2. Kita Yang Tidak Bisa Bersatu

Mulai dari awal
                                    

Sesampainya di depan kelas Anin, Pangeran langsung segera menyuruh Anin masuk dan mengingatkan Anin agar rajin belajar.

"Udah gih masuk sana, jangan bandel, harus rajin pokoknya," ujar Pangeran sembari mengacak ngacak rambut Anin.

"Ihs, iya iyaaa bapak Pangeran terhormat, udh sana gih ke kelasnya nanti kamu telat," balas Anin sambil merapikan rambutnya yang di acak acak oleh Pangeran.

"Iyaa, Lo masuk dulu gih," balas Pangeran.

"Nggak, kamu yang pergi dulu," balas Anin.

"Nggak, Lo yang masuk dulu," balas Pangeran.

“Nggak, kamu pergi dulu," balas Anin.

"Nggak, kenapa harus gue pergi dulu? Lo mau bolos yaa?," Balas Pangeran dengan mata menyelidiki.

"Dih nggak, emang pernah aku bolos?," Balas Anin yang tidak setuju dengan ucapan Pangeran.

Anin memang tidak pernah bolos, dia adalah siswa pandai dan menjadi kebanggaan guru, justru kebalikan Pangeran lah yang memiliki sifat nakal. Dulu sebelum mengenal Anin dirinya sering bolos, berantem, dan masuk BK setiap harinya. Namun, setelah mengenal Anin, gadis tersebut dapat meru ah dirinya 180 derajat, menjadi siswa yang taat aturan sekolah dan menjadi siswa yang pandai.

"Iya iya nggak, yang jadi siswa terpintar dan kebanggaan guru mah beda." Goda Pangeran.

"Udahhhhhh Pangerannn, sana pergi, hust hust..." Usir Anin.

"Dasar curut," ujar Pangeran kemudian mengacak acak lagi rambut Anin sebelum beranjak pergi. 

"Huuuuu, dasar pange," balas Anin dengan nada kesal, bagaiman tidak kesal coba, rambutnya sudah 2 kali di acak acak.

Ia masuk ke dalam kelas dengan kaki yang di hentak hentakkan karena kesal.

"Napa sih Lo?," Tanya salah satu sahabat Anin yang bernama Nafisah Naila Salsabila yang sering di panggil dengan nama Fisah. 

"Nggak papa," balas Anin kemudian tersenyum dan langsung duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Fisah.

"Oh iya Lo kenapa nggak jadian aja sih sama si Pangeran Pangeran itu? Kalian berdua cocok tau, pas buat Lo yang cerewet dan dia yang tembok ngomong 1 kata aja serasa berat banget, saling melengkapi deh intinya," ujar Fisah.

"Nah setuju gue sama Lo Fis, kalian berdua cocok banget sumpah." timpal Putri, yang juga sahabat Anin.

""Ih mana ada cocok, lagian Pangeran juga bukan tembok, terus Fisah juga cerewet kan? Berarti Fisah juga cocok sama Fino dong?," Balas Anin.

"Fino siapa anjirr, gue kagak kenal," balas Fisah dengan nada sewot.

"Itu Fino anak kelas 10 yang pendiam juga anaknya terus kutu buku sama kayak Fisah, terus juga masih jomblo," balas Anin.

"Sialan Lo Nin, gue kagak kenal yee," balas Fisah dengan nada kesal.

B3l berbunyi dengan nyaring pertanda kegiatan pembelajaran akan segera di mulai.
*****
Setelah pulang sekolah, Anin langsung keluar dari kelas dan sesuai dengan janji tadi ia akan pulang bersama Pangeran dan sekarang dirinya sedang menunggu pangeran datang, ia berdiri di samping mobil milik Pangeran.

Matanya menangkap sosok pangeran yang keluar dari gerbang sekolah bersama dengan teman-temannya.

"Gue deluan," ujar Pangeran pada teman-temannya.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang