#4 - See You

56 16 0
                                    

Rusak sudah mood Chenle hari ini. Saat di kantin tadi, ia bukan hanya bermaksud menenangkan Jisung, tapi juga berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik baik saja. Sebentar lagi semua sakit hatinya berakhir.

"Lo kok diam aja sih, le?" tanya Jisung ketika jam pelajaran terakhir usai.

"Ngga kok" jawab Chenle singkat
Jisung berdecak kesal sambil menghentikan langkah sehingga Chenle ikut berhenti.

"Apa?" Chenle memperbaiki poni nya sambil memandang Jisung yang bergeming.

"Lo kenapa?" Jisung bertanya curiga.

"Kenapa apanya? gua baik baik aja" Jisung mendesah panjang "Bohong, lo bahkan ngga nanggepin cerita gua tadi"

Chenle sedikit terkejut. Lamunannya sudah melayang jauh hingga ia tidak memperhatikan ucapan Jisung "Denger kok" jawab Chenle gugup.

Jisung bersedekap "Apa? Gua cerita apa tadi?" tantangnya

Kedua bola mata Chenle bergerak liat seiring otaknya berusaha keras mencari jawaban.

"Kan" Jisung mengarahkan telunjuk di depan hidung Chenle "Lo kenapa sih?" tanya Jisung masih penasaran.

Chenle menghela napas panjang. "Gua baik baik aja jie, ayo ah pulang gua ngantuk mau tidur" Chenle menarik paksa lengan Jisung agar cowok jangkung itu kembali melangkah.

Karena Chenle tak mau mengaku juga, akhirnya Jisung sukarela menuruti. Namun tiba tiba cowok jangkung itu menghentikan langkah lagi "Tunggu deh"

Chenle berdecak kesal "Apa lagi sih, jie?" Chenle benar benar lelah. Ia ingin cepat cepat sampai di rumah untuk memulihkan badmood-nya. Namun cowok jangkung itu malah memutar tubuh Chenle agar mereka berhadapan.

"Lo di sakitin sama orang yang lo suka ya?" Chenle terbelalak. Bisa bisanya Jisung menebak sembarang ya walaupun perkataan Jisung itu ada benar nya "Sok tau lo"

"Masa bukan? Tapi kalau bukan kenapa lo tiba tiba ngga mood gini? Aaaa" Jisung menjeda perkataannya lalu langsung berkata "Apa jangan jangan lo pms yaa?"

Chenle mengibas ngibaskan sebelah tangan. "Tambah ngaco lo, udah ah ayo pulang"

Jisung berdecak kesal sambil perlahan menarik lengan Chenle "Oke kalau lo bilang baik baik aja" cowok jangkung itu mendekat sambil menarik kedua ujung bibir Chenle, memaksanya mengulas senyuman "Gua ngga tau kenapa lo ngga mau cerita. Gua ngga bakalan maksa, tapi lo harus senyum kalau emang baik baik aja. Bukannya manyun kayak tadi oke?"

Dengan senyum yang di paksa, Chenle mengangguk pelan. Jisung terlihat puas dengan anggukan itu. Cowok jangkung itu beraluh mencubit gemas kedua pipi Chenle hingga ia kesakitan dan memaksa Jisung untuk melepaskan cubitan.

Baru saja jisung berniat melepas cubitan, mereka di kagetkan dengan bunyi ponsel yang berasal dari saku celana Chenle. Tanpa melepaskan kedua tangan yang masih menempel pada pipi Chenle, Jisung ikut memandang penasaran pada layar ponsel Chenle, nomor tanpa nama.

Seraya mengernyit, Chenle menggeser icon hijau pada layar sambil mengibaskan tangan Jisung yang akhirnya mau menyingkir tanpa perlawanan.

"Halo?" Chenle tersenyum lebar, senang menerima panggilan telepon itu.

"Renjun! Tumben ngga pakai nomor yang biasa?" Chenle terlihat begitu gembira saat menyebut nama tersebut membuat Jisung kesal sehingga dia memutuskan untuk menarik narik Chenle agar mengikuti langkah nya

"Ayo pulang" gerutu Jisung kesal. Gua harus blokir nomor renjun dari kontak wa chenle nanti.





See You {Jichen}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin