.

.

.

.

.

Aland sedang makan bersama di kantin bersama Sky dan Candra, mereka yang awalnya makan dengan damai dan tenang langsung terusik karena adanya keributan di kantin itu.

Aland menghela nafasnya pelan melihat Bella yang terduduk dan menangis, dan Azka yang sepertinya sedang menahan amarahnya.

Saat hendak menolong Azka, Aland langsung urung ketika melihat kedua adek kembarnya datang bersama teman-temannya.

"Coba kita lihat, udah sampai mana perubahan kedua kembar itu" batin Aland tenang mengaduk-aduk minumannya.

"Nggak mau dibantuin Al?" Tanya Sky

"Udah ada Vino dan Vano" ucap Aland dan diangguki oleh Candra dan Sky yang juga ikutan menikmati drama dihadapan mereka.

Dapat Aland lihat adanya senyuman smirk di wajah Bella, ketika Chiko membantunya berdiri.

"Dek, gapapa kan?" Tanya Vino melihat tangan Azka yang memerah karena tumpahan sup panas.

"Gapapa bang, cuma luka kecil"

"Tapi tuh cewek nyebelin banget, gue sedang enak-enaknya makan malah jatuh dekat gue" kesal Azka

"Hiks kok kamu ngomong gitu sih, Bella nggak sengaja"

"Karena ada yang nyandung kaki Bella tadi hiks"

"Yang nyandung kaki lo siapa haa, jelas-jelas lo keliatan sengaja tadi" sinis Riki, temannya Azka

"Nggak hiks, kok kamu nuduh Bella"

"Bella nggak sengaja hiks"

"Kalau nggak sengaja, yaudah lo minta maaf, bukannya nangis"

"Yang luka kan teman gue, tapi kenapa lo yang nangis" ujar Doni, temannya Azka juga.

"Bella takut, Azka bulli Bella hiks" ujar Bella menundukkan kepalanya.

"Lo, gue nggak pernah bulli lo brengsek" geram Azka

"T-tapi dulu..."

"Ehh abang, ngapain sih, turunin Azka" ucap Azka memberontak ketika Aland tiba-tiba menggendongnya.

"Diam, nanti tangan lo melepuh" ucap Aland menatap Azka tajam, melihat tatapan itu Azka langsung diam dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang abangnya itu.

Aland beralih menatap tajam ke dua adek kembarnya itu dan melangkah menuju ruang UKS, menghiraukan bisik-bisik dari murid yang ada di sana.

"Mampus, bang Aland marah" gumam Vino dan menyusul abangnya itu, begitupun Vano beranjak dari sana tanpa sepatah katapun.

Sesampainya di UKS, Aland membaringkan Azka dan mengobati tangan Azka dengan hati-hati. Aland hanya diam dan meniup tangan Azka, bahkan saat Vano dan Vino datangpun dia juga diam.

"Dah selesai" ucap Aland menghela nafasnya lega dan mengelus rambut Azka.

"Abang marah?" Tanya Vino menatap abangnya itu yang sedang membereskan kotak P3K.

"Nggak" ucap Aland menatap Vano dan Vino.

"Gue senang liat perubahan kalian, dulu pasti kalian akan memarahi Azka tanpa mendengar penjelasannya dulu" ucap Aland tersenyum tipis, Vino dan Vano diam karena yang dibilang abangnya itu ada benarnya juga. Apalagi Vano yang suka langsung tersulut emosi melihat Azka yang katanya selalu bulli Bella.

"Yahh kita memang keterlaluan dulu" ucap Vino tersenyum miris.

"Memang, baru nyadar lo" sinis Azka menatap kedua abang kembarnya itu.

Aland Leon O. (Pre ORDER)Where stories live. Discover now