20. Si tengil buat si dingin(end)

43 1 0
                                    

"Gue suka sama lo!" Ujar Alvaro dengan lantang, ia ingin terlihat gentle men dihadapan  wanita tengil dihadapannya, yang sudah membuatnya merasakan jatuh cinta lagi.

Wanita berambut blonde itu memasang expresi terkejut, melihat itu Alvaro mengalihkan pandangannya, melihat kearah lain. "Yakali lo suka sama cewe seumuran gue" Jawab cewek itu.

"Cinta emang mandang umur ya?" Alvaro bertanya berniat ingin mendengar jawaban yang pas pada gadis itu.

"Ya enggak, tapi ga mungkin aja gitu lo suka sama gue yang jelas jelas penampilan gue kaya cowo gue suka ngerokok gue suka balapan, mana mungkin?" Jawab gadis bersurai blonde itu.

"Cinta ga ada yang ga mungkin" Jawab Alvaro santai.

"Ada, takdir, cinta juga pake takdir bro! ada yang mungkin ada yang gak mungkin" Jawab gadis itu menimpali.

"Yaudah! takdir gue jatuh cinta dan ngerangkai cinta sama lo, sama cewe tengil sama cewe perokok!" Alvaro menyalakan koreknya untuk merokok.

"Huh! gue ga tau lagi sama pemikiran bapak bapak kaya lo Al Al" Gadis bersurai blonde itu menggelengkan kepalanya diakhir kata.

"Umur gue baru dua puluh satu! belum bapak bapak!" Alvaro menghembuskan asap yang keluar dari mulutnya.

"Ck! serah!" Gadis yang sudah candu rokok itu membuka tas selempang kulit berwarna hitam lalu mengambil pods hitamnya disana.

"Lo suka cowo kaya gimana?" tanya Alvaro.

"Sefrekuensi" jawab gadis itu singkat.

Alvaro mengerutkan keningnya bingung dengan jawaban sicewek tengil didepannya, biasanya cewek akan mau jika cowok itu, tampan, mapan, gagah, kaya raya. Lah ini? jawabannya cuma 'Sefrekuensi?'.

"Udah Al gue balik dulu! besok ketemu lagi, gue kasih tau jawabannya sekalian mau ketemu Faraz dia ngajakin gue main biliard besok!" Gadis bersurai blonde itu bergegas pamit, menghabiskan kopi yang tadi ia pesan lalu berlalu tanpa berniat menunggu jawaban Alvaro.

Gadis itu adalah, Serena Loudres. Gadis yang mempunyai sifat tomboi dan semena mena, tak lupakan sifat tengil yang selalu ia bawa kemana mana. Gadis yang berhasil kembali membuat sang pria tampan nan dingin jatuh cinta. Alvaro bertemu Lou dirumah Elmagra, mereka sepupu sepersusuan Lou sering bermain datang kerumah tante Eily, mama Elmagra. Dan Lou adalah anak dari Indah, dokter yang menjadi dokter terbaik untuk Luna. Saat Alvaro bertemu Lou ia jatuh pada pandangan teduh milik perempuan itu. Pakaian yang digunakan juga semua longkar atau oversize.

Dan dari situ Elmagra mengenalkan Alvaro pada Lou dan mendekatkannya.

Alvaro menghela nafas lalu tersenyum, ia harus mendapatkan cinta Wanita tengil itu.

***
Faraz berdecak kala melihat satu bola biliard masuk kedalam lubang, sepertinya ia kalah saat ini, perempuan didepannya benar benar jago skill dalam memainkan biliard.

Pintu ruangan biliard terbuka memperlihatkan Elmagra dan Alvaro yang sedang membawa tas, sepertinya lelaki itu baru saja pulang kerja. Faraz memanggil Putra yang sedang bermain game online.

"Put, pesen kopi sana di bawah! nanti gua yang bayar" Ujar Faraz.

"Aelah Raz lo ganggu anjir! gue mau push rank ni! lo aja sana lah" Jawab Putra mempukul tangan Faraz yang sedari tadi menganggunya.

"Biar gua" Elmagra mengambil alih lalu turun untuk beli beberapa kopi dan cemilan.

"Kalo lo bisa ngalahin gue, gue bakal kasih apapun yang lo mau" Ujar Lou pada Alvaro.

"Are you serious?" Tanya Alvaro, ia ada rencana baik jika Lou mengadakan ini.

"Iam really really serious" Pas sekali Lou mengatakan ini senyum Faraz dan Putra mengembang mereka tau apa yang direncanakan oleh sahabat mereka, Alvaro.

Pertandingan biliard dimulai, Elmagra kembali dari bawah setelah membeli kopi tadi dan menjadi wasit antara Alvaro dan Serena Lou.

yeah!  Satu poin diambil alih Lou.

Alvaro membiarkan Lou ambil alih, setelah Lou puas baru ia yang akan memenangkan pertandingan itu.

yeah!  Satu poin pertama diambil Alvaro.

Pertandingan dilanjutkan, sementara Faraz dan Putra menjadi penonton, tak jarang mereka menyiul nyiulkan suara berniat menggoda calon pasangan didepan mereka. Niat Alvaro sudah masuk kedalam benak sahabat sahabat dekat Alvaro, sayang sekali Lou tidak tau ide apa itu yang dimiliki Alvaro.

Dan benar! Alvaro memenangkan pertandingan biliard, mereka menunggu apa yang dikatakan Alvaro setelah ini. Elmagra tersenyum miring melihat sahabatnya otak mereka sama, begitupun pikirannya, haha.

"Oke! apa yang lo mau?" Lou bertanya, gadis bersurai blonde itu terlihat tertantang.

"Iam yours" Jawaban Alvaro membuat ruangan hening, tak ada raut wajah terkejut dari mimik wajah Lou, ia sudah felling dari awal.

"Begitu pun sebaliknya" Lanjut lelaki itu. Faraz dan putra saling berpandang lalu mulai menggoda mereka.

"A'a terima cinta dedek a" Faraz menggoyangkan pinggulnya menggoda pasangan berdua.

"Najis!" Putra dan Elmagra mengatakan secara berbarengan.

"Eum oke! gue ga keberatan, tapi lo harus tau, gue menganggap semua cowo bajingan, fucking domb. Tapi gue gatau lo" Lou membuka jaketnya dan memperlihatkan tatto bunga lily di lehernya, dibagian legan terdapat tatto singa dan bertuliskan 'Simba'.

"Lo juga harus tau kalo gue ga akan menjadi cowok bajingan lagi" Jawab Alvaro menatap gadis yang sudah menjadi pacarnya.

"Pernah ya berarti" Faraz membuka mulutnya.

"Baru banget berhenti sih" Alvaro menjawab apa yang dikatakan Faraz.

"AWW AW Mas aku sudah ga suci, aku sudah jadi milik orang AW" Putra menggodanya. Sedangkan Elmagra merentangkan tangannya kearah Alvaro, dan disambut baik oleh Alvaro.

Berkat Elmagra juga ia jadi lolos seperti ini.

Bundanya harus tau esok, pasti Sarah senang.

***
tbc..

dapet feelnya?

End yuhuu aku buat exstra part besok.

Virtual hug♥️









FRAGIL (end)Where stories live. Discover now