WAY- 01

328 24 1
                                    

Suasana di kampus ternama Star National University Seoul itu terlihat sedikit sepi, mungkin karena gadis itu datang terlalu pagi.

"LISA!TUNGGU AKU!"

"Cih dia tidak mendengarku."

Ningning berlari mengejar Lisa dan memukul pundak temannya itu.

"Omo!kau mengagetkanku."Lisa berbalik badan menghadap Ningning yang terlihat ngos-ngosan karena berlari.

"Heheh Mianhae."Lisa berdecih kesal.

"Sepertinya itu bukan salahku,aku sudah memanggilmu bahkan aku teriak, tetapi kamu tetap saja tidak mendengarkanku."Ningning berucap dengan wajahnya yang kesal

"Oh mianhae."ucap Lisa singkat.

"Kau sudah sarapan?"
Ningning bertanya kepada Lisa,karena gadis itu tidak jarang melewatkan sarapannya.

"Eoh? sudah aku memakan beberapa lembar roti tadi."Lisa menjawab Ningning dengan senyumannya itu.

"Dimana Karina dan yang lain?"Lisa menatap bingung.

"Apa mereka belum dat-"ucapan Lisa terhenti.

"Lisaaa Ningningg.."Karina datang bersama dengan Giselle dan winter.

"Hmm tumben datang pagi pagi."Lisa berkomentar kepada tiga sahabatnya itu,Lisa,Karina,Giselle, Winter dan Ningning sudah bersahabat sejak lama.

"Oh iya juga biasanya kalian mendekati bel atau tidak terlambat."Ningning berucap dengan nada yang meledek.

"Hmmm mulai hari ini kita akan selalu datang pagi."Giselle berkata kepada mereka.

"Jinjja?"tanya Lisa.

"Nde."Jawab Winter singkat.

"Sudah cepat kita taruh tas di kelas."
Ucap Karina sambil beranjak ke kelasnya,dan diikuti oleh sahabatnya itu.
====================
Bel sudah berbunyi tanda waktunya untuk beristirahat.

"Lisa-ya,kajja kita ke kantin,yang lain sudah menunggu di kantin."Ningning menghampiri Lisa yang sedang duduk dan menaruh kepalanya diatas meja.

"Eoh? aku tidak membawa uang,karena beberapa hari uangku hampir habis untuk membayar apartemenku."Ucap Lisa.

"Kau tidak perlu membayarnya aku akan mentraktir mu untuk hari ini dan seterusnya."Senyum diwajah Ningning terlihat.

Lisa tersenyum mendengar itu,ia sangat bersyukur memiliki teman yang baik.

"Tapi itu akan merepotkanmu."Lisa tidak suka merepotkan orang lain.

"Tidak ada penolakan,jika tidak aku akan marah."Ucapan Ningning membuat Lisa bungkam.

Ningning menarik lengan Lisa,pemilik lengan itu hanya bisa pasrah saat lengannya ditarik-tarik.
===================
Sesampainya dikantin mereka duduk ditempat yang sudah ada Karina,Giselle dan Winter.

"Karina dimana?"Ucap Ningning sambil mencari sosok Karina.

"Eoh,Karina sedang membeli beberapa makanan untuk kita, sepertinya kita akan di traktir."Ucap Winter dengan senyumannya.

"Nah itu dia."

"Ini untuk kalian."Karina datang dan membagi beberapa makanan yang ia bawa.

"Gomawo Karina"Ucap mereka serempak.

"Uhm ne."

"Ah iya,apa kalian sudah mengerjakan tugas yang diberikan kemarin?"Tanya Giselle.

"Eumm aku sudah mengerjakannya."

"Aku juga sudah."

"Aku lupa mengerjakannya."
Jawab Ningning.

"Lisa kamu sudah mengerjakannya?"
Tanya Giselle lagi,karena melihat Lisa melamun.

"E-eoh? Tentu aku sudah mengerjakannya"Jawab Lisa yang sedikit kaget.

"Kau kenapa Lisa?"Tanya Winter.

"Gwenchana?"Tanya Karina.

"Uhm nde aku baik-baik saja,aku hanya sedang memikirkan cara agar aku bertemu keluargaku lagi."Lisa menjawab pertanyaan teman temannya sambil tersenyum.

Giselle dan yang lain tersenyum kecut,mereka tidak suka jika salah satu sahabatnya sedih, sebisa mungkin mereka akan menghiburnya.

"Bagaimana jika kita pergi jalan jalan nanti malam? Besok libur kan? Kita bisa meluangkan waktu bersama."Tanya Ningning, memecahkan keheningan yang terjadi beberapa menit.

" Boleh juga."Karina menjawab ia tahu Ningning tidak ingin Lisa bersedih.

"Kamu ikut kan Lisa?"Tanya Winter.

"Uhm..oke aku ikut."Lisa tersenyum lebar,membuat sahabatnya senang.

"Oke jam berapa?" Giselle bertanya kepada Ningning.

"Jam 7 malam bagaimana?"

"Oke,Lisa aku akan menjemputmu."
Ucap Winter.

"Apa aku tidak merepotkan?"Lisa bertanya memastikan.

"Aniyo,kamu sahabat kita,kau tidak pernah merepotkan kita."Jawab Winter dan yang lain mengangguk setuju.

"Arasseo."Hanya itu yang diucapkan Lisa.

"Ah iya Ningning,saat kembali ke kelas aku akan membantumu mengerjakan tugas yang kemarin."Ucapan Lisa membuat Ningning tersenyum,Lisa yang melihat itu juga tersenyum ia sangat suka membantu orang lain.

"Arasseo cepat habiskan makanan kalian."Karina memperingatkan Lisa dan Ningning,karena sebentar lagi waktu istirahat akan berakhir.
=======================
Suasana di mansion itu sangatlah sepi,hanya ada beberapa maid, bodyguard dan security yang berlalu lalang.

3 gadis itu terduduk di pinggir kolam,
mereka sepertinya membolos.

"Eonnie kalian masih ingat Lisa?"
Chaeyoung bertanya pada kedua kakaknya.

"Eoh? tentu saja,bagaimana bisa aku melupakannya? Lisa adik kita."

"Aku merindukan Lisa,aku tidak bisa memikirkan bagaimana kondisinya sekarang ini, sepertinya dia hidup sendiri,karena Lisa tidak akan mau tinggal dirumah orang yang tidak dikenalnya."Chaeyoung berucap dengan wajah sedih.

"Kuharap kita bisa menemukannya."
Jisoo sangat merindukan Lisa adik bungsunya itu hilang 10 tahun yang lalu.

"Aku yakin dia baik baik saja,jadi ayo
jangan bersedih,kita harus mencarinya,
kita membuang waktu hanya untuk
bersedih."Jennie sadar mereka membuang waktu jika terus bersedih seperti ini.

"Gomawo Jennie."

"Gomawo Jennie eonnie."

"Untuk?"Jennie bingung ia merasa tidak melakukan apa apa,kenapa kakak dan adiknya itu berterima kasih?

"Untuk menyadarkan kita,berkat ucapanmu tadi aku menjadi bersemangat untuk mencari keberadaan Lisa."Jisoo memeluk Jennie disusul juga dengan Chaeyoung.
=======================
Disebuah ruangan terlihat seorang pria yang menelpon seseorang.

"Kau sudah tahu siapa pelakunya?"
Tanya Siwon kepada orang itu.

"Nde sajangnim."

"Bawa dia ke gudang pastikan matanya tertutup agar dia tidak tahu tempat ini."

"Nde sajangnim."

Tut tut~

Telpon itu sudah terputus,Siwon terlihat mengambil sebuah pigura yang ada di mejanya itu, terlihat 4 gadis kecil didalam foto itu,ia tersenyum kecut.

"Lisa-ya,bagaimana kabarmu? Apa kau tahu appa sangat merindukanmu."

"Kau sudah mengetahui siapa yang menculiknya yeobo?"

"Nde,Yoona bersabarlah kita akan bertemu dengannya nanti."

"Aku sangat merindukannya."Ucap Yoona tersenyum melihat foto yang dipegang oleh Siwon tadi,tanpa sadar ia menjatuhkan satu air mata.

"Aku juga."
_______________________________
Note:
Haloo
Maaf kalau ceritanya nggak seru🙏🏻
#masihpemulamaklumin.

Who Are You?Where stories live. Discover now