidak pernah menerima Jeonghan. Itu satu hal yang selalu terang-terangan Ibu nya beritahu setiap pagi-siang-malam. Tapi ia tidak pernah mendengarnya, karena ia sangat mencintai Jeonghan.

Tiba-tiba saja, Seungcheol yang sudah berdiri di altar di gereja kecil yang hanya berisi dirinya, sang Ayah, orang tua Jeonghan dan juga Jisoo didatangi oleh orang asing dengan surat yang ditujukan kepada Seungcheol.

'Aku pergi -Jeonghan'

Seungcheol langsung pergi meninggalkan keluarganya yang bahkan baru ingin bertanya apa isi suratnya. Pintu gereja dibuka, ia mencoba mencari Jeonghan dengan kekuatan seadanya. 4 jam setelah meninggalkan keluarganya yang ia tahu setelah bertemu lagi juga ikut mencari Jeonghan, mereka mencapai ke satu jawaban yang sama: Jeonghan pergi dan tidak kembali.

Mungkin karena memang melihat anaknya yang masuk rumah sakit setiap minggu dan harus mengonsumsi obat-obatan setiap hari membuat hati sang Ibu sakit juga, sang Ibu mengaku kalau kepergian Jeonghan itu juga karena dirinya. Seungcheol tidak pernah menyangka kalau sang Ibu nekat melakukan hal tersebut. Ia tidak sempat bertanya apa yang membuat Jeonghan pergi tapi Ibu nya menjelaskan kalau Ibu Seungcheol hanya berkata bahwa 'Jeonghan tidak pantas dengan Seungcheol. Ibu tidak akan pernah merestui kalian dan akan Ibu pastikan Seungcheol tidak boleh untuk menyandang marga Choi dan melepaskan semua hubungan keluarga'.

Seungcheol paham betul kalau Jeonghan sangat menghormati orang tua, terutama orangtuanya sendiri. Jeonghan merelakan semua mimpi nya untuk menjadi arsitek dan memilih untuk melanjutkan pekerjaan sang orang tua sebagai seorang business analyst di bidang teknologi. Jeonghan juga menurut dan berkata bahwa Jeonghan bersedia untuk bekerja di perusahaan Ayah Seungcheol saat Ayah nya iseng bertanya apakah saat Jeonghan sudah menikah dengan Seungcheol, Jeonghan mau melepas pekerjaan nya yang berada di perusahaan besar teknologi di Seoul, untuk bekerja di perusahaan menengah besar milik Ayah Seungcheol. Satu-satunya orang yang tidak berhasil Jeonghan menangkan hatinya adalah hati milik sang Ibu dari Seungcheol.

Mungkin perkataan Ibu Seungcheol tidak begitu menyakitkan bagi sebagian orang, tapi bagi seorang Jeonghan yang memang anak penurut, pastinya Jeonghan akan melepas hubungan mereka daripada membiarkan Seungcheol melepas hubungan keluarganya.

Jeonghan salah, Seungcheol akan memilih Jeonghan daripada siapapun.

Seungcheol tidak bisa marah tapi ia memilih jujur kepada orangtua Jeonghan ditemani sang Ibu. Keduanya sampai bersujud di hadapan orangtua Jeonghan yang malah dengan sabar berkata, 'Mungkin memang sudah jalannya. Nak Seungcheol, tidak apa-apa kok, kita cari lagi Jeonghan dengan baik ya'. Ibu Seungcheol jelas tidak pantas menerima besan sebaik orangtua Jeonghan.

Tolerate ItWhere stories live. Discover now