06. Di Lapangan Bola

983 96 75
                                    

So-Yeon melangkah perlahan dengan kaki gemetar di sepanjang lorong lantai 1 gedung timur. Suasana gedung ini begitu sepi dan hening, bagaikan di dunia lain. Setidaknya itulah yang So-Yeon pikirkan.

Lantai 1 tidak terlalu gelap, ada beberapa ruang barak dengan lampu yang menyala, hanya saja memang lampu lorong dimatikan ditambah suasana yang sangat tenang dan hening, semakin menambah efek seram bagi So-Yeon.

Sebentar lagi sampai tangga, sebentar lagi sampai tangga, jalan sedikit lebih cepat ayo So-Yeon kamu pasti bisa! Ujar So-Yeon dalam hati sambil mempercepat langkah, hingga akhirnya ia pun sampai di depan tangga yang akan membawanya ke lantai 2.

"Ini terlalu gelap," ucap So-Yeon pelan sambil melirik ujung tangga paling atas. Wajahnya menunjukkan ekspresi enggan untuk naik, tapi mau bagaimanapun juga ia tidak bisa mundur, karena Sersan Seo pasti akan memarahinya.

So-Yeon sendiri bingung, kenapa Sersan Seo seperti terlalu sensitif hanya kepadanya. Apa mungkin So-Yeon pernah berbuat salah? Tapi So-Yeon sama sekali tidak pernah merasa berbuat salah atau sesuatu yang membuat sersan wanita itu kesal.

So-Yeon pun menggelengkan kepalanya, berusaha menepis segala prasangka buruk tentang Sersan Seo. Gadis itu pun lantas mengambil langkah pertama menaiki anak tangga, kemudian ia terus naik hingga anak tangga ketiga.

"Tidak usah menoleh ke kanan dan kiri, jalan cepat, di ujung tangga ada saklar lampu lalu nyalakan!" Ujar So-Yeon menyemangati dirinya sendiri.

Gadis bersurai panjang sepunggung itu mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia sudah sampai setengah tangga. So-Yeon berhenti sejenak, koridor lantai 2 sudah nampak di depan matanya, namun hanya ada kegelapan di ujung sana. Ia pun meneguk ludahnya sebelum lanjut naik, namun tiba-tiba sesuatu mengejutkannya.

Ciiit! Ciiit! Ciiit! Suara sesuatu yang berisik terdengar menggema di sepanjang lorong lantai 2. Sesuatu itu tampaknya menabrak beberapa kardus yang diletakkan di koridor hingga menimbulkan bunyi berisik. So-Yeon yang memang sudah ketakutan sejak awal tentu kaget bukan main. Ia pun panik dan berteriak kencang.

"AAAAAAAAHHH!!!!" Teriak So-Yeon kencang dan ia pun langsung berbalik arah hendak pergi menjauh dari sumber suara.

Namun sayang, karena dikuasai kepanikan sepertinya ia lupa bahwa sekarang ia sedang berada di atas tangga. Alhasil So-Yeon tidak memijak anak tangga di bawahnya dengan benar, sehingga kakinya pun spontan sedikit terkilir dan otomatis ia pun oleng terjatuh.

"Cha So-Yeon!"

"AAAHHHH!"

BRUGH!!

So-Yeon merasa ia telah mendarat di atas tubuh seseorang alih-alih mendarat di ubin lantai yang dingin yang keras. Matanya masih terpejam dan tubuhnya gemetar, tapi So-Yeon merasa bahwa saat ia jatuh ia jelas mendengar suara seseorang memanggil namanya. Suara itu mirip seperti suara Komandan Peleton.

So-Yeon masih belum berani membuka matanya, gadis itu pun lantas mencoba meraba sekitarnya, ia dapat merasakan tangannya menyentuh wajah seseorang, kepala hingga akhirnya rambut?

"Cha So-Yeon," panggil seseorang.

Itu Komandan Peleton! Teriak So-Yeon dalam hati. Gadis itu lantas membuka matanya perlahan dan menoleh ke sisi kanannya. Dan benar saja! Wajahnya kini hanya berjarak sekitar 1 sentimeter dari wajah Sang Komandan.

"Mau sampai kapan seperti ini?" Tanya Chun-Ho yang ternyata sedang terbaring terlentang di atas lantai dengan So-Yeon tepat berada di atasnya.

"E-eh?" Otak So-Yeon secepat kilat mencerna keadaan, gadis itu pun lantas bangkit untuk duduk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweet Surrender (Letnan Lee x Soyeon)Where stories live. Discover now