Heejin menghentakan kakinya kesal, sudah hapir 45 menit ia berdiri disamping jaemin hanya untuk memperhatikan laki-laki itu memakan makanannya.
Kakinya kebas, akibat berdiri terlalu lama. memang orang yang disampingnya ini tidak ada rasa kasihan sedikitpun padanya. Kalau bukan karna ia pemilik sekolah yang ia tempati sekarang, sudah pasti heejin akan memukul tengkuk seorang na jaemin yang makan sangat lama.
"aduhhhh, om sakit banget gila kaki gue, lo enggak mau ngasih gue duduk apa om? " kesal heejin sambil menggerebek meja makan yang dipakai jaemin membuat laki-laki itu tersedak.
"uhuk-uhuk-uhuk, mi...nu..m. " bukanya membantu jaemin, heejin malah mentertawakan jaemin, sungguh sangat lucu melihat wajah putih jaemin memerah karena tersedak.
Setelah puas mentertawakan jaemin, heejin baru memberi air mineral kepada jaemin karna merasa kasihan. Bagaimanapun ia masih mempunyai rasa kasihan tidak seperti jaemin yang tidak punya rasa kasihan sama sekali padanya.
"keterlaluan kamu." ucap jaemin setelah bisa menetralkan batuknya.
"om gue pergi ya. " pinta heejin dengan wajah memelas, jaemin menggeleng tegas, enak saja setelah mengerjainya, heejin mau pergi begitu saja? Tidak boleh!
"tidak, kamu harus jadi babu saya sampai pulang sekolah." ucap jaemin tak terbantahkan lagi yang membuat heejin mendengus.
"karna kamu sudah membuat saya tersedak, kamu harus membayar semua makanan saya. " ucap jaemin yang membuat heejin terbelak.
"apaan, gila aja lo om, kan perjanjiannya cuman jadiin gue babu, kok lo ingkar janji sih? Enak aja ngak mau, malah makanan lo banyak plus mahal lagi. Ogah gue." ucap heejin sambil mengusap wajahnya kasar. Apaan makanan sebanyak ini harus heejin yang bayar, bisa tekor dia kalau kaya gini.
"ohhh, saya cukup tau saja. " ucap jaemin yang membuat heejin cemberut seketika dengan amat-amat slowly heejin mengeluarkan dompet miliknya.
Setelah keluar dari kantong rok miliknya, heejin mengelus dompetnya, dan bergumam.
"maaf ya pet, gue harus gunain uang didalamnya, sebenarnya ini terpaksa pet, gue dikorop sama si om duda, katanya dia tajir melintir, tapi malah minta bayarin sama gue yang belum kerja." gumamnya memelas dramatis.
Jaemin terkekeh geli mendengar gumaman heejin, biarpun sangat pelan tetapi ia bisa mendengarkannya karna pendengaranya sangat tajam.
"ngak usah dramatis, paling makanan saya cuman beberapa ribu. " ucap jaemin enteng yang membuat heejin ingin memukul bibir jaemin.
Apa katanya tadi cuman beberapa ribu? Yang benar ratusan ribu kali. Heejin membayar makanan jaemin dengan tak ikhlas.
"uhuhu kasian banget uang gue." ucap heejin memelas. Jaemin memutar bola matanya malas, selain asal ceplos ternyata heejin orangnya sangat hiporbola.
"oke, sekarang kamu harus bawakan jas saya kedalam ruangan kepala sekolah, stelah itu ambilkan berkas yang ada dimobil saya. " ucap jaemin sambil melepaskan jas putih miliknya lalu memberikan kunci mobil kepada heejin.
'demi apa, astaga ruangan kepala sekolah itu dilantai paling atas! dan gue ngak boleh naikin lift karna itu khusus guru dan yang lainya sementara anak sekolah menaikin tangga!! ,dan gue harus balik lagi ke bawah untuk ngambil berkas dimobil dia dan harus balik lagi untuk ngasih berkas!!, wahhh gila ni om duda ini dasar om duda dekil jaemin jelek. " grututnya sambil teriak didalam hati.
"hey, jangan melamun saya kasih waktu kamu 10 menit, kalau kamu ngak sampai dalam waktu 10 menit kamu saya beri hukuman menyapu seluruh halaman disekolah ini. Satu... " jaemin mulai mengkira.
Dengan cepat heejin melesat dari hadapan jaemin, setelah memikirkan trik agar sampai ke ruangan kepsek dalam sepuluh menit ia dulu harus menggambil berkas milik jaemin lalu keruangan kepsek.
Jaemin tersenyum tipis melihat tingkah laku heejin, heejin itu orangnya asak ceplos, hiperbola, dan juga lucu, itu kalau dari apa yang jaemin lihat.
