❄️Chapter XCVI : Silent Panic❄️

98 12 10
                                    

SĪLĒNT PĀNĪÇ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SĪLĒNT PĀNĪÇ

~Selamat Membaca~
🧚‍♀


"Tolong...! Senior! Ada ular di tenda!"

"Dia menggigit kaki Mona!"

"Ini mengerikan!"

"Aaahhh...!!!"

"Dimana?"

"Dimana ularnya??"

"Jangan panik!"

"Bagaimana tidak panik senior!?"

"Ada ular disini!!"

"Aaahh...!!!"

"Tenang. Tolong tenang!"

"Tolong kecilkan suara kalian!"

Dengan sigap, tim medis segera menolong Mona yang masih menangis sambil menahan sakit. Sementara senior yang lain mencoba menenangkan para murid yang terlanjur panik dan membuat keributan. Sisanya, mereka memeriksa sekitar tenda perempuan, mencari ular yang mereka sebutkan tadi.

"Ada apa itu??"

"Sepertinya ada yang berteriak?"

Mendengar suara keributan, para murid yang sedang bersantai di depan perapian refleks berhamburan menuju sumber suara. Mereka penasaran dengan apa yang baru saja terjadi.

Saking gaduhnya keadaan saat ini, para profesor sampai ikut turun tangan. Mereka bergegas menetralisir keadaan dan tak lama, keadaan berhasil tenang kembali walau Mona masih menangis karena kesakitan saat diobati.

Mona terlihat pucat pasi. Sepertinya dia sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Tapi, karena tidak mau menambah buruk suasana, Mona terpaksa menangis dengan suara ditahan.

"Kenapa berkumpul disini??" marah senior Ao.

"Cepat bubar."

"Apa yang terjadi senior?"

"Hanya masalah kecil. Tidak perlu khawatir. Sebaiknya kalian bubar. Dan jangan ribut." Tegur senior Nikki.

Meski masih penasaran, tapi mau tidak mau--para murid akhirnya terpaksa bubar dan ingin melanjutkan kegiatan mereka di depan perapian. Tapi belum sempat mereka menjauh dari tenda, tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan kembali terjadi lagi,

"Aaaahhh...!!!"

"Ulaaarr!!"

"Aaaahh!! Ada ulaaarrr!!!"

"Toloongg!!"

"Senior tolong!!"

Keadaan kembali pecah tak terkendali. Seekor ular sepanjang tujuh meter tiba-tiba saja melintas di dekat kaki mereka. Karena kemunculannya yang tiba-tiba, ditambah ukurannya yang membuat para peri kaget bukan kepalang, mereka semua refleks menjerit keras saking takutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

❄The Frosty Queen❄Where stories live. Discover now