14. Pamit?

43 0 0
                                    

Luna mengedarkan pandangannya ditaman yang dihiasi bunga dan kupu kupu berterbangan, ia sedang mencari dokter Indah yang sudah berjanji akan bertemu dengannya.
Ia akan berbicara serius dengan Dr.Indah bermasalahan dengan penyakit yang di idapnya.

"Lun" Sapa Indah ia tersenyum hangat menatap wanita muda cantik didepannya ini.

"Eh dok, dokter sendiri?" Tanyanya basa basi.

Dokter indah mengangguk membetulkan ucapan Luna, "Ada yang mau kamu omongin? kayaknya serius banget" Ujarnya penasaran.

"Kanker yang aku idap udah rusak kan dok? berapa hari atau bulan lagi aku harus hidup disini?" ucapnya berujar tanpa memikirkan Dokter Indah yang tercenggang.

"Lun..stop" lirih Indah tak kuat mendengarnya.

"Dok please help me..aku butuh disini aku gabetah, tolong, aku mohon dok" Ujarnya kembali.

Indah mengehembuskan nafasnya kasar, tak tega dengan apa yang harus ia jawab "Lun..kanker yang kamu idap udah rusak, rahim kamu rusak penyakit ini memakan tubuh kamu, kamu gamau oprasi saja?" tanyanya lagi, entah pertanyaan yang dilontarkan berapa kali oleh si dokter ini.

"Gamau dok, tolong secepatnya kasih tau luna" Gumam gadis itu menatap nanar dokter Indah.

"Luna pamit" Lanjutnya pergi entah kemana.

***
Hari hari berjalan dengan seperti biasa, bentakan juga makian yang masih sering ia dapatkan. Luna sedang memakai sepatunya ingin pergi ke sekolah, Garren menawari nya pergi bersama tapi luna menolak keras. Ia masih tak bisa menerima kehadiran Garren dalam hidupnya.

Luna berjalan kaki, ia tak punya uang untuk membayar angkot, uang untuk membayar angkot ia putuskan untuk membeli makan dikantin nanti.

Tin!

Suara kelakson motor yang membuat Luna menoleh kebelakang, ternyata Alvaro yang sudah rapih dengan seragam yang pasti terlihat tampan disetiap harinya, Senyum luna terbit kala mendengar Alvaro yang menyuruhnya untuk menaiki motor besarnya.

"Ada masalah cantik?" tanya Alvaro disela sela menyetirnya.

"Alvaro kalo luna pergi tiba tiba iklasin ya?" tanyanya tiba tiba, yang membuat Alvaro menepikan motornya lalu menoleh menatap Luna intens.

"Gue ga suka lo ngomong gitu" Ujarnya.

"Hem iya iya" Alvaro melanjutkan jalannya agar cepat sampai kesekolah.

Alvaro memberhentikan motornya tepat disekolah mereka, Luna turun dari motor lalu membuka helm yang ada di kepalanya.

"Besok kerumah Luna ya, besok ramai" Alvaro mengangguk.

"Ada acara apa, hm?" Tanya Alvaro.

"Besok kamu tau kok!" Luna melangkahkan kaki nya lebih dulu dibanding Alvaro, ia tak mau seseorang yang tiga bulan ini yang selalu ada didekatnya merasakan kehilangan jika ia pergi nanti.

Alvaro menyamakan langkah kaki nya dengan langkah kaki Luna.

"Mapel apa hari ini?" Tanya Alvaro.

"Fisika dan Bahasa" Jawab Luna mendudukan bokongnya dikursinya.

"Nih minum susu nya ya" Alvaro menyodongkan satu susu Frisanflag strawberry.

"Makasi!" Ujar nya dengan senyum manis.

Alvaro mengangguk, entah kenapa hatinya seperti mengisyaratkan untuk selalu ada disamping gadisnya jantungnya juga berdebar cepat sedari tadi.

Feelingnya sedikit gelisah dan tidak enak.

Ia merasa akan ada sesuatu yang terjadi yang tak ia mau kan (?).

***

Motor sport hitam berhenti disalah satu rumah, Rumah Luna, Alvaro kembali mengantarkan Luna hatinya masih merasakan kegelisahaan yang semakin menjadi jadi, entah apa ini.

"Jangan lupa yang aku bilang tadi yaa aro" Alvaro tersentak, panggilan itu. Apakah Luna sudah mengingatnya kembali?

"Iya una" Jawabnya.

Senyum Luna merekah ia melambaikan tangannya cukup lama, seperti seseorang yang akan pergi jauh, sangat jauh.

"Jangan kangen ya?" Alvaro tersenyum lalu mengangguk kecil.

"Aro boleh peluk?" Alvaro mengangguk lagi semangat ia melebarkan tangannya ia menerima pelukan itu, pelukan yang sangat erat.

Setelah berpelukan, Luna kembali melambaikan tanganya seraya berjalan menuju rumah.

"Daa! aroo! i will miss you!" Luna menghilang termakan tembok.

i will miss you. Kata kata itu begitu menohok hati Alvaro, seakan akan ada sesuatu yang akan terjadi nanti.

***
Can you vote my story?

dapet feel nya?

Virtual hug♥️

next nya tentang aro dan una duluu

FRAGIL (end)Where stories live. Discover now