"Dek, ini bekalnya. Makan ya, nanti kamu sama temen kamu dulu ya, kakak mau ada tugas, kalau ga, ke Kak Jevara aja" Ucapku pada Christy sambil memberikan kotak bekal itu.

"Makasih kakak, sipp" Jawab Christy sambil mengacungkan jempolnya.

"Anak pinter, kakak balik ke kelas dulu ya" Ucapku pada Christy.

Aku mencubit pipi Christy dengan gemas. Christy menekuk bibirnya merasa kurang nyaman dengan perlakuanku karena malu sedang ada orang lain.

"Iya dadah kak, ishh" Balas Christy seraya melepaskan tanganku pada pipinya.

Aku tertawa kecil dan langsung berjalan pergi kembali menuju kelas.

"Nah, disini kalian. Ayo ke kantin" Ucap Freis pada saat berpapasan dengan aku dan Jessica.

"Ayo" Balas Jessica.

"Oh iya, aku mau ke murid yang tadi" Ucapku pada Jessica dan Freis seraya menghentikan langkahku.

"Rencananya mau dikasih hukuman apa?" Tanya Jessica padaku.

"Ya paling bersihin taman belakang sekolah sih Jess, halaman sama toilet sekolah udah sama murid lain" Jawabku.

"Udah udah, ayo ke kantin aja dulu, paling anaknya di kantin" Ucap Freis padaku.

"Hmm.. Ya udah deh ayo coba liat di kantin" Balasku dan langsung lanjut berjalan menuju ke kantin.

"Nah tuh kan, itu dia tuh" Ucap Freis.

Freis menunjuk-nunjuk murid yang tadi pagi ku temui, belum aku ketahui namanya.

Aku langsung berjalan menuju pada dirinya yang sedang duduk bersama teman-temannya di salah satu kursi panjang yang ada di kantin.

"Ayo" Ucapku pada dia saat aku sudah berada didepan dirinya.

"Eh buset! Tiba-tiba muncul aja neng" Ucap temannya yang terkejut dan menggeser posisi tubuhnya saat melihat keberadaan ku.

"Saha eta? Berani bener"

"Wah seru nih anak OSIS jeung anak band"

"Kabogohna? Teu rela aing"

Aku mendengar murid lain berbisik, membuat kondisi sedikit terasa tidak nyaman.

"Ini gua ga bisa makan dulu kak?" Tanyanya padaku sambil menatap ku.

"Daritadi kamu ngapain? Itu dasi belum dipakai juga lagi daritadi, ck. Ayo, ga enak diliatin gini" Balasku.

Aku terpaksa menarik tangan siswi tersebut dan berjalan menuju keluar dari area kantin.

"Maaf, saya ga nyaman diliatin kayak tadi" Ucapku padanya.

Aku melepaskan genggaman tanganku dari pergelangan tangannya.

"Saya juga minta maaf kalo tertib ga akan gini." Ucapnya sambil meminta maaf.

"Nama kamu siapa? Biar saya catat dalam daftar razia" Aku menanyakan namanya agar tidak kebingungan saat mencatat didaftar razia.

"Razel. Razel d'Richter Putri Pantjoro" Balasnya sambil tersenyum tipis.

"Oke, Razel? Azel?" Balasku pada siswi yang sudah ku ketahui namanya itu, yang membuatku banyak berfikir selama dua hari yang lalu.

"Oh jadi namanya Razel, pantes kayak sering denger, tapi zel aja aku ingetnya." Pikiranku berkecamuk saat mendengar namanya.

Dia membuatku melamun sekejap.

"Panggil saya Razel aja, kakak sendiri?" Suaranya menyandarkan ku dari lamunanku dan aku langsung menoleh serta menatap dirinya yang berada di sampingku.

"Razeendra." Jawabku singkat.

"Razeendra aja?" Tanyanya padaku.

"Dilanjutin nanti pertanyaannya. Ga selesai selesai yang ada, emang mau sampe pulang?" Jawabku.

"Eh iya, jadi hukumannya apa kak? Saya harus ngapain?" Tanya Razel padaku.

"Kamu bersihin taman belakang sekolah aja, halaman sama toilet sekolah udah bersih" Balasku padanya.

"Ya udah oke" Pungkasnya.

Aku dan dia pun berjalan menuju ke taman belakang sekolah.

ㅤㅤ────────────────────

Cornelia Syafa Vanisa as Cornelia Octavius

Jangan lupa vote ya readers ku sayang, nanti malam update lagi deh alias double update🤟🏻

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


Jangan lupa vote ya readers ku sayang, nanti malam update lagi deh alias double update🤟🏻.

─Az

Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن