Part 7

695 94 1
                                    

HAPPY READING 🐧



































Manda meneguk air mineralnya hingga setengah.

"Haus Bang?" tanya Rasyan.

"Lo gak tau aja gimana rasanya ditatap terus sama Callie. Apalagi tatapannya itu kayak mau ngebunuh gue" ucap Manda.

Memang waktu pelajaran dimulai hingga istirahat, Callie selalu memberikan tatapan tajam padanya.

Padahal, ia cuma melakukan kesalahan kecil, tapi ia merasa seperti diteror oleh gadis itu.

"Lagian, lo kurang kerjaan banget pake ambil pensilnya segala. Udah gitu gak dikembaliin lagi" ucap Rasyan.

"Ya gue mana tau kalo itu pensilnya dia. Soalnya, terakhir gue liat Indira yang pake pensilnya. Gue pikir itu punyanya Indira, makanya gue langsung ambil gitu aja" jelas Manda.

"Lo emang mau cari mati, sih. Untung aja El nemu pensilnya dan kembaliin ke Callie. Kalo gak, pasti lo udah dibikin geprek sama dia." Ujar Rasyan.

Manda hanya mengangguk membenarkan ucapan Rasyan.

" Tapi, lo nemu pensilnya di mana? Waktu gue cari gak ketemu " Ucap Manda.

"Di bawah meja lo" Jawab El singkat.

"Makasih ya El. Untung aja ada lo." Ujar Manda.

" Gara-gara lo, gue juga ikut dituduh " Ucap El kesal.

Padahal, niatnya baik ingin mengembalikan pensil milik Callie, tapi gadis itu malah menuduhnya bekerja sama dengan Manda untuk mencuri pensilnya.

Manda terkekeh pelan.

"Maaf Bro." Ujar Manda.

"Hai Kak Dino" sapa Lyn.

Gadis itu langsung duduk di samping El.

El bergeser agar memberi jarak pada Lyn.

"Kayaknya  aja deh yang ada di sini" sindir Manda.

"Iya nih. Kita gak dianggap" sahut Rasyan.

Lyn tersenyum tipis.

"Hai Kak Manda dan Kak Rasyan" sapa Lyn pada keduanya.

"Hai Lyn" Balas keduanya.

"Kak El, udah makan belum? Mau aku beliin?" tawar Lyn.

El menggeleng.

" Gak perlu " Tolak El.

"Em, kapan-kapan Kak El mau gak jalan sama aku?" Ujar Lyn.

El melirik Callie dan kedua sahabatnya yang sedang berjalan.

Karena tak ada jawaban dari El, Lyn menatap El. Cowok itu hanya diam. Ia menatap Callie yang hampir dekat dengan mereka.

Lyn merasa kesal karena diabaikan oleh El.

Melihat Callie yang semakin dekat, Lyn segera menaruh kakinya di tengah jalan. Callie yang tidak melihat kaki Lyn pun, tersandung kaki Lyn dan akhirnya terjatuh.

El cukup terkejut melihat Callie yang terjatuh. Tapi, raut wajahnya cukup tenang. Ia memilih tidak peduli dan meminum es tehnya.

"Call, lo gak papa, kan?" tanya Indira.

Indira dan Lia segera membantu Callie berdiri.

"Maaf Kak. Gue gak sengaja" ucap Lyn dengan wajah yang sengaja dibuat ketakutan.

"Mau lo apa sih? Lo gak capek cari gara-gara sama gue?" kesal Callie.

"Gue gak sengaja, Kak. Gue minta maaf. " Ujar Lyn.

Cool and FierceWhere stories live. Discover now