18. Dia berubah

31 0 0
                                    

Club malam dengan lampu yang berwarna warni kelap kelip itu terlihat begitu ramai pengunjung, disalah satu meja bar ada segerombolan lelaki yang memakai baju hitam dari atas sampai bawah, dengan jaket kulit hitam kebanggaan mereka pastinya.

Mereka adalah Alvaro dkk, mereka menduduki salah satu sofa dan meja yang sudah dipenuhi rokok, asbak dan Alkohol berbagai jenis pastinya. Langit hanya merokok ia tak meminum minuman haram itu tak mau mengecewakan bundanya.

Alvaro meminum wine digelasnya kembali menengak minuman haram itu, matanya mengedarkan pandangannya, ia menyipitkan matanya saat melihat seseorang yang tak asing dimatanya. Garren, orang itu terlihat berjoget ditemani dengan seorang perempuan dengan pakaian kurang bahan.

Alvaro mendesis tajam, ia tak perduli Alvaro juga tahu mengapa mantan sahabatnya jadi seperti ini, pasti karena meninggalnga gadisnya. Luna. Tak heran jika Garren akan berubah seperti itu, itu pasti karena rasa menyesal.

Alvaro menaruh gelas wine nya kembali ke meja bar, lalu menyalakan satu putung rokok lalu meniup asapnya. Faraz melihat kearah sahabatnya yang matanya mulai sayu, tak mungkin ia biarkan bosnya mabuk begitu saja.

Faraz menepuk bahu Alvaro agar menyadarkan sedikit, Alvaro menoleh menaikkan satu alisnya, ternyata bosnya masih sadar, mungkin matanya terlihat sayu karena efek samping rokok, pikirnya.

Alvaro bangkit, mematikan rokoknya lalu kembali pamit ke sahabat sahabatnya, ia akan pulang ke apartmen nya hari ini. Tak mungkin ia pulang kerumah dengan badan yang berbau alcohol.

Ia menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, tak mau macam macam karena dirinya sedikit kawang. Alvaro berhenti setelah memarkirkan motornya di basement apartmentnya.

Ia memasuki apartmen nya setelahnya pergi mandi agar sedikit lebih segar saat ia membuka laptop nanti.

Selesai dengan mandinya dan selesai memakai baju, alvaro membuka laptopnya ingin mencari tahu identitas seseorang dengan kemampuan lacaknya.

Nama: Garren Elvizza M.
Jenis kelamin: laki laki
Putra pertama dari pasangan Dean dan Kaera.

Pewaris bisnis 'Dean company'

Lalu ia kembali mencari identitas Luna sang gadis, tapi nihil ia tak menemukan identitas itu. Alvaro hanya ingin tahu apakah Luna identitasnya tersebar? ternyata tidak.

Alvaro menutup laptopnya lalu merebahkan diri di kasurnya memejamkan matanya sejenak, wajahnya yang terlihat tenang tak bisa diajak kerja sama dengan pikirinnya yang sedari tadi berkecamuk.

***
Sarah membuka knop pintu mendapati Alvaro dengan seragam yang berantakan, ini sudah jam tiga sore yang dimana anak anak SMA sudah pada pulang sekolah.

"Kemana aja kamu?"tanya sarah dengan mata tajam menyelidik.

"Nginep di apartmen bun, ga ngapa ngapain" Ujar Alvaro seraya masuk kedalam rumah di ikuti Sarah dibelakangnya.

"Bener?" Alvaro mengangguk anggukan kepalanya menjawab pertanyaan sang bunda.

"Olie mana bun?" tanyanya.

"Pergi sama ayah" Jawab Sarah berjalan kearah dapur meninggalkan Alvaro sendirian.

Alvaro menghela nafasnya beranjak pergi ke kamarnya.

"Kangen kamu" Ujar pria itu menatap bingkai foto gadisnya yang berada diatas meja belajarnya.

Memang mereka tak ada hubungan apa apa, tetapi percayalah kedua remaja itu menyimpan rasa mereka masing masing, disaat salah satu dari mereka ingin menyatakan perasaannya, salah satu dari mereka malah pergi untuk selama lamanya.

Hati nya kembali teriris mengingat penyakit yang di idap sang gadis.

"Kamu selalu ada dihati aku, tapi aku gamau janji jika nanti ada yang gantiin kamu" Alvaro mengusap bingkai foto itu.

***
tbc..

dikit lagi end loh:(

virtual hug♥️

FRAGIL (end)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin